ARCHITECTURE GRAND FESTIVAL 2016

INDONESIA DEVELOPMENT AND EVOLUTION OF ARCHITECTURE

 

Akhirnya! Hari yang ditunggu-tunggu tiba. Architecture Grand Festival 2016 berlangsung!

Hari ke-1:
Yayyyy! Hari pembukaan AGF 2016!
acara ini dibuka dengan sambutan dari ketua jurusan arsitektur BINUS, Ketua Himpunan dan project manager dari AGF 2016. Untuk mengentalkan tema dan kemeriahan acara, AGF 2016 menyuguhkan tarian tradisional yang dipersembahkan oleh Yuki dan teman-teman!

Selanjutnya, kami melakukan seminar pertama dari bapak Yori Antar; “Traditional Building in the Eyes of The World” beliau mengatakan, dunia telah merasa tertatik akan bangunan tradisional di Indonesia. Contohnya, Wae Rebo yang mulai mengalami rekontruksi di Nusa Tenggara Timur.

Seminar selanjutnya dilakukan oleh bapak Budi Pradono dan Raul renanda. Topic seminar dari mereka adalah “Cultural Issues in Vernacular Architecture”. Raul Renanda, seseorang yang berpengaruh pada desain bangunan Taman Ismail Marzuki mengatakan jika Indonesia mempunyai banyak budaya dan itu berpengaruh pada disiplin arsitektur, khususnya vernacular.

Presentasi dari bapak Budi Pradono diisi dengan penyampaian dari project beliau. Rumah miring dan Bamboo House yang mana memiliki konsep arsitektur hijau, khususnya atap bangunan yang memiliki filosofi dari lima gunung di Jawa Tengah.

Apakah acara berisikan penyampaian dari para professional? Tentunya tidak. Di AGF 2016 ini kami mengadakan acara open talk dari beberapa kampus yang juga mendalami perlkuliahan arsitektur, diantaranya adalah Universitas Pelihat Harapan, Universitas Pancasila, Universitas Kristen Indonesia, Universitas Muhammadiyah Jakarta, dan Universitas Gunadarma. Mereka membicarakan sejauh mana arsitektur vernakular masuk ke pendidikan arsitektur.

Hari ke-2

– TGA Awards

Presentasi dari 5 besar Tugas Akhir mahasiswa arsitektur BINUS yang mana telah melaksanakan penjurian dan dianugerahi penghargaan oleh para profesioal. Tentunya hanya ada satu pemenang. Pemenangnya, jatuh kepada Della Aditama dengan tugas akhirnya, “Arsitektur Humanis pada Kampung Vertikal untuk Warga Kampung Pulo di Jakarta Timur”. Selamat untuk menjadi juara pertama dari TGA Award tahun ini!

– Bamboo Finalle oleh Andrea Fitrianto

Seminar ini diisi dengan materi dari material tradisional yang digunakan di arsitektur

– Rumah Asuh oleh Rhesa Kambali

Rhesa Kambali berbagi pengalamannya di Rumah Asuh untuk merekonstruksi desa tradisional di Indonesia. Rumah Asuh didirikan oleh bapak Yori Antar selaku ketua arsitek dari PT. Han Awal & Partners sebagai gerakan untuk melindungi warisan arsitektural Indonesia sendiri.

  • Pendekatan Arsitektur Vernacular untuk Keramahan Bangunan oleh Afwina Kamar dari Hadiprana Architects

 

Beliau membagikan tentang project dari Hadiprana Architects yang mengandung unsur vernacular arsitektur seperti resort,hotel, dan villa

Hari ke-3; Penutupan!

Ada hari ke tiga ini yang mana juga menjadi penutupan rangkaian acara AGF 2016, kami mengadakan seminar dan talkshow. Tapi, pembicara yang ditunggu-tunggu datang pada hari terakhir ini!

  • Bitte Design Studio dan Byo Living berbicara tentang para Craftmanship dan Desain Indonesia

Siapa yang tidak kenal Kengo Kuma Architects? Pada closing AGF 2016, kami mendatangkan pembicara dari Kengo Kuma Architects

  • Marcin Sapeta dari Kengo Kuma Architect berbicara tentang Efek Budaya Jepang dalam Arsitektur Modern

Terakhir adalah pengumuman pemenang dari AGF Competition!

Kami segenap penitia AGF berterima kasih atas kedatangan para rekan-rekan yang hadir di talkshow dan seminar, terima kasih juga kepada para competitor. Serta Selamat kepada para pemenang kompetisi AGF 2016. Sampai jumpa, di AGF berikutnya..

 

 

Narasumber : Muflih Huda, Project Manager AGF 2016
Penulis : Muflih Huda
Editor: RR Annisa Rarasati & Dara Ayu Aprilia A.s

  1. Koreksi ya, nama saya harusnya Afwina Kamal bukan Afwina Kamar, Principal dari Hadiprana. Terima kasih