Lampu dan Arsitektur

Tipe-Tipe Lampu

Dalam kehidupan manusia pastinya tidak lepas dari cahaya, baik itu cahaya yang berasal dari alam maupun cahaya buatan. Cahaya dari alam dapat berupa Cahaya matahari pada siang hari dan untuk cahaya buatan dappat berupa lampu. Awalnya manusia hanya menggunakan cahaya matahari sebagai penerangan tetapi semakin lama manusia membuat cahaya buatan mulai dari api menjadi sebuah lampu yang sampai sekarang kita gunakan

1. Lampu Halogen

Lampu halogen adalah lampu pijar biasa akan tetapi berisi filamen tungsten yang dibungkus dengan kaca dan dimasukkan gas (nitrogen atau argon atau crypton), listrik yang masuk ke bohlamp ini akan memanaskan filamen sehingga menimbulkan sinar atau cahaya yang kemudian diperkuat oleh gas yang ada di dalam bohlamp lampu halogen tersebut. Akan tetapi lampu ini tergolong boros energi dan mudah sekali panas oleh karena itu lampu ini digantikan dengan lampu neon.

2. Lampu Neon

Lampu neon atau yang sering dikenal sebagai Tubular Lamp (TL) biasanya berbentuk tabung. Jenis lampu ini berisi gas yang akan bereaksi dengan lapisan fosfor pada tabung lampu. Walau lampu ini sudah lebih baik dari lampu halogen tetapi lampu ini masih tetap boros pemakaiannya dibaningkan dengan LED tetapi lampu ini tidak cepat panas.

3. Lampu LED

Jenis lampu ini tersusun dari komponen listrik yang menghasilkan cahaya atau dikenal dengan nama dioda. Saat ini lampu berteknologi LED semakin banyak digunakan dan mulai menggantikan lampu pijar dan lampu merkuri. Walau untuk harga cenderung lebih maha tetapi lampu ini mempunyai banyak sekali kelebihan. Seperti umur pakai lebih lama, lebih hemat energi, warna lampu yang lebih beragam, tidak menghasilkan panas yang berlebihan.

Pengakplikasian Lampu pada Arsitektur

Elemen-elemen arsitektur mencangkup seputar cahaya dan bayangan, elemen dinding yang bertekstur, dan ruang. Cahayamerupakan suatu prasyarat untuk arsitektur, karena merupakan elemen yang membuat dinding dan ruang terlihat. Dengan pencahayaan yang tepat, bangunan dan interior yang dirancang dengan baik akan jauh lebih baik. Baik itu pencahayaan alami atau pencahayaan buatan, cahaya menarik perhatian pada tekstur, warna, dan bentuk ruang, membantu arsitektur mencapai tujuan sebenarnya. Tujuan dari desain pencahayaan arsitektur yaitu untuk menyeimbangkan karakteristik cahaya dalam ruang untuk mengoptimalkan teknis, visual dan, komponen ergonomis non-visual sehubungan dengan penerangan bangunan atau ruang.