Kecerdasan Buatan dalam Desain Arsitektur?

Hasil di atas adalah karya dari kecerdasan buatan, mengagumkan bukan?Penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk menghasilkan karya seni, desain, dan arsitektur telah menjadi bidang penelitian yang berkembang dalam beberapa dekade terakhir, dengan eksperimen yang dilakukan sejak tahun 1960-an, terinspirasi oleh pertanyaan Alan Turing “Apakah komputer bisa berpikir?” (Turing, 1950). Dalam arsitektur, AI memungkinkan eksplorasi ruang desain yang luas dan optimalisasi aspek tertentu yang dapat diungkapkan dalam format numerik, seperti luas, volume, penggunaan material, atau konsumsi energi (Mostafavi et al., 2023; Tamke et al., 2018; Xu et al., 2023; Tamke et al., 2018; Xu et al., 2023; Tamke et al., 2018; Xu dkk. ., 2022). 

Teknologi AI telah menarik minat yang besar dalam beberapa tahun terakhir, terutama dengan munculnya alat generatif berbasis mesin pembelajaran untuk teks-ke-teks, teks-ke-gambar, dan khususnya teks-ke-gambar seperti Dall-e dari OpenAI (OpenAI, 2023 ), Midjourney (Midjourney, 2024), atau StableDiffusion (CompVis, 2023). Hal ini telah memberikan dampak yang mendalam pada budaya visual arsitektur, yang secara tiba-tiba mempengaruhi bidang kita “dengan tajam dan tampak dari tempat yang tidak terduga” (Steinfeld, 2023). Itulah mengapa penting untuk bertanya: 

  • Bagaimana kecerdasan buatan dapat digunakan dalam proses desain untuk konteks arsitektur?
  • Apa saja peluang dan tantangan dari penggunaan kecerdasan buatan untuk desain arsitektur tahap awal? 

Generator teks-ke-gambar memiliki potensi tinggi untuk visualisasi arsitektur, namun perlu ada penelitian lebih lanjut tentang perutusan prompt dan hubungan lebih lanjut antara prompt dan output. Kembali ke kedua pertanyaan sebelumnya, berikut jawabannya : 

Berdasarkan Penelitian dari Frontiers of Architectural Research Volume 13, tahun 2024 yang dilakukan oleh dilakukan oleh A.-S. Horvath dan P. Pouliou dam. A.-S. Horvath cara kerja AI untuk konsep arsitektur melibatkan penggunaan algoritma pembelajaran mesin untuk menghasilkan teks dan gambar berdasarkan dataset yang dikurasi.

Gambar diatas menjelaskan bagaimana alur AI untuk menghasilkan gambar arsitektur. Figur 1 menggambarkan dua alur kerja yang digunakan untuk menghasilkan teks hibrid dan gambar hibrid berdasarkan dataset yang dikurasi.

  • Alur kerja A melibatkan tiga algoritma pembelajaran mesin yang menghasilkan teks baru berdasarkan teks yang ada, menghasilkan gambar baru berdasarkan teks, dan menghasilkan gambar baru berdasarkan gambar yang ada. 

Teks ini membahas percobaan menggunakan teks dan gambar campuran untuk merancang arsitektur. Mereka mulai dengan membuat teks campuran dari data teks, lalu membuat gambar berdasarkan teks tersebut.

Teks campuran itu terkadang terdengar seperti pembicaraan arsitektur, tapi seringkali tidak logis atau tidak punya akhir yang jelas. Meskipun begitu, teks-teks itu membantu melihat pola-pola dalam pembicaraan arsitektur. Gambar-gambar yang dihasilkan juga bervariasi. Gambar-gambar yang lebih pendek umumnya lebih terlihat bagus. Salah satu gambar bahkan terlihat seperti potongan kulit dan darah, yang jauh berbeda dari yang lainnya. Itu terjadi karena kesalahan selama proses pembuatan, tapi malah menunjukkan potensi kreatif yang tidak terduga.

Kesimpulannya, kecerdasan buatan menunjukkan potensi menggunakan teks dan gambar campuran untuk merancang arsitektur, meskipun masih ada tantangan dan hasil yang tak terduga.

  • Alur kerja B menghasilkan gambar hibrid dari dataset gambar yang terdiri dari poster yang diajukan ke kompetisi eVolo. Data diambil dari kompetisi eVolo skyscraper competition karena kompetisi ini merupakan salah satu kompetisi arsitektur terkenal di dunia yang fokus pada “kemajuan teknologi” dalam bidang arsitektur. Data dari kompetisi ini dianggap relevan dan penting untuk proyek yang sedang dilakukan. 

Bagian ini menjelaskan tentang proses membuat gambar hibrida dari poster-poster yang diajukan ke kompetisi eVolo. Hasilnya menunjukkan berbagai bentuk bangunan yang menarik untuk diteliti dalam desain arsitektur. Dengan kata lain, Kecerdasan buatan dapat digunakan untuk dasar mengembangkan ide-ide baru atau mengambil pendekatan yang berbeda dalam desain. 

Selain dari segi bentuk, Penelitian yang dilakukan oleh Aref Maksoud dari University of Sharjah dan Hayder Basel Al-Beer juga dari University of Sharjah mengeksplorasi potensi penggunaan kecerdasan buatan dalam arsitektur dan menunjukkan bagaimana teknologi tersebut membantu menciptakan desain yang responsif secara lingkungan Cara kerja AI dijelaskan dalam teks ini sebagai penggunaan mesin AI, seperti Deepart.io, untuk memprediksi ekspansi masa depan bangunan berdasarkan informasi yang diberikan sebagai parameter yang mengontrol output. AI dapat mempelajari gaya bangunan dan menghasilkan output yang menunjukkan bagaimana seluruh situs akan terlihat ketika diisi dengan bentuk yang dihasilkan. 

Studi ini menyoroti potensi penggunaan algoritma pembelajaran mesin dalam tahap awal desain arsitektur, membantu kreativitas, memberikan wawasan pada data arsitektur historis, dan memicu ide-ide baru. Selain itu, pentingnya bahasa dalam desain dengan AI juga ditekankan, bersama dengan perlunya dataset arsitektur yang relevan untuk memajukan penelitian di bidang ini.

Selain itu, Berikut adalah contoh arsitek yang menggunakan AI dalam konseptual mereka : 

1. Zaha Hadid

Arsitek Zaha Hadid menggunakan algoritma AI untuk membuat desain Bandara Internasional Beijing Daxing. Algoritma ini menganalisis berbagai faktor seperti arus penumpang, pergerakan pesawat, dan efisiensi energi untuk menghasilkan desain yang optimal dan mencolok secara visual. Hal ini menunjukkan bagaimana AI dapat membantu arsitek dalam mengembangkan struktur yang unik dan fungsional.

2. Foster + Partners 

Foster + Partners . Mereka telah menggunakan algoritme AI untuk menganalisis data dalam jumlah besar dan menghasilkan solusi desain yang dioptimalkan untuk efisiensi energi. Salah satu proyek penting di mana mereka menggunakan AI adalah Kantor Pusat Bloomberg Eropa di London

 

3. Bjarke Ingels Group (BIG)

Bjarke Ingels Group (BIG) mereka telah menggunakan AI untuk meningkatkan eksplorasi desain dan proses pengambilan keputusan. Salah satu proyek spesifik di mana mereka memanfaatkan AI adalah Pabrik Sampah Menjadi Energi Amager Bakke di Kopenhagen. Algoritme AI digunakan untuk menganalisis berbagai opsi desain dan mengoptimalkan bentuk bangunan untuk produksi energi maksimum.

Walaupun algoritma kecerdasan buatan dapat menghasilkan desain secara efisien dan cepat, mereka tidak memiliki kemampuan kreativitas atau intuisi seperti yang dimiliki oleh arsitek manusia. 

 

  1. Robot akan kurang berinteraksi dengan manusia karena kurangnya keterampilan hubungan masyarakat yang penting dalam proyek manajemen.
  2. Komputer dan otak berbeda. Komputer hanya memproses data, sementara otak manusia membuat keputusan berdasarkan data dan indra. Indra ini mempengaruhi keputusan lebih dari data.
  3. Komputer tidak bisa mencipta dan berinovasi seperti manusia. Meski bisa memberi saran, mereka tidak sebanding dengan kreativitas arsitek manusia.

Berdasarkan hal diatas, kesimpulannya saat ini kemampuan AI baru saja mulai menunjukkan pengaruhnya di bidang arsitektur. Dengan semakin mudahnya mengakses teknologi dan kemajuan yang dicapai dengan kecepatan luar biasa, penting untuk tidak sekadar mengikuti perkembangannya, namun tetap menjadi yang terdepan. Hal ini, ditambah dengan meningkatnya fokus global pada perancangan dengan mempertimbangkan keberlanjutan, menjadikannya saat yang tepat untuk mulai mempelajari AI dalam arsitektur.

 

Video reference:

Source : Youtube : 30by40 https://youtube.com/shorts/xoDlbJgk66o?si=0kK0MV8qZnqxTLsc

Referensi: 

Horvath, Anca-Simona, and Panagiota Pouliou. “AI for conceptual architecture: Reflections on designing with text-to-text, text-to-image, and image-to-image generators.” Frontiers of Architectural Research (2024).https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2095263524000256 

Maksoud, Aref, and Hayder Basel Al-Beer. “Integrating Artificial Intelligence to create a building that can adapt to future challenges.” (2022). https://www.researchsquare.com/article/rs-1383695/v1 

Zigurat. “AI in Architecture: Guide.” Zigurat Innovation & Technology Business School, (2023). https://www.e-zigurat.com/en/blog/ai-in-architecture-guide/#:~:text=AI%20in%20architecture%20significantly%20betters,ensure%20sustained%20comfort%20for%20occupants

Smith, John. “The Impact of Artificial Intelligence on the Future of Architecture and Architects: The Revolution of Artificial Intelligence.” Journal of Architecture and Design (2021) https://www.researchgate.net/publication/349917109_The_Impact_of_Artificial_intelligence_on_the_future_of_architecture_architects_The_Revolution_of_Artificial_Intelligence