Arsitektur Biophilic

Oleh : 2602093140 – Greta Maria

Green Building

Penerapan pembangunaan yang bersifat ramah lingkungan atau, yang lebih akrab dikenal dengan istilah green building merupakan suatu penerapan konsep dimana dalam design, konstruksi, dan pembangunan suatu bangunan dapat memberikan dampak negatif seminimal mungkin dan memberikan dampak positif semaksimal mungkin terhadap alam. Konsep pembangunan ramah lingkungan ini kerap menjadi bahasan oleh berbagai negara di seluruh dunia, dan bahkan telah diterapkan pula oleh beberapa negara. Guna meminimalisir dampak negatif pembangunan terhadap alam maka, dalam penerapan konsep pembangunan ramah lingkungan ini kerap menggunakan bahan-bahan alami yang berasal dari alam dan hanya menggunakan sedikit bahan bangunan saja. 

Arsitektur Biophilic

Konsep design biophilic merupakan salah satu konsep design yang menerapkan pembangunan yang bersifat ramah lingkungan. Apa itu arsitektur biophilic? Berasal dari kata biophilia yang memiliki arti “cinta alam”,  Arsitektur biophilic merupakan konsep arsitektur yang memadukan antara bangunan dengan alam sekitarnya. Konsep design biophilic ini sendiri pertama kali lahir ketika jaman pra-sejarah dulu ketika manusia memiliki hubungan yang erat dengan alam dan menggunakan banyak elemen-elemen yang berasal dari alam dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka, termasuk dalam membangun suatu tempat untuk bernaung. Namun, konsep arsitektur biophilic ini pertama kali dikembangkan oleh seorang arsitek bernama Steve Kaplan pada tahun 1984. Konsep arsitektur biophilic kerap digunakan di perkotaan karena memberikan lebih banyak manfaat baik terhadap lingkungan, kesehatan, dan perekonomian perkotaan.

 Penggunaan konsep design biophilic ini dapat menjadi suatu solusi guna mencapai Sustainable Development Goals dimana penggunaan konsep design biophilic dapat memberikan beberapa manfaat seperti diantaranya, meningkatkan kesehatan, meminimalisir penggunaan energi dan menggunakan pemanfaatan terhadap energi keberlanjutan, mencegah kerusakan berlebih akibat pembangunan terhadap lingkungan, dan meningkatkan kesejahteraan terhadap kehidupan manusia sebagai dampak positif dari membaiknya kesehatan manusia dan juga alam.  

Ciri Design Arsitektur Biophilic, Bagaimanakah Penerapan Konsep Design Biophilic dalam Rancangan Karya Arsitektur? 

  Beberapa ciri yang terdapat dalam penerapan konsep design arsitektur biophilic antara lain : memiliki banyak area hijau, memiliki banyak bukaan/ ventilasi guna mempermudah alur masuk sinar matahari ke dalam ruangan, lebih banyak menggunakan bahan-bahan alami seperti kayu, batu alam, bambu, dan lainnya, serta menggunakan banyak dekorasi yang berasal dari elemen alam seperti misalnya penggunaan banyak tumbuhan. Bagaimana cara kita untuk dapat menerapkan konsep design biophilic ini ke dalam karya arsitektur yang telah kita rancang? Penerapan konsep biophilic dapat kita terapkan ke dalam karya arsitektur yang telah kita rancang misalnya dengan memberikan banyak ventilasi, menggunakan lebih banyak bahan-bahan alami, merancang suatu design yang “menyatu” dengan alam, dan memberikan banyak area hijau.

Contoh Bangunan dengan Konsep Biophilic di Indonesia

Beberapa contoh bangunan di Indonesia yang telah menerapkan konsep design Biophilic antara lain :

  1. Alila Villas, Uluwatu,  Bali

    2. Perpustakaan Universitas Indonesia, Depok

Sumber :

https://www.rumah.com/panduan-properti/green-building-57771

https://aseranishi.com/mengenal-konsep-arsitektur-biophilic-yang-ramah-lingkungan-dan-penerapannya/

https://interiordesign.id/desain-biophilic-menguatkan-hubungan-antara-alam-dan-lingkungan/

https://berita.99.co/mengenal-desain-biophilic/

https://www.idntimes.com/travel/destination/cecilia-irawan/hotel-mewah-berkonsep-biophilic-terbaik-dunia-c1c2?page=all

https://www.rumah123.com/panduan-properti/mengenal-biophilic-design/