Penerapan Arsitektur Tropis Pada Bangunan

Oleh:  Dhaku Atma Nugraha – 2602152433

 

Iklim Tropis Climate (iklim) berasal dari bahasa Yunani, klima yang berdasarkan kamus Oxford berarti region (daerah) dengan kondisi tertentu dari suhu dryness (kekeringan), angin, cahaya dan sebagainya. Dalam pengertian ilmiah, iklim adalah integrasi pada suatu waktu (integration in time) dari kondisi fisik lingkungan atmosfir, yang menjadi karakteristik kondisi geografis kawasan tertentu”. 

Iklim tropis adalah iklim di mana panas adalah masalah utama, di mana bangunan “bertugas” hampir sepanjang tahun untuk mendinginkan daripada memanaskan penghuninya, dan suhu tahunan rata-rata setidaknya 200°C (Koenigsberger, 1975:3). Menurut Lippsmiere, iklim tropis Indonesia memiliki kelembaban relatif yang sangat tinggi (kadang-kadang sampai 90%), curah hujan yang cukup banyak, dan suhu tahunan rata-rata biasanya sekitar 230 derajat, yang bisa mencapai 380 derajat pada saat “panas”. musim.

Lalu apa hubungan antara Arsitektur dengan iklim tropis? Di dalam dunia arsitektur sendiri, kita mengenalnya dengan istilah Arsitektur Tropis, Jadi apa Arsitektur Tropis merupakan konsep bangunan yang menyesuaikan dengan kondisi iklim tropis. Karena letak geografis Indonesia di garis khatulistiwa, terdapat dua zona iklim di Indonesia: kering dan hujan. Pada musim kemarau, suhu udara sangat tinggi dan matahari sangat terik. Di iklim yang hangat ini, lahirlah ide untuk menyesuaikannya dengan arsitektur bangunan dan rumah yang dapat memberikan kenyamanan bagi penghuninya.  

Arsitektur tropis dibagi menjadi 2 yaitu Arsitektur Tropis kering dan Arsitektur Tropis Lembab

Arsitektur Tropis Kering 

Ciri-ciri iklim tropis kering:

  • Kelembaban rendah
  • Curah hujan rendah
  • Radiasi panas langsung tinggi
  • Suhu udara pada siang hari tinggi dan pada malam hari rendah (45o dan -10oCelcius)
  • Jumlah radiasi maksimal, karena tidak ada awan.
  • Pada malam hari berbalik dingin karena radiasi balik bumi cepat berlangsung (cepat dingin bila dibandingkan tanah basah/lembab).

Merencanakan strategi konstruksi:

  • Bahan dengan waktu tunda yang lama digunakan agar panas yang diserap pada siang hari dapat menghangatkan ruangan pada malam hari. Konduktivitas rendah untuk mencegah panas siang hari langsung masuk ke dalam gedung. Kepadatan material tinggi, dimensi tebal untuk kapasitas penyimpanan panas tinggi.
  • Bukaan dinding kecil mencegah masuknya radiasi langsung dan angin atau debu kering, dan mempertahankan kelembapan.
  • Radiasi matahari berkurang, atap datar dan rumah berdekatan dalam bayangan, jalan sempit selalu dalam bayangan. Atap datar juga untuk menghindari angin kencang akibat hujan kecil.
  • Tingkatkan kelembapan ruangan dengan air mancur yang dibawa oleh angin sejuk.
  • Area pemukiman padat dan jalan yang memutar untuk memotong arus angin
  • Bangunan dikatakan efisien jika rendah, padat, dan padat. 

Arsitektur Tropis Lembab

Ciri-ciri Iklim Tropis Lembab:

  • DR. Ir. RM. Sugiyanto, mengatakan bahwa ciri-ciri dari iklim tropis lembab sebagaimana yang ada di Indonesia adalah “kelembaban udara yang tinggi dan temperatur udara yang relatif panas sepanjang tahun”. Kelembaban udara rata-rata adalah sekitar 80% akan mencapai maksimum sekitar pukul 06.00 dengan minimum sekitar pukul 14.00. Kelembaban ini hampir sama untuk dataran rendah maupun dataran tinggi. Daerah pantai dan dataran rendah temperatur maksimum rata-rata 320C.makin tinggi letak suatu tempat dari muka laut, maka semakin berkurang temperatur udaranya.

Kriteria Perencanaan pada Iklim Tropis Lembab:

  • Radiasi Panas

Sinar matahari langsung pada bangunan dan dari permukaan yang lebih hangat dari daerah sekitarnya dapat menghasilkan radiasi termal yang dapat dicegah dengan penggunaan alat pelindung matahari. Radiasi termal dari permukaan menyebabkan ketidaknyamanan termal pada penghuni ketika perbedaan suhu udara melebihi 40 C. Ini sering terjadi di bawah atap atau di permukaan bawah atap. 

Dampak Lingkungan Penerapan Arsitektur Tropis

Dampak jangka pendek (sekarang)

  • Menerapkan konsep arsitektur tropis, efek jangka pendek atau efek langsung dapat dinikmati:
  • Ciptakan kenyamanan dalam rumah. Karena sirkulasi udara yang cukup, memastikan udara dalam ruangan menyenangkan
  • Hemat energi karena sumber energi alami digunakan untuk penerangan dan ventilasi.

Dampak jangka panjang, penggunaan arsitektur tropis, efek berikut muncul setelah beberapa tahun:

  • Konservasi sebagai konsep arsitektur tropis yang menyatu dengan alam bukan merusak alam
  • Konsep arsitektur tropis semakin berkembang ketika peminatnya banyak. 

Referensi:

https://overexpossssed.wordpress.com/2016/11/24/arsitektur-tropis/

https://perkimtaru.pemkomedan.go.id/artikel-963-pengertian-dan-konsep-arsitektur-tropis-.html

https://www.inspired2write.com/ciri-ciri-iklim-tropis/