Biomimikri dalam Arsitektur

Oleh: Samuel Joshua Pandu Paskah – 2440021073

Makhluk hidup dan alam di sekitar manusia dapat menjadi sumber inspirasi untuk mendukung inovasi dan kreativitas manusia untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Tidak terkecuali, arsitek sering kali terinspirasi dari alam dan makhluk hidup. Bahkan ada konsep arsitektural dimana arsitek terinspirasi dari suatu makhluk hidup dan berusaha untuk menerapkannya dalam karya arsitekturnya baik dalam bentuk bangunan, fasad, tata ruang, material bangunan, maupun sistem bangunannya. Hal ini disebut dengan biomimikri dalam arsitektur.

Biomimikri berasal dari kata bio yang berarti hidup dan mimikri yang berarti menyalin atau meniru, dengan demikian, biomimikri memiliki makna usaha untuk meniru makhluk hidup/ alam. Biomimikri bertujuan untuk mempelajari alam dan makhluk hidup, serta bagaimana cara meniru mereka baik dalam cara kerja, sistem, strategi, bentuk, dan struktur mereka.  Aspek-aspek tersebut kemudian ditiru dan diterapkan sebagai solusi arsitektural yang sesuai untuk menyelesaikan permasalahan secara eco-friendly dan sustainable/ berkelanjutan.

Ada beberapa contoh karya arsitektural dengan konsep biomimikri yang telah dibangun. Diantaranya adalah:

The Gherkin, London

Gambar 1. The Gherkin, London

Gedung pencakar langit yang dirancang oleh Norman Foster ini meniru bentuk dan pola struktur keranjang bunga venus (Euplectella aspergillum) dengan keunikannya yaitu memiliki kerangka luar (exoskeleton) yang berkisi-kisi.      

Selain memberikan kesan struktur dan estetika yang unik, struktur rangka luar dengan bentuk seperti ini juga memungkinkan tiap lantai untuk memiliki view yang lebih luas, interior tanpa kolom vertikal, serta aerodinamika gedung yang lebih baik.

Sagrada Familia, Barcelona

Gambar 2. Sagrada Familia, Barcelona

Gereja Katolik Roma yang berlokasi di Spanyol ini ditopang oleh kolom-kolom yang menyerupai pohon yang memberikan kesan seakan-akan berada dan berjalan di dalam hutan. Kolom tersebut memiliki cabang-cabang yang dapat menopang kubah dan atap dengan lebih efisien dengan cara meniru bagaimana cara pohon mendistribusikan berat.  Cabang-cabang ini juga membantu mentransfer beban lateral menuju ke kolom utama. Kolom bercabang ini dapat menopang beban yang lebih berat dibanding kolom biasa.

Eastgate Center, Zimbabwe

Gambar 3 & 4. Eastgate Center, Zimbabwe

Gedung mall, pusat perbelanjaan, dan perkantoran ini mengaplikasikan sistem pendinginan alami dengan cara meniru sistem pendinginan udara dari sarang rayap. Dalam sistem ini, udara alami memasuki gedung melalui lantai dasar dan kemudian mengalir dan keluar melalui cerobong-cerobong udara. Pendinginan alami ini membantu mengurangi pemakaian energi dengan signifikan.

Dari beberapa contoh karya arsitektur biomimikri di atas, dapat dibuktikan bahwa meniru alam dan makhluk hidup dalam karya arsitektur tidak hanya menambahkan keunikan dan estetika visual, tetapi biomimikri juga dapat menimbulkan inovasi-inovasi yang bermanfaat untuk membantu menyelesaikan berbagai permasalahan arsitektural secara berkelanjutan/ sustainable baik dalam hal struktur bangunan maupun sistem bangunan.

Makhluk hidup dan alam dapat menjadi inspirasi bagi karya arsitektur, tapi bukan hanya untuk memberi berbentuk yang unik dan menyerupai, melainkan juga harus mepertimbangkan keefektifan dan efisiensi dari struktur dan sistem biomimikri yang akan digunakan untuk menyelesaikan permasalahan arsitektural yang ada.

Bonus:

National Fisheries Development Board, Hydrebad

Gambar 5. National Fisheries Development Board, Hydrebad

Menurut anda, bangunan ini termasuk arsitektur biomimikri atau arsitektur mimesis (meniru keunikan bentuk benda)?

 

 

Reference: