Rumah Limas

Oleh : Noviola Esther – 2440022454 

Gambar 1. Rumah Limas

Sumatra Selatan merupakan salah satu provinsi yang terletak di Pulau Sumatra; ibukota provinsi ini, Palembang, dinyatakan sebagai salah satu kota tertua di Indonesia. Berdasarkan topografinya, kota Palembang dikelilingi dan bahkan terendam oleh air. Sumber air tersebut berasal dari sungai, rawa, dan hujan.  

Rumah Limas merupakan rumah adat yang berasal dari provinsi ini.  Rumah ini memiliki bentuk panggung atau bertingkat, dan dibangun dengan menggunakan teknik sambung kayu. Umumnya, rumah ini memiliki luas 400 hingga 1000 meter persegi. Kata ‘Limas’ pada rumah ini terdiri dari dua kata ‘lima’ dan ‘emas’, kata-kata tersebut mengandung makna tujuan dari rumah adat ini yaitu : 

  • Keagungan dan kebesaran 
  • Rukun dan damai 
  • Adab dan sopan santun 
  • Aman, subur, dan sentosa
  • Makmur dan sejahtera

Rumah adat ini dibangun menggunakan tiga jenis material kayu; tiang atau pondasi dari rumah ini menggunakan kayu ulin atau uglen ; pintu, pagar, dan lantai rumah ini terbuat dari kayu tembesu ; kerangka dari rumah ini menggunakan kayu seru, namun dikarenakan oleh kepercayaan Suku Palembang, yang dimana kayu seru tidak boleh diinjak, maka kayu seru tidak digunakan sebagai peyangga. Atap Rumah Limas menggunakan genteng khas Palembang, bela boolo, pada bagian depan atap rumah memiliki kemiringan 11 hingga 15 derajat, sedangkan pada bagian tengah memiliki kemiringan 45 hingga 60 derajat.

Gambar 2. Gambar Teknik Rumah Limas

Tata ruang dari rumah adat ini relatif simetris dan terdiri dari tiga pembagian zona, public, semi-private, private dan service. Rumah adat ini terdiri dari empat bagian :

1. Depan

Bagian depan terhubung dengan tangga dan pada bagian ini digunakan sebagai teras.

2. Tengah

Bagian tengah merupakan bagian tertinggi di Rumah Limas. Bagian tengah difungsikan sebagai kamar pengantin dan diperuntukkan untuk tetuo (orang tua).  

3. Belakang

Bagian belakang rumah ini, pawon dipisah oleh sebuah jembatan yang dikenal dengan nama garang, ruanagan belakang ini umumnya digunakan untuk aktivitas keseharian perempuan. Selain itu, ruang ini juga berfungsi sebagai ruang serbaguna dan dapur.

4. Bawah

Bagian bawah, merupakan kolong yang juga digunakan sebagai tempat penyimpanan.

Rumah Limas dibangun dengan jendela yang berukuran besar, serta pada setiap ruang kekijing terdapat sepasang jendela. Kemudian, berdasarkan dari arah pembangunannya, rumah ini terbagi menjadi dua jenis:

1. Matoari Edop:

Pada bagian Rumah Limas yang menghadap ke arah timur, disebut sebagai Matoari Edop. Makna dari pembangunan ini berdasarkan dari arah terbit matahari, yang dimana melambangkan awal mula kehidupan manusia. 

2. Matoari Mati:

Sebaliknya pada Matoari Mati, sebutan ini adalah untuk bagian rumah yang menghadap ke arah barat.  Makna pembangunan ini didasarkan pada arah terbenamnya matahari dan melambangkan akhir dari kehidupan manusia.

Bagian bertingkat dari rumah ini disebut sebagai ruang Kekijing atau Bengkilas. Bagian Kekijing ini terdiri dari lima bagian, selain itu terdapat suatu filosofi yang dimana digunakan untuk mengatur fungsi dari setiap ruang kekijing tersebut; filosofi tersebut berdasarkan pada jenis kelamin, usia, bakat, pangkat, dan martabat.

1. Tingkat Pertama:

Pada kekijing tingkat pertama, Pagar Trenggalung, ruangan ini tidak memiliki pembatas dan digunakan untuk menerima tamu. Keunikan pada ruangan ini yaitu, orang-orang yang berada di luar tidak dapat melihat aktivitas orang di dalam tetapi sebaliknya, orang-orang yang berada di dalam dapat melihat orang yang berada di luar. Pada bagian ini, terdapat lawang kipas, dan apabila dibuka, akan membentuk langit-langit ruangan, sementara itu apabila ditutup akan membentuk selasar atau dinding.

2. Tingkat Kedua:

Pada kekijing tingkat kedua, Jogan, ruangan ini digunakan sebagai tempat berkumpulnya laki-laki di rumah ini. Selain itu, ruangan ini juga berfungsi sebagai ruang kerja atau tempat menginapnya tamu.

3. Tingkat Ketiga:

Pada kekijing tingkat ketiga, ruangan ini bersifat lebih private, letaknya lebih tinggi dan memiliki sekat. Ruangan ini digunakan untuk tamu undangan khusus, seperti tamu atau kerabat yang sudah paruh baya.

4 .Tingkat Keempat:

Tingkat keempat merupakan ruangan yang digunakan oleh tamu yang memiliki ikatan darah serta untuk tamu yang dihormati oleh pemilik rumah.

5. Tingkat Kelima:

Pada tingkat kelima, Gegajah, ruangan ini merupakan ruangan terluas di dalam rumah. Ruangan ini diperuntukkan untuk orang yang dihormati serta memiliki kedudukan yang sangat tinggi di keluarga dan masyarakat. Pada bagian ini, terdapat undakan lantai, amben, ruang amben ini digunakan sebagai tempat bermusyawarah penghuni gegajah. Selain itu, pada ruangan ini juga terdapat kamar pengantin, ruangan ini digunakan apabila pemilik rumah mengadakan pernikahan.

Kebudayaan Palembang dipengaruhi oleh nilai-nilai agama Islam, kebudayaan Melayu, serta kebudayaan Cina. Kijing merupakan simbol yang digunakan untuk menjelaskan garis keturunan pemilik rumah; tingkatan kijing terdiri dari Raden atau Masagus, Kemas, dan Kiagus; ukiran-ukiran yang digunakan seperti naga, guci, dan kulit kerang. Kebudayaan Melayu dapat dilihat dari ornamennya, seperti; itik sekawan, lebah bergantung, semut bergiring, itik pulang petang, serta motif flora.

Gambar 3. Motif Flora

Pada bagian atap Rumah Limas terdapat Simbar serta Tanduk Kambing, selain sebagai ornamen, Simbar digunakan sebagai penangkal petir, sementara itu, Tanduk Kambing berfungsi untuk mempertegas keberadaan dari Simbar.

1. Simbar:

  • Melati: merupakan ornamen melati yang melambangkan kesejahteraan dan kedamaian.
  • Trisula: merupakan ornament yang dibuat berdasarkan dari senjata tradisional Palembang, Selain itu berdasarkan pada ajaran agama Hindu, Trisula yang memiliki tiga ujung tajam menggambarkan pengetahuan, perbuatan, dan perilaku.

2. Tanduk Kambing:

Setiap Rumah Limas memiliki jumlah Tanduk Kambing yang berbeda-beda, serta ornamen ini dipegaruhi oleh filosofi agama Islam. 

  • 2: Melambangkan penciptaan manusia, Adam dan Hawa.
  • 3: Melambangkan bulan, bintang, dan matahari, bentuk kuasa Tuhan.
  • 4: Melambangkan 4 sahabat Nabi.
  • 5: Melambangkan Rukun Islam.
  • 7: Melambangkan 7 lapisan bumi, 7 lapisan langit, dan sebagainya; ornamen ini juga melambangakan kuasa Tuhan.
  • 25: Melambangkan 25 orang Nabi Pilihan.

3. Pucuk Rebung:

Ornamen berbentuk bunga serta dedaunan ini terletak pada tingkat Kekijing Pertama, Pagar Trenggalung; selain itu pada Pagar Trenggalung juga terdapat ornamen kembang tanjung atau bunga mawar yang melambangkan selamat datang.

4. Bunga Teratai:

Ornamen ini digunakan untuk menghiasi dinding dan juga bunga teratai ini mengandung filosofi berdasarkan ajaran agama Hindu dan Buddha, yang dimana melambangkan kelahiran Buddha, serta melambangkan kesucian dan kasih. Ornamen ini menggunakan warna putih serta merah.

5. Buah Srikaya:

Ornamen ini terdiri dari stilasi daun-daun yang berbentuk mahkota, simbol ini mengandung makna Ketuhanan Yang Maha Esa. Selain ini, simbol ini terikat dengan nilai-nilai agama, adat, dan sistem sosial masyarakat.

6. Daun atau Sulur-Suluran:

Motif ini digambarkan melalui bentuk tanaman Paku Tanduk Rusa. 

  • Daun berbentuk mahkota
  • Daun berbentuk pilin serta suluran memanjang
  • Daun berbentuk sulur bebas yang berangkai

 

Referensi:

Anonymous. (n.d.). Rumah Adat Limas Berasal dari. https://budayanesia.com/rumah-adat-limas-berasal-dari/

Dinas Komunikasi dan Informatika KOTA PALEMBANG. (n.d.). Sejarah Kota Palembang. https://palembang.go.id/sejarah-kota-palembang

Wahyuni, I. (n.d.). Rumah Limas, Rumah Tradisional Sumatera Selatan. https://www.gosumatra.com/rumah-limas-sumatera-selatan/

Viral Food Travel. (2021, Juli 16). Rumah Adat Sumatera Selatan, Mengenal Limas yang Khas.  https://kumparan.com/viral-food-travel/rumah-adat-sumatera-selatan-mengenal-limas-yang-khas-1w8cQQmyTRc/full 

Publisher. (2020, Januari 30). Sejarah Rumah Limas Adat Palembang. https://dipalembang.com/sejarah-rumah-limas-adat-palembang/

Anonymous. (n.d.). Mengenal Filosofi Rumah Limas, Rumah Tradisional Khas Suamtera Selatan. https://id.theasianparent.com/rumah-limas

Administrator. (2019, Juni 26). Filosofi Dibalik Uniknya Rumah Limas Sumatera Selatan. https://indonesia.go.id/ragam/budaya/kebudayaan/filosofi-dibalik-uniknya-rumah-limas-sumatera-selatan

Anonymous. (n.d.). Rumah Limas, Rumah Kayu yang Menjadi Simbol Prestise Pemiliknya. https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/rumah-limas-rumah-kayu-yang-menjadi-simbol-prestise-pemiliknya/

Tondi, M. L. dan Iryani, S.Y. (2018, Juni). NILAI DAN MAKNA KEARIFAN LOKAL RUMAH TRADISIONAL LIMAS PALEMBANG SEBAGAI KRITERIA MASYARAKAT MELAYU. https://www.researchgate.net/publication/326097812_NILAI_DAN_MAKNA_KEARIFAN_LOKAL_RUMAH_TRADISIONAL_LIMAS_PALEMBANG_SEBAGAI_KRITERIA_MASYARAKAT_MELAYU

Indriani, I., Ratna, A. M., dan Budiarto A. (2019). Pengaruh Gaya Arsitektur Melayu pada Elemen Tampak Bangunan Rumah Limas Palembang. http://journal.unika.ac.id/index.php/tesa/article/download/1182/pdf

Dekoruma, K. (2018, Augustus 22). Punya Filosofi, Ini Nih 6 Makna dan Fakta Rumah Limas!. https://www.dekoruma.com/artikel/72942/makna-dan-fakta-rumah-limas

Kevin J. (2020, Augustus 10). Rumah adat Limas & Penjelasannya (ARSITEKTUR, CIRI, GAMBAR). Retrieved October 30, 2021 from https://www.selasar.com/rumah-adat/limas/

Ardiansyah, A. (2011). Simposium Alam Bina Serantau. https://repository.unsri.ac.id/25435/1/Simposium_Alam_Bina_Serantau.pdf