Dua Mahasiswa Arsitektur Binus Ini Magang ke Selangor Malaysia
Program 3 + 1 Binus University sudah tidak asing bagi kita semua dimana kita akif berkuliah hanya 3 tahun dan 1 tahun digunakan unuk internship / magang agar kita mendapatkan pengalaman magang dan agar siap terjun di dunia kerja setelah lulus nanti. Rizaldo Suwandi merupakan salah satu mahasiswa arsitektur Binus University yang berhasil mendapatkan pengalaman internship 6 bulan di salah satu konsultan arsitek yang ternama di Malaysia tepatnya di daerah Selangor yaitu DTLMG Architect / Archicentre , dia bekerja di tempat tersebut bersama teman nya yang juga mahasiswa arsitektur Binus University yaitu Yulianto. Kali ini dia akan memberikan cerita, tips serta kesan dan juga pesan bagaimana pengalaman internship disana.
Awal mula sebelum internship ia bersama dengan rekan tim nya yaitu Yulianto dan juga Silvia mengikuti sayembara di TKIMAI Indonesia National Competition. Project yang mereka ikutkan pada sayembara tersebut adalah Transit Oriented Development Project yang berjudul DOWNTOWN GATEWAY, dengan konsep One Stop Living : to live to work to play. Tidak berhenti sampai disitu, desain bangunan juga di desain agar tetap mangormati keadaan bangunan bersejarah di sekitarnya yaitu Stasiun jatinegara. Nilai-nilai edukasi budaya juga dimasukan ke dalam desain agar tidak melupakan asal usul bangsa kita. Konsep TOD didukung oleh semua jalur transportasi umum terutama busway dan juga kereta api membuat user dimudahkan saat akan berpergian ke manapun tanpa harus mempergunakan kendaraan pribadi. Mereka berhasil meraih juara 3 pada kompetisi tingkat nasional tersebut.
Tidak lama setelah itu, Himpunan Arsitektur Bina Nusantara mengadakan seminar international yang mengundang arsitek dari Malaysia Dr.Tan Loke Mun dan MIA Design dari Vietnam untuk datang membagikan ilmunya di Kampus Bina Nusantara Anggrek. Di saat itulah Rizaldo Suwandi bertemu dengan Dr.Tan Loke Mun yang kemudian melihat hasil karya sayembara yang ia sudah lakukan saat TKIMAI yang kemudian memberikan kesempatan untuk berkarya di kantor beliau di Selangor Malaysia.
Selanjutnya ia akan memberikan tips dan juga pesan agar kita juga termotivasi. Tipsnya adalah untuk tidak menganggap akan menang saat pertama kali melakukan sayembara arsitektur. Setiap sayembara yang diikuti menjadi pembelajaran yang berarti dan selalu memiliki nilai positif bagi masa depan nanti. Yang terpenting adalah tetap bangun walaupun berkali-kali kita gagal untuk melakukan sesutau, karena sesungguhnya jika kita tetap bangun untuk menjadi lebih baik kita tidaklah gagal. Hal lain yaitu untuk tidak membuang waktu untuk hal yang tidak penting dan tidak bermanfaat untuk masa depan.
Penulis juga berkesempatan untuk bertanya seputar kesan selama Rizaldo menjalani internship di Malaysia. Ia mengatakan bahwa pekerjaan yang ia jalanin selama bekerja disana sangat jauh lebih berat dibandingan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen selama menjalani kuliah di Universitas Bina Nusantara. Namun setiap pekerjaan memiliki tantangan yang berbeda yang membuat ia tertantang untuk menyelesaikan setiap permasalahan di proyek tersebut. Begitulah cerita , tips , kesan dan pesan dari Rizaldo Suwandi , semoga kita semua bisa termotivasi dan belajar dari pengalamannya tersebut.
Source : Rizaldo Suwandi
Author : Adhitya Bagus P.
Editor : Adhitya Bagus P.