HIMARS CHARITY
HIMARS Charity
Equality for everyone
Jakarta, 19 Mei 2018
HIMARS Charity adalah suatu acara yang bertujuan untuk meningkatkan rasa peduli mahasiswa arsitektur BINUS University dengan cara memberikan dukungan terhadap penyandang disabilitas berupa materi dan moril, serta meningkatkan skill. Secara garis besar kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan santunan. Namun acara santunan tersebut dikemas dengan kegitan-kegiatan lainnya yang menarik seperti Talk Show, buka puasa bersama, dan sebuah kegiatan utama kreatifitas. Kegiatan kreatifitas ini kami khususkan agar dapat melestarikan kesenian dari Indonesia yaitu dalam bentuk membatik.
Dalam kegiatan ini tema yang diangkat adalah “Equality for everyone”. Ketidaksetaraan dalam memperoleh pembelajaran dalam meningkatkan skill terutama bagi penyandang disabilitas merupakan hal yang harus diperbaiki. Oleh karena itu, kami HIMARS sebagai generasi muda mencoba membantu penyetaraan pembelajaraan meningkatkan skill terutama dalam hal melestarikan budaya Indonesia yaitu membatik.
Rangkaian kegiatan acara ini diawali dengan kegiatan membatik oleh Mbatik Yuuuk. Kegiatan ini dibagi dalam kelompok, satu kelompok terdiri dari 5 anak bisu tuli dan didampingi dengan 2 volunteer dari Mahasiswa Arsitektur Binus University. Bu Indra dari Mbatik Yuuuk yang juga merupakan salah satu dosen Arsitektur di BINUS memberikan materi singkat mengenai batik dan dilanjutkan oleh praktik membatik teman-teman bisu tuli.
Kegiatan selanjutnya adalah talkshow dengan tema “We Can Do It!” yang dibawakan oleh Amanda Farliany Faishal seorang wanita bisu tuli yang sukses menjadi model majalah dan sekarang menjadi youtuber. Di awal talkshow dia bercerita dia punya mimpi yaitu jadi model dari kecil, lalu ibu nya mendukungnya dan menyemangatinya kalau dia bisa untuk menjadi model, dan pada akhirnya mimpi itu pun tercapai.
Amanda awal sekolah di SLB namun akhirnya dia di sekolahkan di sekolah umum, cuma karena terbiasa di SLB dengan pergaulan teman teman bisu tuli juga, di waktu sekolah normal dia susah bergaul, dan teman teman mendengar dia itu kurang mengahargai dia. Namun, dia tetap semangat dan tidak boleh malu katanya, bisu tuli itu bukan batasan untuk show off. Setelah memeliki anak, dia lebih sering di rumah untuk menjaga anaknya, sehingga dia sekarang beralih ke youtube, alasannya karena youtube sedang dalam masa hits nya. Youtuube dia gunakan untuk menyemangati teman tuli lain dan untuk mendukung penyetaraan teman tuli menggunakan bahasa isyarat.
Setelah itu acara dilanjutkan dengan performance dari anak bisu tuli yaitu angklung dengan membawakan 3 buah lagu salah satunya yaitu lagu kebangsaan Indonesia yaitu Indonesia Pusaka yang memmbuat haru seluruh ruangan. Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian santunan berupa uang tunai sebesar 2.549.700,- dan 20 paket alat membatik. Dan di pengujung acara diakhiri dengan kegiatan buka puasa bersama.
Kami dari segenap panitia HIMARS Charity mengucapkan terimakasih kepada semua pihak donatur yang telah membantu menyukseskan acara HIMARS Charity, total dana donasi yang terkumpul adalah 7.071.700,- digunakan untuk makan buka puasa bersama 70 anak bisu tuli, 20 paket alat batik yang akan di sumbangkan, dan sisanya sebesar 2.549.700,- di sumbangkan dalam bentuk tunai untuk mendukung operasional panti.