Metode SMART untuk Menetapkan Target

arrow-bullseyeiStock_000043470790_Full

 

KENAPA MENENTUKAN TARGET ITU PERLU?

Sebuah studi yang dilakukan oleh Dave Kohl, seorang professor emeritus di Virgina Tech

80 persen orang Amerika mengatakan bahwa mereka tidak memiliki target.

16 persen memiliki target yang tidak tertuliskan

Kurang dari 4 persen menuliskan target dari mereka

1 persen menuliskan target dan meninjau target mereka secara teratur

Kelompok 1 persen orang Amerika ini memiliki penghasilan Sembilan kali lebih banyak selama hidup mereka dibanding dengan mereka yag tidak menetapkan target. Orang yang menetapkan, menulis, dan meninjau target mereka, dapat dipastikan merupakan orang berkemauan keras. Pemikiran murni dan keinginan kuat yang dituliskan oleh tangan kita sendiri, memberi kita kekuatan atau motivasi yang aneh untuk menyelesaikan target tersebut!

Menjalani target dan meninjaunya kembali merupakan kesempatan untuk refleksi diri. “Orang macam apa saya hari ini? Keterampilan atau karakter apa yang harus saya miliki untuk mencapai target tertentu? Apakah harga diri saya ditentukan oleh tercapai tidaknya target ini?”

 

Daniel Wong, dalam bukunya, menyarankan, untuk menetapkan target dalam enam bidang berikut:

  • Kesehatan
  • Hubungan
  • Perkembangan pribadi
  • Akademis
  • Pelayanan
  • Kesenangan

METODE  SMART

Sebagai seorang siswa, mungkin metode SMART sudah tidak asing lagi. Daniel Wong menambahkan sedikit modifikasi terhadap Goal Setting – System ini dengan menambahkan I, menjadi I – SMART. SMART merupakan singkatan dari Specific, Measurable, Attainable, Realistic, Time.

Specific

Bisakah menentukan target tanpa ketidakspesifikan? Tentu saja bisa! Jack Canfield, penulis Chicken Soup for The Soul, mengatakan “Target yang tidak jelas membuahkan hasil yang tidak jelas.” Jadi apabila ingin menetapkan target yang kurang jelas, bersiaplah untuk mendapatkan hasil yang sama tidak jelasnya.

Contoh target spesifik:

Saya akan mendapatkan nilai A untuk mata kuliah Pengantar Arsitketur pada Ujian Akhir minggu depan.

Perut besar saya akan berkurang 2cm pada akhir bulan April.

Contoh target tidak spesifik:

Saya akan lebih rajin lain kali

Saya akan menjadi lebih bugar

 

Memilik itarget spesifik membantu kita membayangkan hasil akhir target. Jangan pernah meremehkan kekuatan dari kejelasan visi. Kejelasan mengenai apa yang AKAN tercapai sudah merupakan setengah kemenangan dari pertempuran.

 

Measurable

Contoh target yang terukur: Saya akan belajar setidaknya lima kosakata setiap hari

Contoh target yang tidak terukur: Saya akan meningkatkan kosakata saya.

Target yang terukur, berarti target tersebut dapat dihitung, lebih kepada bentuk “eksak”. Penulisan eksak lebih memiliki kekuatan “pasti” dibanding penetapan target yang tidak memiliki keterangan eksak atau jumlah berapa banyak, berapa lama. Memiliki sebuah visi yang terukur dan spesifik membuat kitar bertanya “bagaimana cara melakukannya?” bukan “apakah saya dapat melakukannya?”

Ketika kita mengetahui secara pasti dimana garis akhirnya, kita dapat berlari kearah garis akhir tersebut. Bayangkan bila kita berlari tanpa tahu letak garis akhir, kita akan berlari dengan membabi buta.

Attainable and Realistic

A dan R berkaitan sangat erat. Target yang ingin dicapai haruslah “dapat dicapai” dan “realistis” dan uga menantang.

Contohnya, target yang realistis bagi kita adalah mencapai nilai 10 persen lebih tinggi untuk mata kuliah teknologi bangunan dibanding dengan nilai yang telah dicapai semester lalu. Atau, akan menjadi seorang aktivis atau pengurus HIMARS pada tahun ketiga kuliah.

Contoh yang tidak dapat dijangkau adalah

Tidak memiliki bakat seni, namun ingin menjadi desainer grafis mancanegara yang professional. Target yang tidak terjangkau atau tidak realistis akan menyebabkan kekecewaan karena target itu tidak didasarkan pada suatu penilaian akurat terhadap kekuatan atau bakat.

Time

Setiap target perlu memiliki kerangka waktu yang terkait, karena akan membantu kita memiliki perasaan “urgensi” dalam mencapai target tersebut. Saat kita tahu persis alasan ingin mencapai target, kita belum tentu termotivasi karenanya. Namun, memiliki “tenggat waktu” untuk melaksanakan target tersebut dapat membantu kita membayangkan hasil akhir yang lebih jelas dan mau tidak mau, kita akan engambil tindakan. Well, let’s say it’s the power of Kepepet.

Inspiring

Target yang kita tetapkan harus dapat menginspirasi kita. Tidak peduli perkataan orang lain yang mengatakan hal ini konyol atau tidak . Contohnya, anda akan berbahagia jika memiliki waktu untuk membaca buku cerita anak – anak diusia anda yang sudah tidak muda ini. Well, lakukan saja. Orang akan menganggap anda aneh, namun, jika hal ini memberikan kontribusi atas kebahagiaan anda, hal ini akan berpengaruh pada keseluruhan target ataupun aspek yang ada dalam hidup anda. Lakukan sesuatu yang membuat kita bersemangat.

 

Tema:  Set your Life Goal!

Oleh: Rr Annisa Rarasati

Sumber: Happy Student by Daniel Wong

RR A Raras