VERTICAL GARDEN
Kemunculan Vertical Garden menjadi sebuah solusi baru bagi setiap orang yang ingin mempunyai taman yang indah di rumahnya namun memiliki keterbatasan lahan. Hampir semua jenis tanaman bisa diaplikasikan pada Vertical Garden dan diperlukan metode tertentu untuk mewujudkannya. Sebuah Vertical Garden memerlukan media tertentu dan tidak bisa serta-merta langsung diterapkan pada pagar atau dinding rumah begitu saja. Salah satu metode yang sering diaplikasikan untuk membangun Vertical Garden yaitu metode hidropik menggunakan geotextile, dengan menata tanaman sedemikian rupa pada dinding menggunakan modul (untuk menempatkan tanaman) dan dengan pemeliharaan khusus serta pengaturan otomatis.
Manfaat tanaman lainnya yaitu untuk menciptakan ruang hijau, mengurangi panasnya suhu udara, dan yang paling penting menambah oksigen. Satu perbedaan mamfaat yang sangat kentara antara Vertical garden dan taman biasa adalah Vertical Garden tidak dapat menahan erosi (longsor) layaknya taman biasa yang tertancap di tanah. Teknik penanaman Vertical Garden tak ubahnya seperti tanaman hidroponik, yang artinya tidak ada tanah untuk bercocok tanam. Menurut salah seorang praktisi dan konsultan Vertical Garden, Ir. Slamet Budiarto, tiga pilar utama yang menyokong kehidupan tanaman adalah air, pupuk dan cahaya matahari.
Media tanam Taman Vertikal sebaiknya dari bahan yang ringan, kuat, dan mampu menyerap air. Saat ini yang paling banyak digunakan adalah nonwoven geotextile dan velt dari sabut kelapa. Khusus velt sabut kelapa, Anda bisa membentuknya sendiri seperti papan dengan ukuran 50 cm dan tebal 30 cm, atau membeli yang sudah jadi. Velt sabut kelapa ini diketahui mampu menyimpan air lebih baik daripada nonwoven geotextile. Keunggulan geotextile adalah dari segi ketahanan yang bisa bertahan sampai 15 tahun, sangat jauh dibanding sabut kelapa yang mulai lapuk ketika sudah digunakan kurang lebih 8 tahun.
Jika Vertical Garden yang akan Anda buat berada di luar ruangan, maka sebaiknya pilih tanaman outdoor, begitu juga untuk Vertical Garden dalam ruangan maka pilihlah tanaman indoor. Sebisa mungkin hindari menanam tanaman merambat karena ketika tumbuh susah di kendalikan arah pertumbuhannya dan bisa meluber kemana-mana. Tanaman jenis semak dan bisa hidup dalam jangka waktu lama akan lebih bagus.
LANGKAH MEMBUAT VERTICAL GARDEN
• Buat frame dari bahan baja ringan berukuran sekitar 0,5 m x 1 m, lalu pasang ke tembok menggunakan baut fisher atau jenis perekat lainnya dan beri celah minimal 7 cm dari tembok. Tujuannya adalah agar media tanam tidak langsung menempel ke tembok karena lembap dan bisa membuat tembok berlumut.
• Taruh dua lapis media tanam (velt sabut kelapa atau geotextile). Sobek lapisan paling depan untuk membentuk lubang tempat menanam, beri jarak masing-masing 12 cm kesamping dan kebawah untuk setiap sobekan yang akan membentuk lubang tanam. Buat jahitan jelujur vertikal di antara lubang tanam untuk menjaga media tanam tidak melorot.
• Dengan adanya jarak antar lubang, maka media tanam tidak sepenuhnya langsung tertutup oleh tanaman. Perlu sedikit waktu untuk tanaman agar tumbuh dan berkembang sampai seluruh media tanam tertutup rata dan yang kelihatan hanya tanaman yang tumbuh subur saja. Perlu bagi Anda untuk memilih tanaman yang berimbang antara akar dan tajuk. Akar akan cukup kuat menopang daun jika tajuknya lebih kecil dan dapat mencegah daun menjadi layu. Ini merupakan konsep dasar kesimbangan tanaman yang harus diketahui oleh Anda yang akan membuat Taman Vertikal.
• Selanjutnya tanam tanaman yang sudah Anda pilih ke lubang yang sudah dibuat. Caranya bisa menggunakan gulungan rockwool atau bisa juga langsung tanpa ada tambahan apa-apa, asal tanaman sudah punya akar yang bagus.
• Khusus pengairan, Anda bisa menggunakan sistem drip irigasi ataupun manual disiram dengan tangan. Dibanding irigasi manual tentu sistem drip irigasi lebih nyaman dn tidak menyita waktu. Pada sistem drip irigasi, idealnya jarak pipa pengairan dari atas adalah 3 meter. Penggunaan timer otomatis, jeda waktu penyiraman bisa disetel, contohnya 3 s/d 5 kali sehari, selama 2 menit setiap kali penyiraman. Untuk menjaga agar kucuran air merata, gunakan nosel sebagai pressure regulator. Tetesan air sisa penyiraman yang tidak terserap oleh media tanam bisa langsung di alirkan ke tanah atau didaur ulang kembali ke atas. Sebaiknya letakkan tanaman yang tahan kering paling atas, dan tanaman basah di bagian bawah jika ada beberapa jenis tanaman pada sistem Vertical Garden Anda.