Peran Akuntan Dalam Memberantas Korupsi Di Indonesia
Korupsi merupakan salah satu masalah yang mengakibatkan kerugian negara dan bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Selain itu, tingkat kemiskinan yang tinggi juga merupakan dampak dari korupsi dikarenakan harga barang dan jasa yang dijual kepada publik menjadi mahal. Korupsi menjadi penyakit bagi negara Indonesia karena menyerang berbagai sektor (politik, ekonomi, sosial, dan lainnya) dan merugikan banyak orang. Selain itu, tindakan korupsi bisa menurunkan kepercayaan yang diberikan oleh banyak pihak, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Akuntansi merupakan aktivitas pencatatan, klasifikasi, dan meringkas transaksi keuangan, serta membuat hasil dari laporan tersebut. Dengan hal ini, akuntan memiliki peran yang penting dalam memberantas korupsi karena salah satu tugas para akuntan adalah untuk menyediakan informasi yang akuntabel dan bisa dipertanggungjawabkan. Para akuntan yang memiliki integritas pastinya bisa mendeteksi apabila terjadi kecurangan pada transaksi keuangan. Selain itu, para akuntan juga memiliki kompetensi yang tinggi dalam mencari atau mendapatkan data transaksi atau pun non transaksi yang telah terverifikasi. Sehingga data atau informasi tersebut memiliki nilai kebenarannya dan dapat dipertanggungjawabkan oleh akuntan itu sendiri.
Korupsi yang terjadi akan berpengaruh terhadap laporan keuangan, sehingga terdapat kecurangan dalam membuat laporan keuangan. Hal ini akan berpengaruh terhadap kebenaran dan fakta dalam laporan tersebut yang menjadi tanggung jawab dari seorang akuntan. Pada umumnya korupsi seperti menyalahgunakan wewenang dan kekuasaan, kemudian menggunakan uang perusahaan untuk kepentingan pribadi lalu penyuapan terhadap akuntan, sehingga terjadinya korupsi dalam laporan keuangan yang dapat merugikan perusahaan itu sendiri dan juga akuntan atau pihak yang berkaitan. Akuntan atau audit tersebut akan menerima sanksi dan hukuman atas kecurangan dalam laporan keuangan tersebut.
Informasi yang dihasilkan dari hasil laporan tersebut bisa diterapkan untuk pengambilan keputusan, salah satunya untuk menerapkan sistem pemerintahan dalam organisasi yang bisa membantu mencegah adanya tindakan korupsi. Oleh karena itu, kerugian negara dan tindakan kecurangan dapat diidentifikasi melalui audit forensik dan sejenisnya. Jika terjadi penipuan atau kecurangan transaksi, auditor harus bisa mengetahui hal tersebut dan melaporkan tindakan kriminal yang ditemukan sesuai dengan standar auditing.
Korupsi terjadi bukan hanya di dalam lingkup pemerintahan tetapi juga dalam perusahaan swasta serta lingkungan masyarakat. Oleh karena itu kita harus menerapkan sikap anti korupsi dengan menanamkan nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai seorang akuntan kita harus menerapkan prinsip-prinsip serta karakter seperti akurat, detail, logis, terukur, disiplin, skeptis, konsisten, sederhana, jujur, dan gigih. Sehingga kita akan menjadi akuntan yang memiliki potensi yang tinggi dan berkualitas.
Referensi :
- Harmony. 2021. Kecurangan Laporan Keuangan Yang Dapat Terjadi Dalam Perusahaan. https://www.harmony.co.id/blog/kecurangan-laporan-keuangan-yang-dapat-terjadi-daam-perusahaan (diakses pada 19 Agustus 2021)
- Binus. 2014. Inilah 10 Karakter Dasar Untuk Jadi Akuntan Handal. https://accounting.binus.ac.id/2014/07/23/inilah-10-karakter-dasar-untuk-jadi-akuntan-handal/ (diakses pada 19 Agustus 2021)
- Umar, Haryono. “PERAN AKUNTAN DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI.” Sosiohumaniora, vol. 13, no. 1, 2 Mar. 2011, p. 108, 10.24198/sosiohumaniora.v13i1.5465. Accessed 10 Dec. 2019.