Mengenal Sistem Just-In-Time

Just-In-Time atau yang dikenal dengan JIT merupakan suatu strategi manajemen yang digunakan untuk menyelaraskan pesanan bahan baku dari pemasok langsung sesuai dengan jumlah yang dikehendaki melalui jadwal produksi. Tujuan dari penerapan JIT ini untuk meningkatkan efisiensi dan menghindari terjadinya kelebihan atau kekurangan jumlah barang yang diproduksi serta mengurangi pemborosan dengan menerima barang hanya yang mereka butuhkan disaat tersebut untuk proses produksi, dengan begitu dapat mengurangi biaya persediaan perusahaan. Selain itu, dengan penerapan JIT maka tidak diperlukannya gudang sehingga biaya penyimpanan dapat berkurang. Sistem JIT juga mengurangi limbah dengan cara mengurangi risiko persediaan barang tidak terjual yang tersimpan dan mengetahui lebih cepat apabila terjadi cacat produksi agar lebih mudah diperbaiki sehingga mengurangi biaya scrap.

Konsep JIT dapat mengurangi persediaan dengan menerapkan:

  • Proses produksi dilakukan secara berdekatan sehingga mengurangi waktu perpindahan barang work-in-process.Pengiriman dilakukan dengan jumlah sekecil mungkin sesuai dengan pesanan agar menghilangkan persediaan barang baku.
  • Pemesanan bahan baku dari sumber lokal yang berdekatan dengan lokasi produksi agar pengiriman dapat datang tepat waktu memenuhi kebutuhan produksi.
  • Menggunakan pemasok yang bersertifikasi sehingga pengiriman dapat langsung ke tempat produksi dan tidak membiarkan barang menumpuk ketika menunggu untuk diperiksa

Tidak luput dari segala kelebihan yang ada, berikut merupakan kekurangan dari penerapan JIT, yaitu:

  • Potensi gangguan dalam rantai pasokan seperti pemasok bahan baku yang mengalami masalah sehingga dapat mengakibatkan keterlambatan pada penerimaan barang dari pemasok dapat membuat waktu produksi tertunda. Selain itu juga pesanan barang yang tiba-tiba tanpa diduga harus melewati beberapa waktu untuk produksi sehingga dapat menunda pengiriman produk hingga ke pembeli. Oleh karena itu, perlu mencari pemasok yang bisa diandalkan agar dapat mengurangi risiko terjadinya penundaan barang bahan baku atau barang lainnya yang dikirim.
  • Terlalu sering mengirim stok dapat meningkatkan emisi karbon sehingga dapat merusak citra dan nama baik perusahaan karena dianggap perusahaan tersebut tidak ramah lingkungan.
  • Tekanan waktu karena jadwal yang tidak diketahui secara pasti serta jaminan perusahaan akan selalu mendapat harga terjangkau untuk bahan baku dari pemasok sehingga dapat meningkatkan harga pokok penjualan.
  • Kurang tepat dalam memprediksi permintaan aktual menyebabkan berkurangnya produksi penjualan atau kemacetan pada fasilitas produksi karena sistem produksi tidak dapat beradaptasi secara langsung terhadap perubahan tak terduga dalam permintaan.

Referensi:

-https://www.investopedia.com/terms/j/jit.asp

-https://www.netsuite.com/portal/resource/articles/inventory-management/just-in-time-inventory.shtml

-https://kumparan.com/titin-pattimahu/pentingnya-just-in-time-untuk-kelancaran-produksi-1v0vhbvtKaN/full