Mengenal Debit dan Kredit dalam Akuntansi

Debit dan kredit adalah istilah yang sering digunakan dalam dunia akuntansi keuangan. Debit sendiri berasal dari kata debere yang merupakan bahasa latin yang artinya pencatatan akuntansi dimana aset dan biaya mengalami peningkatan. Debit biasanya berada di sisi sebelah kiri dan pertambahan asset bisa berupa penambahan uang, alat hingga hal yang tidak berwujud secara langsung seperti sewa ataupun piutang. Sedangkan, kredit sendiri memiliki bahasa latin credere yang artinya kepercayaan akan kebenaran.  Kredit juga bisa berarti kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan atau ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang disepakati. Kredit sendiri memiliki beberapa manfaat, pertama kredit akan meningkatkan usability of capital. Kedua, kredit meningkatkan kegunaan barang atau produk. Ketiga, kredit bermanfaat sebagai alat untuk stabilitas ekonomi. Yang terakhir, kredit menjadi media untuk meningkatkan pendapatan nasional. Debit dan kredit memiliki banyak pengertian menurut para ahli masing-masing. Namun secara garis besar menurut pernyataan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia, debit biasanya diartikan dengan pertambahan uang, sebaliknya kredit adalah pengeluaran dalam transaksi.

Dari pengertian debit dan kredit diatas, debit dan kredit memiliki beberapa perbedaan. Terdapat 3 perbedaan dari debit dan kredit yang dapat disimpulkan:

  1. Debit adalah pencatatan pengurangan nominal uang, sedangkan kredit adalah pencatatan penambahan nominal uang.
  2. Transaksi debit dapat diartikan sebagai aktivitas menabung di bank, sedangkan kredit adalah aktivitas mengeluarkan uang di bank atau bisa juga meminjam uang di Bank.
  3. Debit merupakan pencatatan pembukuan tentang pengurangan deposito

Terdapat beberapa hal yang perlu diketahui dalam debit dan kredit. Dalam pencatatan akuntansi, debit dan kredit merupakan dua hal yang tak bisa dipisahkan. Sisi debit adalah digunakan untuk mencatat pertambahan aset dan berada di sebelah kiri. Selain pertambahan aset dalam perbedaan debit dan kredit, rumus debit juga digunakan untuk mencatat beban. Sementara kredit adalah untuk mencatat pertambahan atas utang dan modal yang dicatat di sebelah kanan. Kredit dan debit digunakan dalam pencatatan transaksi akuntansi yang dikenal dengan jurnal yang kemudian dibuat menjadi laporan keuangan. Dalam setiap pencatatan, total debit dan kredit harus selalu sama atau dikatakan seimbang. Jika suatu transaksi tidak seimbang, maka yang terjadi adalah laporan keuangan tidak seimbang. Oleh karna itu, pencatatan akuntansi kredit dan debit harus dilakukan dengan teliti dan cermat. Karna, jika pencatatan tidak dilakukan secara teliti maka akan berdampak negatif pada kesehatan perusahaan.

Referensi: