Break Even Point (BEP)

Break Even Point atau sering juga disebut BEP adalah istilah yang sering dijumpai dalam kondisi keuangan. Pengertian dari Break Even Point sendiri adalah kondisi titik impas dimana jumlah keseluruhan laba sama dengan jumlah keseluruhan pengeluaran dalam setiap produksi barang atau jasa, pada posisi ini perusahaan tidak mendapatkan keuntungan serta tidak mengalami kerugian atau bisa disebut dengan istilah balik modal.

Sebelum mendapatkan sebuah nilai BEP, terdapat empat elemen pembentuk yang perlu diperhatikan yaitu:

  1. Biaya Tetap (Fixed Cost): biaya tetap dapat berupa biaya tenaga kerja, biaya sewa, dan sebagainya, nilai dari biaya tetap akan konstan atau tetap walaupun terjadi perubahan pada proses produksi.
  2. Biaya Variabel (Variable Cost): biaya variabel dapat berupa biaya baku, biaya transportasi, dan sebagainya, nilai dari biaya variabel dapat berubah-ubah per unit menyesuaikan dengan volume kapasitas produksi.
  3. Harga Jual (Price): harga yang ditentukan dijual kepada pembeli dimana harga diperoleh dari seluruh biaya yang digunakan dalam memproduksi sebuah barang serta nilai keuntungan yang diinginkan.
  4. Pendapatan (Revenue): penghasilan yang diperoleh dari semua penjualan produk.

Menurut buku Akuntansi Biaya : Kajian Teori dan Aplikasi, yang ditulis oleh Bastian Bustami & Nurlela tahun 2006, manfaat Break Even Point adalah sebagai berikut:

  1. Perusahaan bisa mengetahui jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar terhindar dari kerugian.
  2. Perusahaan dapat mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai agar memperoleh keuntungan.
  3. Perusahaan dapat mengetahui nilai berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
  4. Perusahaan dapat mengetahui dampak perubahan harga jual, biaya, dan volume penjualan.
  5. Perusahaan dapat menentukan ragam produk yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat keuntungan yang telah ditargetkan dalam perencanaan.

Dalam bidang akuntansi, BEP sering digunakan untuk mencari persamaan di mana biaya produksi barang sesuai dengan pendapatan dalam suatu periode. Perhitungan Break Even Point dapat digunakan sebagai alat manajemen untuk menentukan masalah-masalah.

Berbagai rumus dapat digunakan untuk menghitung BEP. Rumus BEP yang dapat digunakan adalah:

Break Even Point: Biaya Tetap/(harga jual per unit – biaya variabel per unit)

Selisih antara penurunan harga jual per unit dan biaya variabel per unit adalah rumus margin kontribusi. Metode ini dapat dipakai sebagai penentuan titik dimana beban total sama dengan total biaya dan jumlah unit yang dikeluarkan.

Break Even Point= Biaya tetap/ Contribution margin per unit.

Break Even Point tidak hanya dapat dihitung per unit, jika kita sudah mengetahui berapa unit minimum yang harus dijual untuk menutupi biaya produksi, kita dapat kalikan dengan biaya per unit.  Jika kamu menginginkan titik impas dalam rupiah, maka kalikan titik impas dalam satuan dengan harga (P) sesuai dengan rumus rumus, seperti ini:

Break even point dalam mata uang tertentu: harga jual per unit X Break Even Point per unit.

Setelah memahami rumus perhitungan BEP bisnis, kamu juga harus memahami Contribution Margin atau Margin Kontribusi. Margin kontribusi dapat digunakan untuk mengukur dampak penjualan terhadap laba untuk memahami berapa banyak laba yang berhasil dijual suatu produk. Untuk cara hitungnya adalah:

Margin Kontribusi = Total Sales – Biaya Variabel

Dalam menghitung Contribution Margin, hal yang penting untuk diperhatikan adalah biaya variabel yang dibebankan, baik yang berkaitan dengan biaya total maupun total penjualan perusahaan. Dengan menggunakan margin kontribusi, perusahaan dapat memisahkan biaya tetap produksi dari keuntungan. Dengan cara ini perusahaan mengetahui kisaran harga produk yang akan dijual.

Dapat disimpulkan bahwa Break Even Point menjadi hal yang cukup signifikan bagi pengusaha maupun wirausahawan dalam menjalankan bisnisnya, karena BEP dapat memberikan standar untuk memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal dan dapat membantu menentukan langkah strategis untuk bisnis.

Referensi: