Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Pertumbuhan ekonomi di suatu Negara tidak akan pernah bisa tetap nilainya seperti rumus fisika yang selalu sama dari abad ke abad. Namun, Negara berkembang dengan Negara maju dapat dibedakan dari pertumbuhan ekonominya. Negara maju tentunya memiliki pertumbuhan ekonomi yang stabil. Dengan adanya kepemimpinan yang berada di tangan Presiden sekarang, Indonesia memiliki harapan besar untuk dapat menaikan pertumbuhan ekonominya 5,2% – 5,6% di tahun 2016 ini. Apa upaya pemerintah untuk mencapai target tersebut? Akan tetapi, cukupkah target nilai tersebut untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia?

Dilihat dari kondisi ekonomi global yang cenderung melemah, dari Amerika, Jepang, hingga Tiongkok yang menurun drastis, Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi tahun 2011-2015 diantara Negara Asia berkembang lainnya (dikutip dari Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo). Namun, faktor tersebut tidak sepenuhnya membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sejauh ini, pemerintah sudah memberikan 10 kebijakan ekonomi untuk mengatasi masalah pokok Indonesia. Masalah-masalah tersebut adalah; lambatnya laju pertumbuhan ekonomi, kestabilan rupiah, harga dan ketersediaan bahan pokok, dan yang terakhir tabungan masyarakat.

Paket kebijakan pemerintah dilihat dari sektor industry, eksportir, produksi, pelabuhan, transportasi, dan kegiatan menyangkut ekonomi lainnya. Dikarenakan Indonesia ingin menaikkan level menjadi investment grade, maka dari itu pembangunan investasi swasta sangatlah penting selain domestik. Penguasaan sektor non sumber daya alam seperti; kreatif, kerajinan, pariwisata, dan teknologi digital, juga perlu ditingkatkan. Jurus lainnya yang dikeluarkan pemerintah adalah mempercepat belanja dan memperserap anggaran.

Indonesia merupakan Negara dengan populasi masyarakat keempat terbanyak di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat, maka dari itu target pertumbuhan ekonomi 5% – 6% tidak akan cukup. Masyarakat akan terus bertambah begitu pula dengan kebutuhan lapangan kerja. Pertumbuhan ekonomi yang kecil tidak akan menghasilkan lapangan kerja yang cukup untuk ketersediaan tenaga kerja yang membludak.

Dengan kondisi ekonomi global yang menurun, Indonesia harus mampu mempertahankan bahkan menaikkan pertumbuhan ekonominya. Keterbukaan dan kompetisi merupakan kunci sekaligus kekhawatiran untuk masyarakat Indonesia. Tidak cukup hanya bantuan eksternal, perlu langkah-langkah tepat yang diambil pemerintah. Tak hanya itu, seluruh masyarakat Indonesia juga harus membantu berpartisipasi dalam program-program yang diberikan pemerintah.