Tragedi Sepak Bola Kanjuruhan
Pada dunia sepak bola, turnamen atau pertandingan bola merupakan hal yang sangat wajar dan sering diselenggarakan. Salah satu contohnya adalah pertandingan Liga 1. Pertandingan Liga 1 merupakan pertandingan yang diselenggarakan oleh PT Liga Indonesia Baru yang diikuti oleh 18 klub peserta pemegang saham utama. Liga ini dilaksanakan mulai Juli 2022 hingga April 2023.
Dari kedelapan belas liga yang bertanding, terdapat pertandingan antara klub Arema dan Persebaya. Pertandingan tersebut diselenggarakan pada tanggal 1 Oktober 2022. Bagi para penggemar sepak bola, pertandingan ini merupakan pertandingan yang sangat sengit karena melibatkan dua klub yang sama kuat. Selain itu, pendukung dari kedua klub ini tergolong sangat banyak. Saat pertandingan berlangsung, dapat terlihat tribun penonton terisi penuh dengna supporter dari kedua klub. Pada saat itu, permainan bola berlangsung dengan baik dan sangat sengit hingga akhirnya pertandingan selesai dengan skor 2 -3 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya. Tentunya, dengan skor 2 – 3, Persebaya Surabaya memenangkan pertandingan pada hari itu. Tetapi, banyak pendukung Arema yang dikenal dengan Aremania tidak terima akan hasil pertandingan dan melempari pemain Persebaya dengan botol air dan barang lainnya. Kemudian, Aremania turun ke lapangan dan menyerang beberapa pemain sehingga membuat petugas turun tangan untuk melindungi pemain Persebaya. Setelah beberapa lama, jumlah orang yang turun ke lapangan semakin banyak dan menyebabkan petugas kewalahan sehingga petugas memuturkan untuk menembakkan gas air mata kea rah lapangan, tribun selatan, dan tribun timur. Karena hal tersebut, supporter berusaha untuk keluar dan berdesak-desakan sehingga banyak orang yang terjatuh dan sesak nafas. Tragedi ini menewaskan setidaknya 127 orang yang meninggal dunia dan 2 di antaranya merupakan polisi yang bertugas pada hari itu.
Pasca kejadian tersebut membuat Presiden Joko Widodo menginstruksikan Liga 1 2022/2023 untuk dihentikan sementara akibat insiden di Stadion Kanjuruhan. “Saya juga telah perintahkan kepada Menpora, Kapolri dan Ketum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh pelaksanaan pertandingan sepak bola dan juga prosedur pengamanan penyelenggaraannya dan bukan hanya itu saja persatuan sepak bola dunia atau yang lebih dikenal dengan nama FIFA ingin datang ke Indonesia dan berencana membentuk bentuk tim transformasi sepak bola di Indonesia.Hal ini berawal dari komunikasi presiden Republik Indonesia yaitu Presiden Joko Widodo melalui surat kepada federasi sepak bola dunia ini. Dalam surat balasannya kepada Presiden Jokowi, FIFA menyinggung kemungkinan kerja sama untuk membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia.
Referensi:
https://nasional.tempo.co/read/1640703/eksklusif-detail-kronologi-tragedi-kanjuruhan-versi-polisi
https://www.solopos.com/dampak-buruk-tragedi-kanjuruhan-bagi-sepak-bola-indonesia-1437018
https://www.beritasatu.com/fokus/nasib-sepak-bola-kita-pascatragedi-kanjuruhan