Hiduplah, Saat Ini!

happy

oleh Andrew Matthews dalam Being Happy!

Kiat Hidup Tenteram dan Bahagia yang Anda miliki hanya saat ini

Ukuran ketenangan jiwa dan efektivitas pribadi kita, ditentukan oleh besarnya kemampuan kita untuk hidup di saat sekarang. Tanpa memedulikan apa yang telah terjadi kemarin dan apa yang akan terjadi besok, saat ini adalah tempat Anda berada. Dari sudut pandang ini, kunci kebahagiaan dan kepuasan terletak pada pemusatan pikiran kita saat ini!

            Salah satu keindahan dalam dunia anak-anak adalah mereka melibatkan diri secara total pada masa sekarang. Mereka berusaha tetap terlibat secara total dengan apapun yang mereka kerjakan, entah mengamati kumbang, menggambar, membuat istana pasir, atau apa pun yang mereka pilih untuk mereka kerjakan.

            Setelah dewasa, kebanyakan dari kita mulai belajar memikirkan dan mencemaskan beberapa hal sekaligus. Kita cenderung membiarkan masalah-masalah yang lalu dan yang akan datang memadati saat ini sehingga kita sengsara dan tidak efektif.

            Kita juga belajar menunda kesenangan dan kebahagiaan, dengan anggapan bahwa “suatu ketika di masa mendatang segalanya menjadi lebih baik daripada sekarang”.

            Anak-anak sekolah lanjutan berpikir, “Kalau nanti aku lulus dari sekolah ini dan tidak harus mengerjakan apa yang diperintahkan, segalanya pasti menyenangkan!” Ia lulus sekolah dan tiba-tiba menyadari, bahwa ia tidak akan bisa bahagia sebelum pergi jauh dari rumah. Ia meninggalkan rumah orang tuanya dan belajar di universitas, dan tak lama kemudian ia memutuskan, “Kalau aku lulus, aku baru benar-benar bahagia!” dan akhirnya ia memperoleh gelarnya. Pada saat itu, ia merasa tidak akan bisa bahagia sebelum ia punya pekerjaan.

            Dan pada saat ia mendapatkan pekerjaan dan mulai bekerja dari bawah. Anda sudah bisa menebaknya, ia belum bisa bahagia sekarang. Tahun demi tahun berlalu, ia menunda kebahagiaan dan ketenangan pikirannya sampai ia bertunangan, menikah, mencicil rumah, mendapat pekerjaan yang lebih baik, membina keluarga, menyekolahkan anak-anak, punya rumah sendiri, menyaksikan anak-anak lulus, pensiun… dan akhirnya mati sebelum sempat untuk merasakan kebahagiaan yang sebenarnya. Semua saat-saat yang menjadi miliknya digunakan untuk merencanakan masa depan yang bahagia-pun tidak pernah tiba.

            Apakah Anda sedikit banyak berkaitan dengan kisah ini? Apakah Anda kenal seseorang yang menunda kebahagiaan sampai suatu saat nanti? Agar bahagia, Anda harus melibatkan diri sepenuhnya dengan saat ini. Kebahagiaan tidak hanya kita peroleh pada saat kita sampai pada suatu tujuan, tetapi juga di dalam perjalanan mencapai tujuan itu.

            Demikian pula, kita bisa menunda melewatkan waktu bersama orang yang paling berarti dalam hidup kita. Beberapa tahun yang lalu, sebuah penelitian di Amerika berupaya mengungkapkan banyaknya quality time yang digunakan oleh para ayah dari golongan menengah dengan anak-anak mereka yang masih kecil. Para pesertanya menempelkan mikrofon di baju mereka untuk memonitor seberapa banyak komunikasi yang terjadi antara anak dan ayah setiap hari.

            Penelitian itu menunjukan bahwa rata-rata ayah kelas menengah menggunakan quality time kira-kira tiga puluh tujuh detik setiap hari dengan anak mereka. Tak perlu diragukan lagi, kebanyakan para ayah yang terlibat dalam penelitian ini mempunyai rencana-rencana hebat untuk melewatkan waktu bersama anak-anak mereka “kalau rumah sudah selesai”, “kalau kesibukan di tempat kerja sudah berkurang”, “kalau simpanan di bank sudah banyak”… Masalahnya, tidak seorangpun di antara kita yang bisa menjamin kita masih di sini besok. Yang kita miliki hanya saat ini.

            Hidup di saat ini juga berarti kita menikmati segala apa yang kita perbuat, dan bukan hanya hasil akhirnya saja. Jika Anda kebetulan sedang mengecat serambi, Anda punya kesempatan menikmati setiap sapuan kuas, mempelajari semua cara terbaik dalam melakukan pekerjaan itu, sambil menikmati embusan angin yang menerpa wajah Anda, burung yang berkicau di pepohonan, dan segala yang terjadi di sekitar Anda.

            Hidup di saat ini berarti kita mengembangkan kesadaran kita, untuk membuat masa sekarang lebih nikmat dan bukan membuatnya hambar. Kita masing-masing mempunyai pilihan, dari waktu ke waktu, apakah kita benar-benar hidup dan terlibat dan membiarkan diri kita disentuh dan dipengaruhi atau tidak.

            Kalau kita hidup di masa kini, berarti kita mengenyahkan rasa takut dari pikiran kita. Karena ketakutan pada dasarnya adalah pikiran tentang peristiwa-peristiwa buruk yang akan terjadi, di saat yang akan datang. Pikiran ini bisa melumpuhkan sampai pada suatu titik, di mana kita berpikir bahwa kita tidak mungkin lagi melakukan sesuatu yang konstruktif.

            Bagaimanapun juga, anda hanya rentan terhadap rasa takut yang intens manakala anda tidak aktif. Begitu Anda bertindak dan benar-benar melakukan sesuatu, ketakutan akan sirna. Hidup di saat ini adalah bertindak dan terlibat tanpa takut, atau mengkhawatirkan hasil yang bakal kita peroleh.

            Perlu diingat bahwa kita tidak bisa menggantikan sesuatu dengan kekosongan. Jika ada kekhawatiran dalam pikiran Anda, seperti mobil Anda meledak atau Anda kehilangan pekerjaan, atau sang istri meninggalkan Anda, tidaklah mudah mengosongkan pikiran Anda begitu saja dan memperoleh ketenteraman. Cara termudah untuk meningkatkan kondisi mental Anda adalah dengan bertindak, melibatkan diri, dan berpartisipasi. LAKUKAN SESUATU! APA SAJA.

            Teleponlah kawan lama atau cari kenalan baru, pergilah ke gedung olahraga, ajaklah anak-anak ke taman, atau bantulah tetangga Anda di kebunnya.

Referensi

Matthews, A. (2015). Being Happy! Kiat Hidup Tenteram dan Bahagia. Jakarta, Indonesia:          Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.