Waspada “Lemak Jahat” Pada Saham Gorengan

Waspada “Lemak Jahat” Pada Saham Gorengan

Siapa yang tidak tahu gorengan? Makanan yang murah meriah ini sudah menjadi konsumsi sehari-hari masyarakat Indonesia. Namun dibalik kenikmatan makanan itu, terdapat kandungan yang berbahaya bagi tubuh. Salah satu contohnya adalah lemak jahat. Ketika kita mengkonsumsi makanan ini secara rutin dalam jumlah yang besar, lemak jahat akan merusak kesehatan tubuh yang akan menimbulkan penyakit.

Begitu pula yang terjadi pada Asuransi Jiwasraya. Perusahaan asuransi tersebut akhirnya limbung karena “saham gorengan”

Kejaksaan Agung telah mencium aroma tindakan korupsi yang dilakukan oleh Asuransi Jiwasraya yang diperkirakan memberikan kerugian kepada negara sebesar Rp13,7 triliun. Pihak Kejaksaan Agung juga menemukan bahwa Jiwasraya menempatkan 22,4 persen (sekitar Rp5,7 triliun) dari dana kelolaan yang bersarnya Rp25,4 triliun untuk membeli saham, yang dimana dari jumlah Rp5,7 triliun, sekitar 95 persen diinvestasikan ke saham-saham yang memiliki kinerja buruk.

Sebenarnya apa itu saham gorengan?

Saham gorengan diartikan sebagai saham perusahaan yang kenaikannya di luar kebiasaannya karena pergerakan dari saham itu telah direkayasa oleh pihak tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Dinamakan saham gorengan, karena perumpamaannya sama seperti gorengan yang kita konsumsi. Saham tersebut dijual dengan harga yang menggiurkan yaitu dengan harga murah sama seperti gorengan yang dijual di pinggir jalan, namun kualitasnya buruk.

Perlu diketahui juga bahwa saham gorengan seakan-akan menawarkan keuntungan besar. Padahal, risiko yang melekat di saham gorengan juga sama tinggi. Oleh karena itu, investor pemula harus berhati-hati apabila ingin melakukan transaksi di saham ini. Keuntungan yang ditawarkan saham gorengan seakan-akan menarik karena bisa didapatkan profit hingga mencapai puluhan persen dalam waktu singkat. Namun juga perlu diketahui, investor juga bisa kehilangan dana dalam jumlah besar dalam waktu singkat. 

Pada dasarnya, saham gorengan bukanlah suatu fenomena baru di pasar modal. Fenomena ini sudah ada sejak lama. Namun, bukannya fenomena ini berkurang justru semakin bertambah dan menimbulkan banyak korban

Lalu bagaimana untuk mengenali sebuah saham dapat dikatakan sebagai saham gorengan? Berikut adalah ciri-cirinya:

  • Harga saham yang tidak stabil

Saham gorengan memiliki harga yang tidak stabil. Sebagai contohnya, harga saham hari ini adalah Rp 150 lalu beberapa saat kemudian berubah menjadi Rp 300 dan keesokan harinya menjadi Rp 100. Jadi, ketika harga sahamnya sedang naik, maka para investor akan langsung melepas saham yang mereka miliki. Hal tersebutlah yang akhirnya menyebabkan saham dapat dilelang dengan mudahnya. Sebaliknya, ketika harga saham turun, saham pun menjadi tidak laku. Kalaupun ada yang membeli, return dari saham tersebut tidak akan sesuai dengan apa yang diharapkan.

  • Fundamental perusahaan tidak jelas

Umumnya, harga saham akan mengikuti perkembangan fundamental dari perusahaanya. Apabila perusahaan tersebut memiliki keuntungan, maka sudah sewajarnya harga saham perusahaan tersebut naik. Namun berbeda dengan saham gorengan yang pergerakan keuntungannya seringkali tidak sesuai dengan kinerja fundamental perusahaan.

  • Memiliki kapitalisasi pasar yang kecil

Kapitalisasi pasar adalah harga keseluruhan sebuah perusahaan, yaitu harga yang harus dibayar seseorang apabila hendak membeli 100% kepemilikan perusahaan tersebut. Saham gorengan umumnya memiliki kapitalisasi pasar yang tergolong kecil, biasanya dibawah 1 triliun. Melalui nilai pasar yang kecil inilah, bandar saham dengan mudahnya menggerakan harga saham.

  • Volume transaksi yang tidak stabil

Saham gorengan yang tidak populer umumnya memiliki antrian bid-offer yang kecil, dan antrian tersebut pun memiliki selisih harga yang lumayan jauh. Oleh karena itu, saham seringkali memiliki fluktuasi harga yang tajam dan harganya pun dapat dengan mudah dimainkan. namun, perlu kita ketahui bahwa tidak semua saham seperti itu. ada juga saham gorengan yang memiliki antrian bid-offer yang tebal. Saham ini biasanya sudah sangat populer sehingga memiliki volume transaksi yang besar, tapi tidak disertai dengan kapitalisasi pasar yang besar.

Lalu bagaimana caranya agar kita dapat terhindar dari saham gorengan? Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan, diantaranya:

  • Memantau Pergerakan Saham

Sebagai seorang investor, kita harus mengikuti dan memahami pergerakan harga saham. Pergerakan harga saham yang cepat biasanya merupakan ciri-ciri dari saham gorengan, dimana kenaikan dan penurunan harga terlalu curam dan tidak begitu stabil. Jangan sampai kita kelalaian dalam memilih saham

  • Membaca Laporan Keuangan

Kita perlu membaca laporan keuangan perusahaan secara detail. Langkah ini sangat fundamental untuk membaca pergerakan harga saham yang tidak masuk akal. Kita dapat menemukan kecurigaan, bila laporan keuangannya jelek tapi ramai. Jangan sampai karena laporan keuangan terlihat ramai, tapi ketika kita memahami lebih lagi ternyata hanyalah upaya untuk menipu investor.

  • Memilih Investasi yang Jelas

Pilihlah investasi yang jelas dan transparan, bagi investor pemula dapat memulai dengan metode Peer-to-Peer Lending (P2P). Dalam P2P Lending, memungkinkan masyarakat untuk membiayai individu atau bisnis secara online. Melalui P2P Lending, risiko investasi datang dengan tingkat pengembalian yang jauh lebih baik. Tidak hanya itu, kita juga dapat meminimalkan risiko pendanaan P2P Lending dengan melakukan diversifikasi portofolio investasi. Dan tentu saja, pastikan kita memilih platform yang terpercaya dengan tata operasional yang tepat, terutama yang sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK.

  • Mengikuti Perkembangan Berita Seputar Investasi

Hal ini juga penting bagi para investor untuk berinvestasi. Jangan terlalu “menutup telinga” terhadap berita-berita yang terjadi akhir-akhir ini. Dengan kita mengikuti berita, kita mampu menghindari risiko yang akan kita alami apabila kita tidak berhati-hati memilih perusahaan yang tepat. Tidak hanya itu, kita juga harus menyeleksi mana berita yang benar dan mana yang hoaks. Kita juga dapat mengikuti perkembangan saham dan sebagainya dari website-website resmi seperti IDX, OJK, dan sebagainya.

 

Referensi:

https://www.cnbcindonesia.com/investment/20200102162008-21-127172/apa-itu-saham-gorengan-ini-definisi-ciri-ciri-dan-tipsnya

https://www.wartaekonomi.co.id/read263853/apa-itu-saham-gorengan

https://koinworks.com/blog/waspada-saham-gorengan/

https://www.finansialku.com/saham-gorengan/