Apa Saja Yang Mempengaruhi Pelemahan IHSG?
Apa Saja Yang Mempengaruhi Pelemahan IHSG?
Oleh : Viendya Ervina Karman / 2001552854
Harga Saham Gabungan (IHSG) memasuki tahap awal masa bearish tahun ini. Beberapa waktu yang lalu, IHSG mengalami breaking down dan penutupannya mengalami pelemahan. Bahkan diperkirakan trend melemahnya IHSG akan bertahan selama 3-6 bulan kedepan. Salah satu yang menyebabkan pelemahan IHSG disebabkan oleh pola Double Tops Sempurn. Dimana adanya pola grafik yang berbentuk seperti huruf M atau 2 gunung yang terbentuk pada chart. Setelah trend naik pada pola double tops berakhir, maka saatnya fase bearish terjadi. Pola double tops juga pernah terjadi di IHSG pada tahun 2013 dan 2015. Pola ini menjadikan merosotnya IHSG secara berkepanjangan. Selain pola double tops, penurunan IHSG juga disebabkan oleh 4 hal dibawah ini.
- Kenaikan Suku Bunga The Fed.
Kenaikan suku bunga pasti membuat saham tidak bagus, karena akan meningkatkan cost of capital. Tahun lalu, suku bunga diperkirakan mengalami kenaikan sebanyak 2-3 kali (0.5-0.75%). Namun pasar telah melihat risiko kenaikan suku bunga sebanyak 3-4 kali (0.75-1.00% menjadi 2.25%-2.50%), dimana kenaikan ini diluar perkiraan tahun lalu.
- Pelemahan Pasar Saham Amerika Serikat dan Asia
Pelemahan pasar saham Amerika dan Asia dapat berdampak buruk bagi pasar saham di Indonesia, yaitu pergerakan pasar saham Indonesia juga akan ikut melemah.
- Kenaikan Inflasi
Inflasi bulan Februari 2018 masih tergolong stabil, yaitu sebesar 3.18%. Namun terdapat beberapa kemungkinan yang dapat meningkatkan laju inflasi. Laju inflasi dapat disebabkan oleh kenaikan harga bahan pangan pokok seperti beras dan bawang putih. Tidak hanya itu, kenaikan harga minyak dapat menjadi penyebab utama kenaikan laju inflasi. BBM non-subsidi sendiri telah mengalami kenaikan hingga 10% keatas sejak awal tahun 2018.
- Pelemahan Perekonomian Ekonomi Global
Terjadinya pelemahan pekerokomian ekonomi global, salah satu negara yang memiliki pelemahan paling tinggi adalah Korea Selatan. Dimana terjadinya menurunan drastis pada ekspor yang dilakukan Korea Selatan selama 25 tahun terakhir.
Seiring penurunan yang terjadi, pada pembukaan Rabu kemarin, (21/3/2018) IHSG dibuka menguat setelah beberapa hari mengalami pelemahan. Masih adanya peluang rebound pada indeks. Namun tetap waspada akan teknikal ini, karena bisa saja rebound hanya bersifat sementara yang kemudian IHSG akan kembali melemah.
Sumber :
https://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/data/Default.aspx