Seminar dan Workshop “Win the Market with Design to Brand Up your Business”
Pada Senin 18 Oktober, BNMC mengadakan seminar dan workshop dengan tema “Win the Market with Design to Brand up your Business” melalui Zoom meeting. Seminar diadakan pukul 12.55 hingga 15.15, sementara workshop diadakan pukul 15.30 hingga 18.10. Acara yang dihadiri oleh lebih dari 150 peserta ini membahas bagaimana desain dapat mempengaruhi branding dan marketing dalam sebuah bisnis.
Materi dibawakan oleh pembicara yang ahli dibidang desain, yaitu Kak Josephine Cassandra. Ia merupakan freelancer di bidang desain grafis dan ilustrasi. Kak Josephine sedang menempuh pendidikan di Binus Northumbria School of Design, dan aktif di klub fotografi sebagai ketua organisasi tersebut. Dalam hal work experience, kak Josephine pernah menjadi digital marketing intern di Bale Ocasa Hotel, dan Digital Illustrator di PT Talenta Maju Usaha Bersama.
Seminar dibuka oleh Bryan Emerson selaku MC dengan perkenalan diri dan pembicara, setelah memandu peserta untuk mengisi entry ticket. Kemudian, Kak Josephine mulai memaparkan materi seminar. Awalnya, Kak Josephine menampilkan slide presentasi yang kurang baik dari sisi desain. Namun, hal tersebut merupakan bagian dari rencana kak Josephine untuk menunjukkan kekuatan desain dalam membangun pandangan audience. Ia pun menunjukkan slide presentasi dengan desain minimalis disertai cara penyampaian yang menyenangkan dan friendly, menunjukkan style-nya yang sebenarnya.
Kak Josephine menjelaskan bahwa seseorang dapat memberikan prasangka mengenai personality/brand melalui desainnya. Jika bisnis diibaratkan sebagai orang, maka desain adalah wajahnya, branding adalah personality-nya, dah marketing adalah cara untuk menyampaikan personality tersebut ke orang-orang. Dalam mendesain, juga perlu mencari target market yang spesifik agar semakin mudah untuk menyesuaikan desain. Hal ini dapat dilakukan melalui research STDP yaitu Segmenting (geografis, demografis, psikografis, dan tingkah laku calon konsumen), Targeting (menyaring segmenting yang telah dilakukan menjadi lebih spesifik), Differentiation (strong points yang membuat bisnis kita stand-out), and Positioning (posisi diantara brand lain dari sisi harga, use & quality, dan sebagainya).
Terdapat aspek desain yang perlu dipertimbangkan yaitu pemilihan warna dan font menggunakan color theory dan font psychology, cara mengasosiasikan calon konsumen terhadap brand (associative context), mengurangi tahap yang diperlukan konsumen untuk menggunakan produk (Hicks Law), fotografi untuk memperkuat identitas, serta melakukan campaign untuk membangun loyalty konsumen terhadap brand.
Pemaparan materi dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab yang disambut berbagai pertanyaan dari para peserta. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab dengan jelas oleh kak Josephine dan disertai dengan contoh konkret agar peserta mendapatkan gambaran yang lebih mudah dipahami. Dari jawaban yang diberikan, peserta mendapatkan wawasan baru. Seperti hal yang paling penting dari desain adalah apa yang ingin di-highlight dari produknya, perlunya melakukan customer journey (menganalisa proses pemikiran konsumen sebelum membeli/tidak membeli produk) untuk mengetahui target market, dan sebagainya. Berbagai tips juga dibagikan, seperti cara penggunaan efek grain untuk mengakali foto yang blur. Kak Josephine pun berkata agar kita harus mencoba memulai suatu desain. Meskipun awalnya tidak memiliki ide, dengan tetap berusaha mendesain, maka hal tersebut dapat menjadi trigger bagi ide-ide baru. Kemudian kita juga dapat melihat referensi untuk mendapatkan ide-ide kecil yang menuntun pada ide besar.
Seminar ini diakhiri dengan sesi foto bersama dan pengisian exit ticket bagi peserta. Selang 15 menit, workshop pun dimulai. Kak Josephine membagikan file gambar produk dog-care fiktif ciptaannya yaitu Koa Kurlies yang telah ia siapkan sebelumnya pada chatbox Zoom. Ia meminta peserta untuk coba mendesain poster dengan 2 tema yaitu “professional” dan “fun”. Selama peserta mengerjakan, kak Josephine melakukan share screen dan ikut mendesain untuk memberikan referensi bagi peserta. Interaksi antara Kak Josephine dengan MC dan para peserta tidak hanya sebatas menjawab pertanyaan, melainkan melakukan percakapan ringan seperti menanyakan latar belakang dan alasan peserta mengikuti workshop.
Setelah sesi pengerjaan workshop usai, kak Josephine memberikan review kepada 4 peserta yang beruntung. Ia memberikan pengetahuan mengenai general rule, di mana semakin simple dan minimalis sebuah desain, maka tipe font-nya harus lebih sedikit (sekitar 3-4 tipe) dan memiliki semakin banyak konsistensi. Peserta-peserta tersebut dibantu agar desain mereka dapat memberikan highlight lebih pada produk. Kak Josephine selalu memberikan pujian pada hal menarik yang ia temukan dalam karya para peserta, serta menambahkan komentar yang membangun. Menurutnya, yang paling penting dalam memulai belajar desain adalah latihan, agar kita dapat membiasakan mata untuk melihat desain yang bagus.
Untuk mengakhiri workshop, panitia melakukan dokumentasi diikuti dengan pembagian link exit ticket. Setelah pengisian exit ticket, peserta diperbolehkan untuk meninggalkan Zoom. Ucapan terima kasih dari para peserta memenuhi chatbox, menandakan bahwa seminar ini memberikan pengetahuan baru bagi peserta. Diharapkan peserta yang mengikuti seminar ini dapat lebih semangat dan mendapatkan ilmu-ilmu penting dalam memulai desain.
Lampiran 1: Poster acara
Lampiran 2: Sesi penyampaian materi seminar
Lampiran 3: Sesi penyampaian materi workshop
Lampiran 4: Sesi review workshop
Lampiran 5: Sesi dokumentasi