Asal Usul simbol Dan Artefak unik dalam Kelenteng

Pada saat ini banyak sekali kelenteng di tiap-tiap daerah. Kelenteng banyak sekali dibangun oleh orang Tionghoa di berbagai pulau. Tapi tahukah kalian bahwa kelenteng memiliki asal mula dari suara lonceng yaitu teng-teng-teng dari lonceng kelenteng itu sendiri sebagai arti ritual ibadah. Kelenteng pertama kali dibangun pada tahun 1650 oleh Letnan Kwee Hoen dan beliau dimakamkan di “Kwan Im Teng 观音亭”.  Kelenteng ini dibuat dengan maksud untuk mempersembahkan “Kwan Im 观音” dan kelenteng ini biasa juga disebut dengan nama “miao” dalam Bahasa Hokkian. Pada awalnya kelenteng ini dibuat sebagai tempat penghormatan pada leluhur “祠 Ci” atau biasa kita sebut dengan rumah abu. 

Apakah kalian pernah melihat warna merah dan artefak naga pada bagian luar kelenteng? Kelenteng merupakan kebudayaan Tionghoa, artefak naga memiliki arti sesuatu yang baik dan naga sendiri juga memiliki arti seperti kebenaran, keberuntungan, kebaikan, kekuatan, serta kemakmuran. Tapi uniknya lagi simbol naga ini sering sekali dipakai di mana-mana seperti bagian luar bangunan, perlengkapan rumah tangga, dan pakaian karena naga sendiri juga dapat disimbolkan sebagai penjaga dan dapat menghindari petir bahkan bisa menjadi penangkal banjir loh teman-teman. Untuk warna merah sendiri merupakan warna yang sangat disukai oleh warga Tionghoa dan diyakini sebagai warna yang membawa hoki serta kebahagiaan, dengan adanya warna merah diharapkan dapat membawa kesuksesan. Oleh karena itu, banyak sekali kelenteng yang menggunakan warna merah sebagai warna dasar.

Salah satunya ada Kelenteng Eng An Kiong yang terletak di Malang yang memiliki denah atau struktur bangunan yang unik, hal ini dikarenakan kelenteng ini tidak hanya menaungi satu agama saja melainkan 3 agama yaitu Buddha Mahayana, Tao, dan Konghucu. Oleh karena itu, ketika memasuki pintu utama kelenteng, kita akan melihat berbagai macam ruang yang terdiri atas ruangan utama, induk, kiri, kanan dan belakang. Ruangan tengah dikenal sebagai ruang untuk Tuhan Yang Maha Esa, ruang altar induk merupakan tempat Dewa Bumi, ruangan kiri menjadi area peribadatan agama Tao yang memiliki altar Tri Ratna Buddha, Tay Siang Lo Kun dan altar Sing Ho Ya, ruang belakang adalah area Buddha, yang terdiri dari Altar Sabtu Kansai, Altar Sabtu Pagoda Weishou, dan berbagai altar Jinshan, sedangkan ruangan kanan terdiri dari altar Tay Sing Ci Sing Sian Su Khong Hu Cu, altar Kong Tik Cun Ong, altar Jai Sin Ya, dan altar Tae Cong Ong Po Sat.

Apabila kalian sering memperhatikan sebuah artefak cawan dupa yang memiliki hiasan ornamen naga di sisi kiri dan kanan sebagai logo, logo tersebut bukanlah logo sembarangan karena naga merupakan makhluk mitos yang dipercaya dengan berbagai cara di seluruh dunia. Walaupun wujud dari makhluk mitos ini belum pasti, tetapi naga telah dikenal masyarakat khususnya di Tiongkok sejak 5000 tahun yang lalu.

    Patung Ciok-Say Betina

Lihat sepasang Ciok Say menjaga Kelenteng Hok Tek Ceng Sin di Jepara. Ciok (Singa Kilin) tersusun dari 18 spesies hewan. Di balkon, ada Hiolo Thian berkaki tiga yang menyembah para dewa. Relief di hiolo (tempat pembakaran dupa) juga menunjukkan wajah raksasa dan hewan yang mirip dengan kepiting dan belalang sembah. Sementara lubang hawa pada dinding dihias ornamen sepasang naga yang sangat indah.

 

Referensi:

https://entegila.wordpress.com/2013/01/31/menengok-klenteng-kim-hin-kiong/

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/f5/Klenteng_Jin_De_Yuan%2C_Glodok%2C_Jakarta.jpg

https://www.merdeka.com/politik/asal-usul-nama-klenteng-di-indonesia.html

https://m.merdeka.com/malang/gaya-hidup/menguak-makna-simbol-naga-yang-tersirat-di-kelenteng-eng-an-kiong-170202l.html

Sumber Gambar : 

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/f5/Klenteng_Jin_De_Yuan%2C_Glodok%2C_Jakarta.jpg

https://entegila.wordpress.com/2013/01/31/menengok-klenteng-kim-hin-kiong/

寺庙中符号和独特文物的起源

现在, 每个地区都有许多寺庙。 寺庙被各个岛屿上的华裔广泛建设。 寺庙的起源是钟声,即寺庙钟声本身的咚咚咚,作为祭祀仪式的意义。 这座寺庙最初是由1650年建造的。 这座寺庙是为了供奉“观音”而建造的,这座寺庙在闽南语中也被称为“庙”。 这座寺庙最初是为了祭祀祖先而建的“祠”,也就是俗称的纳骨塔。

你见过寺庙外面的红色或者和龙有关吗? 寺庙是中国文化,龙的图腾有美好的意义,龙本身也有真、善、强、富等意义。 但独特的是,龙这个符号经常被用在任何地方,例如建筑物的外面,家用设备和衣服的外面,因为龙本身也象征着守卫,可以避雷甚至可以驱水。红色本身是华裔非常喜欢的颜色,被认为是带来福祥和幸福的颜色,除此之外,红色也象征着成功。 因此,很多寺庙都以红色为基本色。

进入寺庙的正门,我们会看到由正房、主房、左房、右房、后房组成的各种房间。 中间的房间被称为上帝的空间,主要的祭坛房是提供奉神的地方,左边是道教宗教祭拜区,里面有三宝佛坛,太上老君和Sing Ho Ya坛。 后室为佛区,由关西周六坛、卫首塔周六坛、各式金山坛组成。 右边的房间包括大成至圣先师孔夫子祭坛、关圣帝君王祭坛、财神爷祭坛和地藏王菩萨祭坛。前面说明的寺庙结构并不是通常寺庙拥有结构, 而是在玛琅的永安宫寺庙。永安宫有着特殊的结构,因为这座寺庙不止供奉着一个宗教的神明,而是大乘佛教、道教以及儒教三种宗教。

你是否经常留意一件以左右龙饰为标志的香炉? 其实这个标志就不是一个随意的标志,因为龙是世界各地以各种方式信仰的神话生物。 尽管这种神话生物的形态尚不确定,但自 5000 年前以来,人们就已经知道龙,尤其是在中国。

这是一对守卫着杰帕拉的福德正神寺的一对麒麟狮子。 Ciok(麒麟)由18种动物组成。 阳台上,有一个三足鼎,供奉着神明。香炉上的浮雕还展示了巨人和类似螃蟹和螳螂的动物,而墙上的气孔则装饰着一对非常漂亮的龙饰。

文章翻译者:Veronica

Ricky Pratama