Memahami Misteri Kepala Naga Bagi Masyarakat Tionghoa di Glodok
Glodok dengan area yang terkenal dengan sebutan Petak Sembilan terkenal sebagai pecinan terbesar di Indonesia. Lebih dari itu, kawasan ini mendapatkan julukan sebagai “Kepala Naga”. Julukan itu diberikan bukan tanpa alasan, kepala naga itu hanya istilah bahasa FengShui yang berarti memiliki peruntungan yang baik sebagai tempat berbisnis.
Mari kita mengenal lebih jauh lagi tentang kawasan Glodok yang kerap disebutkan sebagai kepala naga. Glodok adalah sebuah kawasan yang kini menjadi kelurahan di Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat. Nama glodok sendiri memiliki sejarah yang cukup unik, hal ini dikarenakan nama glodok berasal dari bahasa Sunda yaitu “golodok” yang berarti pintu masuk rumah.
Namun, selain nama dari bahasa Sunda “golodok” juga memiliki sejarah yang lain tentang nama glodok itu sendiri. Disebutnya glodok karena banyak orang yang menarik pedati, sepeda kayu, mengangkut barang yang bunyi seperti “gladak gluduk”, dari bunyi itu menjadikan nama kawasan glodok yang aktivitas bisnisnya tinggi sekali.
Itulah asal mula kawasan Glodok yang memang terdengar sedikit unik, akan tetapi kawasan yang dijuluki kepala naga ini menjadi daya tarik orang Tionghoa sebab kawasan ini dapat memberikan keuntungan yang melimpah. Hal tersebut juga didukung oleh para penganut Taoisme yang melihat lingkungan sekitar bertumbuh sebagai pusat melakukan aktivitas ekonomi. Tidak hanya di Glodok saja, bahkan masyarakat Tionghoa juga berkembang ke arah selatan menuju Pasar Baru, Senen, hingga Jatinegara.
Masyarakat Tionghoa juga mempercayai bahwa tempat yang baik selalu memiliki unsur gunung di belakang dan air di depan. Hal-hal ini telah dipenuhi oleh Kawasan Glodok. Hal ini disebabkan karena Glodok dekat dengan muara. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa masyarakat Tionghoa meyakini aliran filsafat atau lebih familiar disebut dengan FengShui, FengShui ini memiliki arti angin dan air, maksud dari angin dan air ini adalah seperti yang kita ketahui bahwa dalam 1 tahun ada 4 musim di antaranya musim semi, panas, gugur, dan dingin. Masyarakat Tionghoa mengandalkan Feng Shui untuk mengetahui arah angin seperti pada musim panas kita tetap terasa sejuk dan hal tersebut dipercayakan akan membawa hoki yang disimbolkan seperti air yang terus mengalir.
Kepala naga yang menjadi mitos di kawasan Glodok berada dekat dengan muara, kemudian badannya di tengah dan kakinya di selatan. Hasil dari FengShui mengatakan bahwa kepala cocok untuk bisnis, badan dan ekor cocok untuk dijadikan tempat tinggal.
Filosofi ini juga yang membuat banyak masyarakat Tionghoa memilih tinggal di daerah utara dan barat Jakarta seperti daerah Pluit dan Pantai Indah Kapuk. Hal ini terbukti dengan adanya banyak bos-bos besar yang tinggal di daerah itu seperti Ahok dan Tomy Winata.
Kepercayaan ini juga yang membuat Glodok tetap ramai menjadi pusat perdagangan, sebagai contoh ketika kita ingin membeli barang impor dari Tiongkok atau obat-obat herbal, pasti kita akan pergi ke kawasan Glodok untuk mencari barang tersebut.
Memang benar pecinan di Glodok akan digantikan dengan pecinan di kawasan baru yang memiliki kriteria unsur gunung di belakang dan air di depan, tetapi terlepas dari itu semua, kita harus mengetahui bahwa asal mula pecinan yang juga mendapatkan julukan Kepala Naga itu berasal dari kawasan Glodok.
Daftar Pustaka:
https://headtopics.com/id/riwayat-glodok-si-kepala-naga-jakarta-18481526
https://www.youtube.com/watch?v=wIdJTnZVUq8
Sumber Gambar:
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210205024507-269-602526/riwayat-glodok-si-kepala-naga-jakarta
在草埔华人社区探询 “龙头”的奥秘
草埔地区被称为 Petak Sembilan,是印度尼西亚最大的唐人街。不仅如此,这个地区还赢得了“龙头”的绰号。得此称呼是有它一定的道理的,龙头是风水中的名词,寓意生意兴隆。
现在让我们更加地了解草埔这个通常都被称为“龙头”的地区吧。草埔是现在雅加达西部塔曼纱丽区的一个分区。 草埔这个名字本身就有一段非常独特的历史,起因是 glodok 这个名字来自巽他语,即“golodok”,意思是房子的入口。
然而,除了来自巽他语“golodok”外,草埔的来历还有另外的说法。它被称为 glodok 是因为许多人拉着货车、木制自行车、来运输货物,造成的声音听起来像“gladak gluduk”,从此这个声音成为这个商业活动非常频繁的草埔地区名称。
这就是令人听起来感觉到独特的草埔地区的起源,但能被称为龙头的地区无非对华人来说是一个巨大的吸引力,因为这个地区能够给人们提供丰厚的利润。这也得到了道家的支持,让他们将周围环境视为经济活动的中心。不仅在草埔,华人社区也在往南发展到帕萨巴鲁(Pasar Baru)、森恩(Senen)、贾蒂内加拉(Jatinegara)。
华人也认为好的风水之地都拥有着“前水后山”,而恰巧草埔完全符合这些因素,主要是因为草埔靠近河口。之前有提到过华人相信所谓的哲学的流动,或者更亲切称它为“风水”。风水自然有风和水的意思,代表着我们所知道的一年四季,如 “春”、“夏”、“秋”和“冬”。华人靠着风水得知风的方向,如同在夏天我们仍然感到凉爽,并且人们也相信它带来了一直幸运的象征,就能像水一样源源不断。
所谓如神话的“龙头”的位置是在靠近河口的草埔地区,“龙身”位置都在中间地区,而“龙腿”的位置都在南部。根据风水学说,头宜经商,身尾宜居。
这种理念也成为许多华人选择居住在雅加达北部和西部地区的原因,例如普洛依(Pluit) 和潘泰因達卡普克(Pantai Indah Kapuk) 地区。事实证明,该地区居住着许多著名的大老板,例如钟万学(Ahok) 和郭说锋 (Tomy Winata)。
这种信念也是让草埔至今依旧是繁华的贸易中心的原因,假如当我们想从购买中国的进口商品或草药时,我们就会去草埔地区来寻找这些商品。
诚然,在许久后草埔所谓的华夏元素名称会被新出更为有“前水后山”的新风水区域取代,但抛开这一切,我们仍然要知道,有着“龙头”之称的草埔地区是我们华夏元素的起源。
文章作者:Suryananda Khameswara
文章翻译者:Ryani Yuan Jie Lee