Belajar Xiang Qi di Kelas Kebudayaan (Catur China)
Xiang Qi (象棋) atau Catur China merupakan sebuah permainan tradisional dari negara tirai bambu. Permainan ini dimainkan oleh dua orang dimana kedua orang tersebut akan saling berhadapan dan dimainkan dalam sebuah papan khusus serta biji-biji yang memiliki aksara Hanzi sebagai bidaknya.
Jumlah Bidak dalam permainan Xiang Qi berjumlah 32 bidak yang dibagi menjadi 2 kubu, yaitu merah dan hitam. Walaupun terlihat dan dimainkan seperti catur pada umumnya, namun permainan Xiang Qi memiliki beberapa aturan dan ciri khasnya sendiri yang membedakannya dengan catur pada umumnya atau Catur Barat.
Demi melestarikan budaya permainan tradisional ini, pada hari Jumat, tanggal 26 Maret 2021. Divisi dari Art and Culture BINUS Mandarin Club Kemanggisan beserta divisi Creative and Culture BINUS Mandarin Club Alam Sutera berkesempatan mengadakan kelas kebudayaan terkait cara bermain Xiang Qi.
Kelas kebudayaan tersebut dihadiri oleh anggota BNMC dari divisi Art and Culture dan Creative and Culture yaitu, Leonardo Alonso Kweek, Kharen Cresia, Diilyn Everett, Felicia Barina, Thalia Anthea Wijaya, Deva Octaviani dan Ivan Austen Suryajaya beserta 3 orang pelatih yang menjelaskan tentang Xiang Qi dan cara bermain. Ketiga orang tersebut adalah Ryani Lee yang menjadi pelatih utama serta Rudy Pratama dan Febriyani Triyanto yang membantu pelatih tersebut dalam urusan teknis.
Kelas kebudayaan dimulai dengan salam dan pembawaan materi oleh Ryani Lee. Materi yang dibawakan berupa pengenalan tentang apa itu Xiang Qi, kegunaan dari masing-masing pion/bidak serta cara geraknya dalam papan catur, dan kondisi khusus dalam permainan.
Setelah pembawaan materi, kelas kebudayaan dilanjutkan dengan pembukaan breakout room, di mana para peserta diminta untuk saling melawan satu sama lain dalam simulasi permainan Xiang Qi tersebut.
Permainan diadakan melalui website https://www.playok.com/en/xiangqi/ dimana sebelum peserta kelas kebudayaan memasuki breakout room masing-masing, Pelatih telah membagikan lawan mainnya di breakout room masing-masing. Dimana pada breakout room 1 terdapat Felicia Barina melawan Ivan Austen Suryajaya. breakout room 2 yaitu Diilyn Everett melawan Deva Octavia. Di breakout room 3 terdapat Leonardo Alonso Kweek melawan Kharen Cresia. Di room 4 terakhir, Thalia Anthea Wijaya pun melawan Ryani Lee.
Setelah pembagian breakout room, para pelatih juga menjelaskan tentang bagaimana cara membuat room dalam website tersebut dan bagaimana cara menemukan lawan main mereka. Karena Pelatih Ryani Lee telah berada Room 4 maka ketika Thalia kebingungan atau lupa dengan bidak tersebut, Thalia dapat menanyakannya langsung kepada Ryani yang notabenenya sebagai pelatih. Sisanya untuk Rudy dan Febriyani juga memasuki breakout room yang tersisa untuk mengamati permainan peserta yang hadir dan membantu apabila terdapat kebingungan, di mana Febriyani memasuki Room 2, dan Rudy memasuki Room 1 dan 3.
Simulasi permainan tersebut diadakan selama kurang lebih 30 menit dan setelah selesai, para pelatih sepakat untuk menutup breakout room. Setelah semua peserta berkumpul di main room, pelatih menanyakan tentang pengalaman para peserta dalam memainkan permainan Xiang Qi tersebut, dan setelah selesai sesi sharing pengalaman dari peserta, kelas kebudayaan pun akhirnya ditutup oleh pelatih dan peserta diizinkan untuk meninggalkan ruangan Zoom.
Referensi
Tan, H. (2015, September 19). Mengenal Catur Cina (Tiongkok), Xiangqi dan Weiqi. Retrieved from Tionghoa.info: https://www.tionghoa.info/mengenal-catur-tiongkok-xiangqi-dan-weiqi/