KUE KERANJANG
Apa yang ada dibenak kita ketika teringat dengan kata “Imlek”? Pastinya teringat dengan jeruk, angpao, barongsai kan? Namun, selain hal yang disebutkan tadi, kalian tentu saja mengetahui sesuatu yang berwarna cokelat, berteksur kenyal, rasanya manis, dan sebutannya “aneh” ? Yah Anda benar banget, itu disebut dengan Kue Keranjang. Kalian pasti penasarankan asal mula dan kenapa disebut kue keranjang.
Baiklah, marilah kita kupas satu per satu pembahasan kue keranjang.
Pada zaman Tiongkok kuno, tepatnya di gua pegunungan, terdapat suatu makhluk raksasa, bernama “Nian” yang selalu memangsa hewan-hewan sekitaran pegunungan tersebut. Namun, saat itu sedang musim dingin, sehingga membuat hewan-hewan hibernasi di tempat persembunyiannya. Dikarenakan mangsa Nian tidak ada, maka ia mencari target warga desa. Hal ini membuat masyarakat desa tersebut menjadi takut terhadap Nian selama beberapa dekade.
Mendengar hal tersebut, membuat seorang warga desa bernama “Gao” membuat santapan dari campuran tepung ketan dan gula yang diletakkan pada depan pintu rumah. Hal ini dimaksudkan agar “Nian” memakan santapan tersebut hingga kenyang dan tidak jadi untuk memangsa warga desa dan desa tersebut menjadi aman.
Trik tersebut pun akhirnya berhasil. Setelah “Nian” datang ke desa, ia memakan santapan tersebut dan kembali ke guanya. Sejak saat itu, maka penduduk desa pun membuat santapan tersebut saat musim dingin. Santapan tersebut kemudian diberi nama “Nian Gao” untuk mengingat jasa Gao yang berhasil membuat Nian tidak memburu manusia dan membuat kue dari tepung ketan ini.
Nama Nian Gao (年糕) atau dalam bahasa Hokkian Ti Kwe “甜棵”ini kemudian diartikan dalam bahasa Indonesia dengan istilah kue keranjang. Pemberian nama ini dikarenakan kue tersebut dibuat dalam wadah cetakan yang berbentuk keranjang bulat. Makna kue Nian Gao pada saat perayaan imlek mempunyai arti dimana bentuknya yang bulat berarti harapan keluarga yang merayakan imlek tersebut selalu bersatu, rukun dan memiliki tekad dalam menghadapi tahun yang akan datang. Untuk tekstur yang kenyal ini melambangkan kegigihan, keuletan dan pantang menyerah dalam meraih tujuan hidup.
Kue keranjang ini sebenarnya tidak hanya disantap pada saat perayaan Imlek saja. Namun sebagai sesajian pada saat upacara sembahyang leluhur (清明节Qīngmíng jié) serta tujuh hari menjelang tahun baru ilmek (廿四送尫 Ji Si Sang Ang). Proses pembuatan Nian Gao ini yaitu sekitar 12 jam. Adonan ketan dan gula diaduk-aduk hingga mengental kemudian dikukus menggunakan keranjang.
Daftar pustaka:
http://wow.tribunnews.com/2018/02/16/makna-kue-keranjang-makanan-khas-saat-imlek