POTALA PALACE
Potala Palace (Istana Potala; 布達拉宮) merupakan salah satu peninggalan budaya di dunia yang memiliki struktur nilai arsitektur yang tinggi. Potala Palace terletak di Bukit Merah, pusat kota Lhasa, Tibet. Oleh sebab itu, Potala Palace disebut dengan “Istana Bukit Merah” pada saat itu. Potala dibangun oleh Songtsan Gambo dari Dinati Tibet untuk Putri Wencheng dari Dinasti Tang pada abad ke-7.
Dua abad kemudian, Potala hancur karena perang yang berlangsung lama. Pada pertengahan abad ke-17, Potala dibangun kembali oleh Dalai Lama ke-5. Renovasi Potala menghabiskan waktu 50 tahun dan dilanjutkan dengan penambahan dan perluasan selama 300 tahun. Potala bertingkat 13, tinggi 110 meter dan tembok yang ketebalannya mencapai 5 meter. Bangunan lain tidak diperbolehkan memiliki ketinggian yang lebih tinggi ataupun sama. Ini dilakukan untuk mengembangkan rasa hormat.
Potala Palace terdiri dari 2 istana, yaitu The White Palace (Istana Putih) dan The Red Palace (Istana Merah). Kedua istana tersebut memiliki fungsi yang berbeda. Istana putih dibagian timur berfungsi sebagai tempat tinggal Dalai Lama, sedangkan Istana merah digunakan sebagai tempat balai pagoda arwah Dalai Lama dan berbagai ruang pemujaan Buddha. Potala menyimpan pula banyak gambar sepul, ukiran batu dan kayu, patung tanah, permadani Tibet, keramik, giok, dan sejumlah besar kerajinan tangan sejak abad ke-17. Benda-benda tersebut memiliki nilai seni yang tinggi yang mencerminkan sejarah kontak. Sebagian besar benda-benda tersebut merupakan hasil pertukaran budaya antara etnis Tibet dan etnis Han serta etnis lainnya selama seribu tahun lebih.
Potala Palace menjadi pusat politik, situs suci dan agama, serta tempat tinggal Dalai Lama dari zaman ke zaman. Namun, Potala Palace sekarang berfungsi sebagai museum bersejarah dan diakui sebagai situs warisan oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cutural Organization) pada tahun 1994.
Sumber Penulisan / Daftar Pustaka :
http://cina.panduanwisata.id/guangzhou/mengagumi-kemegahan-istana-potala/