Hongya Cave: Warisan Sejarah di Tengah Gemerlap Kota Modern Chongqing
Sumber: https://www.ichongqing.info/2021/02/12/hongya-cave-2-0-more-glitteringmagnificent-after-overall-upgrading/
Hongya Cave, atau dikenal juga dengan nama Hongyadong (洪崖洞), merupakan kompleks bangunan bertingkat yang terletak di pusat kota Chongqing, di tepi Sungai Yangtze. Tempat ini merupakan perpaduan menarik antara sejarah kuno, budaya lokal, serta pesona modern yang menjadikannya salah satu ikon kota Chongqing. Nama “Hongya” sendiri berasal dari gerbang kota kuno bernama Hongya Gate yang dibangun pada masa Dinasti Ming sebagai bagian dari sistem pertahanan kota. Dalam bahasa Mandarin, “Hong” berarti merah dan “Ya” berarti tebing, sehingga secara harfiah Hongya Cave bisa diartikan sebagai “Gua Tebing Merah”, merujuk pada lokasi gua dan bangunan yang berada di tebing batu merah alami di tepi sungai.
Sejarah Hongya Cave dimulai sejak periode negara-negara berperang sekitar tahun 316 SM, ketika area ini digunakan sebagai pos militer. Pada masa Dinasti Song, wilayah tersebut menjadi tempat kuil gua batu. Saat Dinasti Qing berkuasa, kawasan ini berkembang menjadi pelabuhan dan pusat perdagangan yang ramai. Pada awal abad ke-20, sekitar tahun 1920–1930, mulai dibangun rumah-rumah panggung tradisional yang mengikuti kontur tebing curam, mencerminkan adaptasi arsitektur Ba-Yu terhadap geografi lokal. Pemerintah Chongqing kemudian mengembangkan area ini menjadi kawasan wisata modern bernama “Hongya Cave Folk-Custom Scene Area”, yang resmi dibuka untuk umum pada tahun 2006.
Hongya Cave kini menjadi kawasan wisata yang terdiri dari 11 lantai, masing-masing menawarkan pengalaman berbeda, mulai dari pemandangan kota, pertunjukan budaya, hingga wisata kuliner khas Chongqing seperti hotpot dan makanan jalanan. Pada lantai-lantai atas, pengunjung disambut oleh balkon kota dan jalan budaya rakyat, sementara lantai Tengah menghadirkan hotel, bar, serta area multimedia yang memperkenalkan pemandangan khas Chongqing. Di lantai bawah, suasana pasar malam dan jalanan tua menghadirkan nuansa nostalgia. Selain itu, terdapat juga jalan-jalan dengan tema beragam seperti Zhiyan River Bar yang dipenuhi bar dan tempat hiburan malam, dengan suasana hidup dan modern, cocok untuk bersantai bersama teman dan keluarga atau menikmati musik malam dan Shengyan Food Court yang menyediakan makanan khas lokal, seperti hotpot Chongqing dan jajanan kaki lima, cocok bagi pecinta kuliner menjadikan pengalaman berkunjung semakin berwarna.
Daya tarik utama Hongya Cave tidak hanya terletak pada nilai sejarah dan budayanya, tetapi juga pada keindahan visualnya saat malam hari. Saat malam tiba, seluruh bangunan diterangi lampu kuning hangat yang menciptakan suasana magis. Banyak wisatawan menyebutnya mirip dengan latar tempat dalam film animasi “Spirited Away” karya Studio Ghibli. Banyak wisatawan menyarankan waktu terbaik untuk berkunjung adalah pada malam hari. Lokasi Gua Hongya sangat strategis dan mudah diakses dari pusat kota, baik dengan kereta bawah tanah, bus umum, maupun taksi.
Hongya Cave adalah bukti bagaimana warisan sejarah dan budaya dapat terus dilestarikan dan dihidupkan kembali, kemudian dipadukan secara harmonis dengan wajah kota modern yang menarik banyak pengunjung lokal maupun mancanegara. Tidak hanya sebagai tempat wisata, Hongya Cave adalah simbol semangat Chongqing yang terus berkembang tanpa melupakan akarnya. Bagi siapa pun yang berkunjung ke Chongqing, tempat ini wajib masuk dalam daftar destinasi yang harus dikunjungi.
Referensi:
administrator. (n.d.). China Tours. Retrieved from Top China Travel: https://www.topchinatravel.com/china-attractions/hongya-cave-chongqing.htm China Travel Guide. (n.d.). Retrieved from https://www.chinadiscovery.com/chongqing/hongya-cave.html Tripadvisor: Chongqing
Travel Guide. (2025, February 27). Retrieved from China Xian Tour: https://www.chinaxiantour.com/chongqing-travel-guide/chongqing-hongya-cave.html