Mengenal Sistem Kredit Sosial di Tiongkok
Apa itu Sistem Kredit Sosial yang diterapkan oleh Pemerintah China?
Sistem Kredit Sosial atau yang lebih dikenal dengan nama China Social Credit System (SCS) adalah sebuah kerangka sistem yang diimplementasikan oleh pemerintah Tiongkok untuk menilai dan melaporkan tingkat ‘kepercayaan’ seorang individu, perusahaan, dan entitas-entitas lainnya di negara tersebut.
Tujuan dari pembentukannya sistem ini adalah untuk memicu dan mengarahkan individu dan juga bisnis untuk mengambil keputusan dan tindakan yang bersifat baik. Skor tinggi akan menjadi sebuah indikator bahwa orang atau organisasi tersebut dapat dipercaya, terutama dalam konteks melakukan bisnis.
Awalnya, Sistem Kredit Sosial ini hanya berfokuskan untuk digunakan dalam industri kredit keuangan, layaknya seperti yang dilakukan oleh banyak negara-negara barat. Namun, setelah dilakukannya perkembangan, pemerintah Tiongkok memperluas kegunaan sistem skor ini untuk menilai tingkat kepatuhan, kepercayaan dan juga memantau pelanggaran-pelanggaran hukum yang dilakukan oleh warganya secara real-time.
Bagaimana Cara Sistem Tersebut Bekerja?
Penilaian dari Sistem Kredit Sosial ini didapat dengan melakukan analisa data dan juga perhitungan agregasi. Penilaian dari sistem ini menggunakan 2 bentuk penilaian, yaitu nilai huruf (diberikan dari A-D) dan juga nilai skor numerik (1-1000).
Tapi bagaimana cara CSC dapat memberikan sebuah ‘angka’ untuk para penduduknya? Hal ini dapat dicapai dengan adanya bantuan dari teknologi Artificial Intelligence (AI). Saat ini, China diawasi oleh sekitar 200 juta kamera pengawas yang dapat menangkap segala bentuk kejadian yang ada. Setiap wajah yang tertangkap akan dikirimkan kepada sistem AI dan akan dinilai berdasarkan kriteria yang telah diterapkan oleh pemerintah Tiongkok.
Selain mengawasi warganya menggunakan kamera pengawas, pemerintah China juga melakukan pengawasan secara online. Sama halnya seperti pengawasan fisik, pemeriksaan, dan penilaian dari aktivitas yang bersifat online juga dilakukan dengan menggunakan Artifical Intelligence. Contoh hal yang dapat AI lakukan dalam dunia maya adalah seperti menghapus segala jenis penulisan atau berbagi ideologi anti-pemerintah, pemblokiran video protes anti-pemerintah, dan lainnya.
Berikut adalah beberapa contoh kriteria yang dipertimbangkan oleh AI dalam memberikan nilai SCS kepada perusahaan di Tiongkok:
- Apakah bisnis telah membayar pajak tepat waktu?
- Apakah bisnis tersebut memenuhi persyaratan perlindungan lingkungan?
- Apakah bisnis tersebut memenuhi standar kualitas produk yang telah diterapkan oleh pemerintah?
Konsekuensi Dari Memiliki Nilai Kredit Sosial yang Rendah
Ketika seorang individu atau bisnis memiliki skor kredit di bawah angka yang telah diterapkan oleh pemerintah, mereka akan ditempatkan ke dalam daftar yang disebut juga sebagai blacklist.
Berikut adalah beberapa dampak negatif bagi seorang individu ataupun bisnis yang berada di dalam blacklist:
- Larangan bepergian yang ketat;
- Larangan atau kesulitan untuk masuk ke dalam beberapa sekolah/institut pelajaran;
- Berkurangnya prospek pekerjaan;
- Pengawasan yang lebih tepat;
- Susah untuk membuka bisnis baru (bisnis akan langsung memiliki nilai kredit yang rendah);
- Kesulitan dalam melakukan transaksi dan membangun koneksi dengan bisnis lain.
Keuntungan Memiliki Sistem Kredit Sosial yang Baik
Kebalikan dari sebelumnya, individu atau bisnis yang memiliki nilai skor kredit yang baik akan masuk ke dalam sebuah daftar yang bernama red-list. Bagi mereka yang berada di dalam red-list dan memiliki nilai skor kredit yang tinggi, maka akan mendapatkan beberapa hak istimewa dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Berikut adalah beberapa dampak positif bagi individu ataupun bisnis yang berada di dalam red-list:
- Dipermudahkan dalam segala bentuk prosedur administratif, seperti penerimaan izin bea cukai yang lebih cepat, pengurusan pajak yang lebih cepat, dan lainnya.
- Bisnis akan menerima lebih sedikit inspeksi dan audit.
- Segala bentuk transaksi dan persetujuan akan dilacak dan diproses lebih cepat.
Referensi:
Donnelly, D., PhD. (2023, September 28). China Social Credit System explained – How it works [2024]. Horizons. https://joinhorizons.com/china-social-credit-system-explained/
Zhang, Chenchen (2020). “Governing (through) trustworthiness: technologies of power and subjectification in China’s social credit system. Critical Asian Studies. See also Blomberg, Marianne von (2020). The Social Credit System and China’s Rule of Law. 10.1007/978-3-658-29653-7_6.
了解中国的社会信用体系
中国政府实行的社会信用体系是怎样的?
社会信用体系,或更广为人知的名称是中国社会信用体系,是中国政府实施的一个系统框架,用于评估和报告国内个人、公司和其他实体的“信任”水平。建立这个系统的目的是触发和指导个人和企业做出良好的决策和行动。高分表明个人或组织值得信任,尤其是在开展业务的情况下。最初,这种社会信用体系仅像许多西方国家那样专注于金融信用行业的使用。然而,取得进展后,中国政府扩大了这一评分系统的使用范围,以评估公民的合规、信任程度,并实时监控公民的违法行为。
系统如何运作?
社会信用体系的评价是通过数据分析和汇总计算得出的。该系统的评估采用两种评估形式,即字母等级(A-D)和数字分数(1-1000)。但社会信用体系如何为其居民提供“号码”呢?这可以借助人工智能(AI)技术来实现。目前,中国有大约2亿个监控摄像头监控,可以捕捉各种形式的事件。捕捉到的每一张脸都将被发送到人工智能系统,并根据中国政府实施的标准进行评估。除了使用监控摄像头监控公民外,中国政府还进行网络监控。就像物理监控一样,对网络活动的检查和评估也是利用人工智能进行的。人工智能在网络空间中可以做的事情包括删除所有类型的反政府意识形态的文字或分享、屏蔽反政府抗议视频等。
以下是人工智能在为中国公司分配 社会信用体系分数时考虑的标准的一些示例:
- 企业是否按时纳税?
- 企业是否符合环保要求?
- 企业是否符合政府实施的产品质量标准?
社会信用评分低的后果
当个人或企业的信用评分低于政府设定的分数时,他们将被列入名单,也称为黑名单。以下是黑名单上的个人或企业的一些负面影响:
- 严格的旅行禁令;
- 禁止或难以进入多所学校/机构;
- 就业前景减少;
- 监管更精准;
- 难以开设新业务(该业务将立即获得较低的信用评分);
- 难以进行交易以及与其他企业建立联系。
拥有良好社会信用体系的好处
与以前不同的是,具有良好信用评分的个人或企业将被列入红色名单。对于那些上了红名单、信用评分高的人来说,他们在日常生活中将获得多项优惠。以下是红色名单上的个人或企业的一些积极影响:
- 所有形式的行政程序都变得更加容易,例如更快地获得海关许可证、更快的税务处理等。
- 企业将接受更少的检查和审计。
- 所有形式的交易和审批都将得到更快的跟踪和处理。