5 Suku Tionghoa Terbesar di Indonesia yang Wajib Kalian Ketahui, Salah Satunya Hokkien!

Migrasi besar-besaran orang Tionghoa ke Indonesia terjadi pada abad ke-17, ketika perusahaan Hindia Belanda VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) mulai membuka peluang perdagangan bagi para pedagang Tionghoa. Para pedagang ini biasanya datang dari provinsi Fu Jian, Guang Dong, dan Guang Xi yang ada di Tiongkok Selatan. Selain pedagang, terdapat banyak pekerja Tionghoa yang direkrut oleh VOC untuk bekerja di ladang-ladang tembakau, teh, dan kopi yang bertempat di pulau Jawa dan Sumatra. 

Hingga saat ini, orang Tionghoa tetap menjadi salah satu kelompok etnis terbesar di Indonesia. Perkiraan kasar yang dipercaya mengenai jumlah suku Tionghoa-Indonesia saat ini berada di antara kisaran 4-5% dari seluruh jumlah populasi Indonesia. Menurut Perpustakaan Universitas Ohio, jumlah suku Tionghoa di Indonesia mencapai 7.310.000 jiwa. Umumnya, mayoritas suku Tionghoa di Indonesia adalah Hokkien, Khek/Hakka, Tiochiu, Hainan, dan Kanton.

Hokkien
(Salah satu gapura di Pantjoran PIK)
Sumber: https://www.kompas.com/food/read/2020/11/23/161412175/pantjoran-pik-resmi-dibuka-destinasi-kuliner-baru-di-jakarta-utara 

Suku Hokkien merupakan suku Tionghoa terbesar di Indonesia. Suku Hokkien berasal dari Provinsi Fu Jian, tepatnya di bagian Tenggara-Selatan Tiongkok. Hokkien biasa dikenal juga dengan nama Minnan atau Hok-Lo. Orang Hokkien di Indonesia biasanya bertempat tinggal di Medan, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Bengkulu, Surabaya, Banjarmasin, Makassar, Kutai, Kendari, Manado, dan Ambon. Di kota Jakarta, orang Hokkien biasa tinggal di area seperti PIK, Muara Karang, atau Kelapa Gading.

Khek/Hakka
(Hakka People China & Asia Cultural Travel)
Sumber: https://www.asiaculturaltravel.co.uk/hakka-people/ 

Suku Khek/Hakka atau yang dikenal juga dengan istilah kè jiā (客家) memiliki arti keluarga tamu. Suku Hakka berbeda dengan suku Tiongkok lainnya yang dinamakan sesuai dengan area asalnya karena suku Hakka dikenal sebagai imigran nomaden yang sering berpindah-pindah tempat tinggal. Di Indonesia, orang Hakka banyak tersebar di Aceh, Belitung, Bangka, dan Kalimantan Barat. Di kota Jakarta, orang Hakka banyak tinggal di area seperti Jembatan Lima, Glodok, Krendang, dan Jembatan Besi yang juga dikenal dengan Chinatown.

Tio Ciu
(Opera Tio Ciu – Yayasan Tio Ciu Sumatera Utara)
Sumber: https://www.tiociusumut.org/opera-tiociu/ 

Suku Tio Ciu berasal dari provinsi Chao Shan di Tiongkok. Dialek Tiochiu sangat mirip dengan dialek Hokkien karena berkembang dari dialek Hokkien. Orang Tiochiu di Indonesia terpusat di Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Singkawang, Pontianak, dan Ketapang. Di Jakarta, area yang ditempati orang Tiochiu biasanya juga mirip dengan area orang Hokkien.

Hainan
(Hainan food – Hainan Cuisine)
Sumber: https://www.chinadiscovery.com/hainan/food.html 

Suku Hainan adalah suku yang terdiri dari kelompok imigran. Sekitar 3000 tahun yang lalu, kelompok suku Hainan baru mulai menghuni Pulau Hainan. Orang Hainan di Indonesia berpusat di Pekanbaru, Batam, dan Manado. Hainan biasanya terkenal dengan keahlian dalam bidang kuliner, terutama masakan laut.

Kanton
(Guangdong traditional architectural buildings)
Sumber: https://www.tripadvisor.com/Attraction_Review-g297412-d1843453-Reviews-Nanshe_Ancient_Residence-Dongguan_Guangdong.html 

Suku Kanton atau yang dikenal juga sebagai Konghu berasal dari provinsi Guangdong, Tiongkok Selatan. Kanton sesungguhnya adalah dialek yang sering digunakan di Hong Kong dan Makau. Orang Kanton di Indonesia dapat ditemukan di Jakarta, Medan, Makassar, dan Manado.

Lima suku Tionghoa yang baru dijelaskan merupakan bagian dari suku Han di Tiongkok dan merupakan mayoritas dari etnisitas di Tiongkok. Masih terdapat banyak kelompok suku lainnya seperti suku Zhuang, Hui, Manchu, Uyghur, Miao, Yi, Tujia, Tibet, dan lain-lain.  Kesimpulannya, kehadiran dan kontribusi suku Tionghoa di Indonesia merupakan salah satu aspek penting dari keragaman budaya di Indonesia. Meskipun bukan kelompok mayoritas, orang Tionghoa memiliki jumlah populasi yang signifikan dan memperkaya kebudayaan Indonesia melalui perayaan festival-festival dan warisan kuliner yang khas.

盘古 – 中国神话中的世界创造者

在人类历史中,传说和神话已成为一种解释和理解世界的方式。从北欧,埃及到希腊,每个文化都有独特的创世神话。在中国神话中,世界的创造归功于一个叫盘古的人物。这个创世神话不仅揭示了古代中国人的信仰和价值观,而且让他们了解到他们如何看待世界。虽然这个神话有几个版本,但本文将重点介绍被人们最广泛接受的版本。

             根据第一个写盘古神话的人徐整的说法,创世起初在宇宙形成之前,世界由虚空组成,只有一个含有混沌的大蛋,它是阴阳的混合。蛋中的阴阳旋转了大约18000年,直到它们达到平衡状态。这种平衡就形成了盘古。

             盘古意识到蛋内存在狭窄的空间,于是剧烈地摇摆起来。在他的挣扎中,蛋裂开了,把一团乱麻分成了天和地。 盘古站在中央,头顶着天,脚踩着地。 盘古用手把天举起来。随着他的成长,天和地也开始以每天10英尺的速度成长。这使得天地之间的距离一天比一天远。这个过程持续了一万八千年,在此期间,天地之间的距离变成了大约三万里。

             此后,盘古死了。他的呼吸变成了风和云,他的声音变成了雷,他的头骨变成了天空之巅。他的眼睛变成了太阳和月亮,他的血液形成了河流,他的身体和四肢变成了五座大山。他的肌肉成为肥沃的土壤,他的血管变成了道路。他的头发和胡须成为星星,他的皮肤形成树木。他的汗水成为雨水,他身上的虫子成为人类的祖先。

             这个版本的故事只是众多版本中的一个。在另一个版本中,盘古得到了四位天神的帮助: 龙、凤、龟和麒麟。还有一个版本是他拿着锤子创造了四根柱子来支撑天堂。无论哪个版本,盘古开天辟地的故事都代代相传,仍然是中国神话的重要组成部分。

             总的来说,中国神话中的盘古开天辟地的故事是一个迷人的故事,继续吸引和激励着世界各地的人们。它提醒人们注意中国丰富的文化遗产。因此,我们有必要保留这个神奇的故事,让后代也能了解它。

Penerjemah: Jesselyn

 

Referensi:

Utama, K. (2016). Why it’s important to talk about Chinese-Indonesians or Chindos. JakartaPost.  https://www.thejakartapost.com/youth/2016/08/30/why-its-important-to-talk-about-chinese-indonesians-or-chindos.html 

Hutasoit, M. (2020). Tracing The Early Wave Of Chinese Immigrants In Indonesia. VOI.  https://www.google.com/amp/s/voi.id/en/amp/10641 

Indonesia Expat. (2022). Five Largest Chinese Tribes in Indonesia: Brief History and Culture. https://www.google.com/amp/s/indonesiaexpat.id/amp/travel/history-culture/five-largest-chinese-tribes-in-indonesia-brief-history-and-culture/

Jocelin Limantoro