Qín Shǐ Huáng: Kaisar Pemersatu Tiongkok 

http://www.sohu.com/a/423331455_100034039

 

Ketika berbicara mengenai negara Tiongkok, pasti sudah tidak begitu asing lagi dengan yang namanya kekaisaran. Kekaisaran merupakan sebuah sistem kesatuan politik yang biasanya menaungi wilayah yang cukup luas serta bangsa dan suku yang beragam. Kekaisaran Tiongkok bermula pada tahun 221 SM dan berakhir pada tahun 1912 akibat revolusi Tiongkok yang timbul karena kekecewaan rakyat terhadap pemerintahannya. Namun jika melihat kembali sejarah awal dari kekaisaran Tiongkok, terdapat sesuatu yang menarik untuk kita ketahui mengenai kekaisaran mula-mula di Tiongkok.

Orang pertama yang berhasil menjadi seorang kaisar di Tiongkok dan memimpin negara yang besar ini bernama Qín Shǐ Huáng (秦始皇). Ia lahir pada tahun 259 SM di Hanan dan pada saat itu diberi nama Yíng Zhèng (贏政). Pada tahun 246 SM, ketika ia masih berusia 13 tahun, ayahnya meninggal dan hal ini membuat dirinya harus naik takhta menjadi raja di negara Qin untuk menggantikan sang ayah. Setelah ia mulai menjabat menjadi raja, maka barulah ia mengganti namanya menjadi Qín Shǐ Huáng.

Pada awal masa pemerintahan tentu bukan menjadi hal yang mudah baginya. Saat itu, negara Tiongkok masih terpisah ke dalam 7 negara, yaitu Qin, Chu, Han, Qi, Zhao, Wei, dan Yan. Masing-masing negara memiliki hubungan yang tidak akur satu dengan yang lainnya. Pada saat itu diperkirakan bahwa Qin lah yang memiliki tentara dan pertahanan terkuat, maka tidak heran jika banyak raja dan pihak dari negara lain yang ingin menjatuhkannya.

Namun karena kepemimpinan raja Qin semakin bagus dan berkembang setiap tahunnya, pada akhirnya ia berhasil merebut keenam negara di Tiongkok. Kerajaan yang pertama ia taklukkan yaitu Kerajaan Han pada tahun 230 SM. Setahun kemudian ia berhasil menaklukkan Kerajaan Zhao dengan taktiknya yang mengambil kesempatan ketika kondisi Zhao kurang mendukung pada saat itu. Setelah itu ia berhasil menjatuhkan Kerajaan Wei pada tahun 225 SM, Kerajaan Chu pada tahun 223 SM, dan Kerajaan Yan pada tahun 222 SM. Kerajaan terakhir yang ia taklukkan merupakan sebuah kerajaan independen bernama Kerajaan Qi, yang berhasil ia rebut pada tahun 221 SM. Dengan menaklukkan keenam negara tersebut, raja Qin berhasil menyatukan Tiongkok bagian Utara dan mendirikan dinastinya sendiri, yaitu Dinasti Qin. Ia bertakhta sebagai seorang kaisar dari tahun 221 SM hingga 206 SM. Pada masa Qin, teknologi dan mesin juga sedang berkembang dengan pesat. Ia juga merupakan orang pertama yang memerintahkan untuk menyatukan tembok-tembok yang ada Tiongkok sehingga sekarang terbentuklah “The Great Wall of China”.

Namun, penyatuan negara Tiongkok ini juga memiliki kisah kelamnya tersendiri. Selama menjabat sebagai seorang kaisar, ia pernah merasa terancam dengan filosofi-filosofi yang saat itu sedang berkembang, dan memerintahkan agar semua buku yang tidak terkait pemerintahannya dibakar. Ia juga tidak segan-segan untuk membakar hidup-hidup ataupun merajam orang yang berani melawan pendapatnya.

Pada akhirnya, Qín Shǐ Huáng meninggal pada tahun 210 SM ketika ia sedang melakukan perjalanan di Tiongkok Timur. Surat yang awalnya ditulis olehnya untuk putranya, Fu Su, juga tidak pernah sampai kepada putranya karena para pejabat yang memalsukan surat dari Qín Shǐ Huáng dengan tujuan agar mereka dapat menetapkan putra bungsu Qín Shǐ Huáng sebagai kaisar yang baru.

Referensi:

(n.d.). Wikipedia. Retrieved October 8, 2022, from https://p2k.unkris.ac.id/id3/2-3073-2962/Qin-Shi-Huang_82924_p2k-unkris.html%5C

(2017, December 21). Qin Dynasty: Achievements, Facts & Time Period – HISTORY. Retrieved October 8, 2022, from https://www.history.com/topics/ancient-china/qin-dynasty

Kisah Kaisar Qin Shi Huang dan Ramuan Hidup Abadi pada Zaman China Kuno Halaman all. (2021, September 4). Kompas.com. Retrieved October 8, 2022, from https://internasional.kompas.com/read/2021/09/04/190529170/kisah-kaisar-qin-shi-huang-dan-ramuan-hidup-abadi-pada-zaman-china?page=all 

秦始皇:统一中国的皇帝

说到中国,你一定对帝国很熟悉。帝国是一个统一的政治体系,通常覆盖相当大的区域和不同的民族和部落。中华帝国始于公元前 221 年,并于 1912 年因人民对其政府的幻想破灭而引发的中国革命而结束。但如果你回顾中华帝国的早期历史,关于中国早期的帝国,有一些有趣的事情值得了解。

中国第一个成功成为皇帝并领导这个伟大国家的人,名叫秦始皇。公元前259年生于汉南,当时名赢政。公元前 246 年,在他十三岁的时候,他父亲去世,这迫使他登基成为秦国的国王,继承他的父亲。登基做国王后,改名成秦始皇。

在统治初期,这对他来说当然不是一件容易的事。当时,中国仍分为秦、楚、汉、齐、赵、魏、燕七国。每个国家都有一种无法相处的关系。当时估计秦国的军队和防御力最强,所以很多其他国家的国王和政党想要推翻他也就不足为奇了。

但是,由于秦王的领导力一年比一年好,最后他还是成功地占领了中国的六国。他征服的第一个王国是公元前230年的汉帝国。一年后,他趁赵国不景气的时候,借机攻占赵国。其后,他于公元前225年成功推翻魏国,于公元前223年推翻楚国,于公元前222年成功推翻燕国。他征服的最后一个王国是一个独立的王国,称为齐国,他于公元前 221 年将其占领。通过征服这六个国家,秦王成功地统一了中国北方,建立了自己的王朝叫做秦朝。他从公元前221年到公元前206年在位。秦朝时期,科技和机械也在飞速发展。他也是第一个下令将中国现有的城墙统一起来,从而形成现在的“中国长城”。

然而,中国国家的统一也有其黑暗的故事。在任皇帝期间,他感受到当时正在发展的哲学的威胁,并下令焚烧所有与他统治无关的书籍。他也毫不犹豫地活活烧死或用石头砸敢反对他有意见的人。

最终,秦始皇于公元前210年在华东旅行途中去世。原来他写给儿子傅肃的信也没有送到他儿子手里,因为官员伪造了秦始皇的一封信,以确立秦始皇的小儿子为新皇帝。

Penerjemah: Leonardo Alonso Kweek

Vivian Olivia