Mengenal Batik Lasem: Hasil Akulturasi Dua Budaya Antara Tiongkok dan Jawa

https://katadata.co.id/redaksi/berita/611e2ca006335/keindahan-batik-lasem-hasil-akulturasi-budaya-jawa-dan-tiongkok

Batik merupakan hasil karya perpaduan antara seni dan teknologi khas Indonesia. Hingga saat ini, motif batik yang penuh makna berkembang cukup beragam. Motif batik seringkali digunakan untuk menunjukkan status sosial seseorang. Beberapa faktor yang mempengaruhi lahirnya motif batik adalah geografis, sifat dan tata penghidupan suatu daerah, serta keadaan alam sekitar. Secara geografis, Lasem merupakan salah satu wilayah pesisir penghasil batik di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Daerah Lasem juga dikenal sebagai “Tiongkok kecil” karena merupakan tempat awal pendaratan orang Tionghoa di tanah Jawa. Salah satu motif batik yang cukup terkenal adalah batik lasem.

Batik lasem dikenal sebagai batik pesisir yang indah dengan pewarnaan yang berani. Batik lasem memiliki ciri khas berwarna merah darah yang hanya bisa dihasilkan oleh akar pohon mengkudu di daerah Lasem. Konon, perkembangan motif batik lasem dipengaruhi oleh unsur-unsur seni dan budaya negeri Tiongkok. Banyaknya orang Tiongkok yang menetap di Lasem dan membaur dengan penduduk lokal melahirkan akulturasi budaya yang positif, salah satunya yaitu batik tersebut.

Sejarah Batik Lasem

Babad Lasem karangan Mpu Santri Badra di tahun 1401 Saka (1479 M) menyebutkan bahwa terdapat anak buah kapal dari Negara Tiogkok yang memilih untuk menetap di Bonang setelah melihat keindahan alam di tanah Jawa. Di pemukiman baru ini, istri dari anak buah kapal tersebut mulai belajar membatik. Beliau aktif membuat batik bermotif burung hong, liong, bunga seruni, banji, serta mata uang dengan warna merah darah khas Tionghoa. Motif ini yang kemudian menjadi ciri khas dari batik lasem. Keunikan tersebut mendapatkan tempat khusus dalam perdagangan dunia. Pada awal abad ke-19, batik lasem sempat diekspor ke Thailand dan Suriname. Di era inilah batik lasem memasuki masa kejayaannya.

Ciri Khas Batik Lasem

Batik lasem memiliki ciri khas pada warna dan motifnya. Dalam pewarnaan, tata warna batik laseman memiliki lima motif dengan warna dasar putih susu. Motif tersebut meliputi motif biru (kelengan), merah (bang bangan), merah dan biru (bang biron), merah, hijau, dan biru (bang ijo), serta hitam (irengan). Selain itu, dalam batik lasem terdapat motif lain, seperti tiga negeri dan empat negeri. Masing-masing motif memiliki perpaduan warna yang berbeda.

Warna tersebut diketahui mendapatkan pengaruh besar dari Tiongkok. Dalam proses pembuatan batik lasem, pewarnaan merupakan salah satu hal yang penting sehingga penamaan batik lasem cenderung dikaitkan dengan komposisi warnanya. Pewarnaan alami dari sumber daya sekitar seperti mengkudu merupakan keunggulan batik lasem selain motif-motifnya yang indah. Meskipun pewarnaan menjadi bagian yang cukup fundamental, produksi batik tersebut dapat menyesuaikan target pasarnya juga contohnya batik lasem yang dijual ke daerah Palembang yang pewarnaan merahnya dibuat sedikit kecoklatan.

Selain warna, motif batik lasem juga dipengaruhi oleh Tiongkok seperti burung hong dan Qilin (binatang dalam mitologi Tiongkok yang berbentuk seperti singa). Meskipun demikian, batik lasem juga memiliki motif lain dengan tiga ciri khas asli Lasem. Tiga motif yang menggambarkan lasem adalah motif latohan, sekar jagad, dan watu pecah atau kricak. Latohan merupakan buah dari tanaman yang hidup di tepi laut, sedangkan sekar jagad merupakan motif bunga yang berserak. Watu pecah merupakan motif yang terinspirasi dari pembangunan jalan Anyer-Panarukan di masa Deandels.

Referensi : 

Laily, I. N. (2021, August 24). Keindahan Batik Lasem Hasil Akulturasi Budaya Jawa dan Tiongkok. Katadata. Retrieved May 18, 2022, from https://katadata.co.id/redaksi/berita/611e2ca006335/keindahan-batik-lasem-hasil-akulturasi-budaya-jawa-dan-tiongkok

Nugroho, H. (2020). Pengertian Motif Batik dan Filosofinya. Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Diakses pada 22 Mei 2022 melalui https://bbkb.kemenperin.go.id/index.php/post/read/pengertian_motif_batik_dan_filosofinya_0

Suminto. S. (2015). Melirik Ciri Khas Batik Lasem. Productum. 1(1), 22-30.

Syaefudin, A. (2017). Batik Lasem, Buah Perpaduan Budaya China dan Jawa. Detik News. Diakses pada 22 Mei 2022 melalui https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-3667372/batik-lasem-buah-perpaduan-budaya-china-dan-jawa

认识拉森蜡染:中国和爪哇文化积淀的结果

蜡染是印度尼西亚典型的艺术和技术相结合的结果。直到现在,充满意义的蜡染图案已经发展得非常多样化。蜡染图案通常用于显示某人的社会地位。有几个因素可以影响到蜡染图案的诞生,即地理,一个地区的性质还有生活方式,以及周围的自然条件。在地理上,拉森是中爪哇省南望摄政区的蜡染生产沿海地区之一。拉森地区也被称为“小中国”,因为这里是中国人最早登陆爪哇的地方。著名的蜡染图案之一就是拉森蜡染。

拉森蜡染因其大胆的色彩而被称为美丽的沿海蜡染。拉森蜡染具有特有的血红色,这种颜色只能由拉森地区的诺丽树的根部产生的。据说拉森蜡染图案的发展受到了中国艺术和文化元素的影响。定居在拉森与当地人口混在一起的中国人的数量催生了积极的文化涵化,其中之一就是蜡染。

拉森蜡染的历史

Mpu Santri Badra 于 1401 Saka(公元 1479 年)撰写的《Babad Lasem》指出,有来自中国的船员在看到爪哇土地的自然美景后选择在 Bonang 定居。在这个新的定居点,船员的妻子开始学习蜡染。她活跃于用红鸟、狮子、菊花、班吉和中国血红货币图案制作蜡染。这些图案后来成为拉森蜡染的标志。这种独特性在世界贸易中占有特殊地位。19世纪初,拉森蜡染有出口到泰国还有苏里南。在这个时代,蜡染激光进入了鼎盛时期。

拉森蜡染的特点

拉森蜡染有它自己的特殊颜色和图案。在着色方面,拉森蜡染配色方案有五个以乳白色为底色的图案。那些图案有蓝色(Kelengan),红色(Bang Bangan),红色和蓝色(Bang Biron),红色,绿色,和蓝色(Bang Ijo),还有黑色(Irengan)。此外,在拉森蜡染中还有其他的图案,例如三国颜色和四国颜色。每个图案都有不同的颜色组合。

众所周知,这种颜色得到很大的影响从中国。在制作拉森蜡染的过程中,着色是很重要的过程之一,因此拉森蜡染的名称往往与色彩构成有关。除了美丽的图案外,来自周围资源如诺丽的天然色素是拉森蜡染的另一个优势。虽然着色是一个相当基础的部分,但蜡染生产也可以适应其目标市场例如拉森蜡染销售到巨港,其红色着色略带褐色。

除了颜色,拉森蜡染图案也受到了中国的影响,例如红鸟和麒麟(中国神话中的一种动物,形状像狮子)。然而,拉森蜡染还有其他图案具有拉森的三个原始特征的图案。描述拉森的三个图案是 Latohan 图案、Sekar Jagad, 和 Watu Pecah 或 Kricak。Latohan 是生活在海边的植物的果实,而 Sekar Jagad 是散落的花朵图案。Watu Pecah 是一个图案,它的灵感来自于 Deandels 时代建造的 Anyer-Panarukan 公路。

Penerjemah: Ryan Valdo

 

Jesslyn Sinaryo