Sejarah Festival Cengbeng

https://jakartakita.com/2015/03/29/warga-tionghoa-rayakan-tradisi-ceng-beng/

Festival Cengbeng atau Qīng Míng Jié (清明节) merupakan tradisi ziarah kubur tahunan yang masih dilakukan oleh masyarakat Tionghoa hingga saat ini. Kata cengbeng merupakan salah satu istilah dalam astronomi Tiongkok yang merujuk pada salah satu dari 24 posisi matahari. Tradisi cengbeng biasanya diperingati pada tanggal 5 April setiap tahunnya. Biasanya, masyarakat Tionghoa melakukan sembahyang cengbeng sebelum tanggal 5 atau bahkan menyesuaikan waktunya masing-masing karena harus berkunjung ke makam yang lokasinya berbeda-beda. Pada saat mendekati cengbeng, masyarakat Tionghoa akan datang ke makam kuburan orang tua atau leluhur untuk membersihkan makamnya. Lalu, sembahyang dilakukan dengan menyajikan buah-buahan, kue, daging, dan karangan bunga. Tradisi tersebut mempunyai makna untuk menghormati dan mengingat jasa keluarga yang telah meninggal dengan harapan agar mereka mendapatkan tempat yang terbaik. 

Tradisi cengbeng dicetus oleh kaisar Xuanzong. Hal tersebut menyebabkan tradisi ini dimulai pada masa Dinasti Han (202-220 SM). Pada saat itu, kaisar ini menilai bahwa kebiasaan masyarakatnya terlalu sering melaksanakan tradisi upacara untuk para leluhur dengan biaya yang mahal sehingga mereka sangat kesusahan. Pada masa Dinasti Tang (618-907 M), tradisi ini menjadi familiar, sehingga cengbeng mulai menjadi suatu perayaan yang identik dengan membersihkan makam serta yang paling unik dari tradisi ini adalah setiap makam yang dibersihkan diberi tanda kertas kuning. Penempatan tanggal cengbeng pada pertengahan bulan pertama musim ini menyimpan banyak alasan, salah satunya adalah hari tersebut merupakan titik akhir perubahan cuaca dari musim dingin menjadi musim semi. Hal ini dikarenakan cuaca selama bulan ketiga imlek masih cerah dan bersih. Tradisi tersebut menjadi sebuah momen yang tepat untuk mengucap syukur karena telah melewati musim dingin sekaligus meminta pemberkatan kepada leluhur atas kelancaran musim tanam yang telah dekat. 

Selain untuk menghormati keluarga dan leluhur, tradisi cengbeng bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar keluarga. Biasanya, pada saat perayaan ini, sanak saudara pulang ke kampung halaman masing-masing untuk sembahyang kepada para leluhur mereka untuk mengenang dan memuliakan orang yang sudah meninggal dunia. Walaupun terdapat beberapa anggota keluarga yang berbeda agama, bukan berarti jasa leluhur harus dilupakan dengan cara tidak datang untuk sekedar berdoa dan sembahyang. Maka dari itu, kita harus menyempatkan waktu untuk datang sembahyang ke makam anggota keluarga karena tradisi ini hanya terjadi setahun sekali. Terdapat sebuah pepatah yang mengatakan bahwa “Anak dan cucu wajib menghormati, mengingat, dan memuja jasa leluhur yang sudah pergi dahulu karena kehidupan yang kita nikmati saat ini merupakan perjuangan dan kerja kerasnya”. 

Referensi:

https://republika.co.id/berita/senggang/unik/19/04/05/ppgyjl459-mengenal-tradisi-ceng-beng-yang-eratkan-keluarga-tionghoa

https://www.antaranews.com/berita/1406994/qingming-festival-tanpa-perayaan

https://kumparan.com/kumparantravel/mengenal-ceng-beng-tradisi-ziarah-kubur-etnis-tionghoa-untuk-hormati-leluhur-1vUFQj2kn75/full

https://www.tionghoa.info/hari-ceng-beng-festival-ching-ming/

https://kumparan.com/berita-update/sejarah-cheng-beng-ziarah-kubur-warga-keturunan-tionghoa-1vSlF0JswYy

曾明节(清明)史

Cengbeng 節或清明 (Cengbeng) 是每年一度的朝聖傳統,今天仍然由華人社區進行,包括年輕一代。 crybaby這個詞是中國天文學中的一個術語,指的是太陽的24個位置之一。每年的 4 月 5 日,人們通常會慶祝“增爆”傳統。華人社區通常會在5日之前進行升天祈福,實際上有些人需要調整各自的時間,因為他們要參觀位於不同地方的墳墓。臨近爬坑時,中國人會到父母或祖先的墳墓前掃墓。然後,通過提供水果、蛋糕、肉和花束來進行祈禱。這個傳統的意義在於尊重和記住死者家人的服務,希望他們能得到最好的地方。

嗚嗚的傳統是由玄宗皇帝開創的。當時,這位皇帝考慮到民間的風俗,常常為祖先舉行傳統的祭祀活動,費用高昂,十分困擾。這導致這一傳統始於漢代(公元前 202-220 年)。這是因為大年初三的天氣依然晴朗。在唐朝(公元 618-907 年),這一傳統變得熟悉起來。那個時候,挖墳開始成為掃墓的代名詞,這個傳統最獨特的地方是每頓飯都用黃紙做標記。將陰天放在本季正月中旬有很多原因,其中一個原因是這一天是天氣從冬季到春季變化的終點。這個傳統是感謝冬天過去的正確時機,同時也為即將到來的種植季節祈求祖先的祝福。

曾崩傳統旨在加強家庭之間的關係。通常,在這個慶祝活動期間,親戚們會回到各自的家鄉,向他們的祖先祈禱,以紀念和紀念那些死去的人。雖然有幾個不同宗教的家庭成員,但這並不意味著不來只是祈禱和祈禱就必須忘記祖先的服務。因此,我們必須花時間到我們父母的墳墓前祈禱,因為這個傳統每年只發生一次。有句話說:“子孫要尊重、銘記、敬拜先人的事蹟,因為我們今天所享受的生活是一種奮鬥和辛勤的勞動”。

Penerjemah: Viola Vinata

 

Viola Vinata