Mengenal Sejarah dan Etika Minum Teh
https://www.harianinhuaonline.com/5-fakta-menarik-tentang-chinese-tea-yang-wajib-diketahui/
Teh merupakan salah satu minuman paling populer di dunia bersama dengan air putih dan kopi. Teh adalah salah satu kebutuhan primer masyarakat Tiongkok. Beberapa teh yang terkenal di Tiongkok adalah teh hijau, teh oolong, teh bunga, dan masih banyak lagi. Nah, apa sih sejarah teh dan apa saja etika saat minum teh? Yuk, simak bacaan di bawah ini.
Sejarah Teh
Teh ditemukan di Tiongkok oleh Kaisar Shen Nong pada tahun 2373 SM. Shen Nong merupakan bapak dari pertanian dan kedokteran yang sering pergi ke berbagai negara untuk mencari tanaman yang bisa dijadikan obat. Teh ditemukan secara tidak sengaja ketika ia sedang beristirahat karena merasa kurang sehat. Ia merebus air, tetapi tiba-tiba daun jatuh ke dalam cangkirnya. Saat ia minum, ia merasa minumannya terasa pahit, tetapi kaya akan rasa. Setelah ia selesai, Shen Nong merasa kondisi tubuhnya menjadi lebih baik. Dari sinilah, teh lahir sebagai minuman berkhasiat yang kemudian berkembang menjadi minuman khusus untuk istana kekaisaran. Teh semakin berkembang menjadi minuman yang sangat populer dan tersedia untuk semua orang. Hal ini membuat banyak kedai mulai menyajikan teh untuk dijual. Seni dari meminum dan menyajikan teh mulai muncul hingga menjadi sebuah tradisi. Salah satunya yang masih ada sampai sekarang adalah proses minum teh (cha bai/tea pai) saat pernikahan untuk menghargai orang tua kedua mempelai dan sebagai ajang silaturahmi kedua belah pihak.
Pada abad ke-17, teh mulai masuk ke Eropa melalui para misionaris Belanda yang ada di Asia. Mereka membawa pulang teh sehingga teh terus menyebar di Eropa. Pada abad ke-18, teh mulai menjadi bagian dari kehidupan masyarakat bangsawan Eropa dan kalangan menengah ke atas. Teh dikenal sebagai minuman yang mewah untuk wanita-wanita di Eropa sehingga jarang dikonsumsi. Pada abad ke-19, teh mulai berkembang dan tradisi minum teh pada sore hari menyebar ke seluruh Eropa. Hal ini awalnya berasal dari Inggris Raya, salah satu negara peminum teh.
Tata Cara Minum Teh
- Pertama, tuan rumah harus memberi salam dan mempersilakan tamu untuk duduk.
- Kemudian, tamu akan mencium aroma daun teh yang diseduh untuk menghargai tuan rumah.
- Setelah itu, teh akan dibilas selama 15-20 detik, tetapi bilasan pertama daun teh tidak akan disajikan, melainkan akan dibuang karena rasa dari teh belum muncul pada bilasan pertama.
- Selanjutnya, teh akan disajikan atau dituangkan ke cangkir. Tamu harus menunggu tuan rumah mempersilakan minum teh, sedangkan tuan rumah harus menunggu semua tamu untuk mencicipi teh sebelum minum.
- Tidak boleh menuangkan teh sampai penuh karena hal itu menandakan bahwa tuan rumah tidak menyambut/menerima tamu.
- Orang yang dituangkan tehnya sebaiknya mengetuk meja dengan dua jari sebanyak 2-3 kali untuk menandakan terima kasih.
- Jika sudah cukup, maka cangkir akan dipindahkan ke tepi meja.
Itulah sejarah munculnya dan berkembangnya teh menjadi minuman yang sangat umum di seluruh dunia serta etika minum teh.
Referensi:
https://www.tehsariwangi.com/artikel/mengapa-teh-sangat-populer
https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/127157-RB06Y421u-Upacara%20minum-Kesimpulan.pdf
饮茶的历史和伦理
茶是与水和咖啡并列的世界三大饮品。茶是中国人其中之一的首要需求。在中国有些很有名的茶,由绿茶、乌龙茶、花茶等。那么,茶的历史是怎样呢,喝茶的礼仪又是怎样的呢?那我们就看看下面的阅读。
公元前2373年,神农帝在中国发明了茶。神农是农业和医学之父,他经常到许多的国家寻找可以入药的植物。由于身体不适,他在休息时无意中发现了茶,他烧开水,突然有叶子掉到了他的杯子里。喝下去,他觉得那水很苦但很有味道,喝完之后,神农感觉自己的身体状态越来越好了。从这里,茶作为了一种营养饮料而诞生,后来发展为朝廷的特殊饮料。直到那时,茶才发展起来,成为一种非常受欢迎的饮料,每个人都可以买到,使得许多商店开始提供茶来出售,喝茶和上茶的艺术出现了,直到它成为一种传统,其中一个到今仍然存在,即游行在婚礼上喝茶/茶白/茶牌作为对新娘和新郎父母的尊重和双方聚会的地方。
17(十七)世纪,茶叶开始通过在亚洲的荷兰传教士将茶叶带回家,并继续在欧洲传播。在 18(十八) 世纪,茶已开始成为欧洲贵族或中上阶层生活的一部分。茶在欧洲被称为女性的豪华饮品,因此很少饮用。直到19(十九)世纪茶继续发展,喝下午茶的传统传遍了整个欧洲,起源于饮茶国家之一的英国。
如何喝茶
- 首先,主办方必须问候并邀请客人入座
- 然后,客人会闻到茶叶的香气,这是一种欣赏的形式
- 之后,茶叶将被冲洗15-20 (十五到二十)秒,但第一次冲洗茶叶将不会被送达,而是会被丢弃,因为在第一次冲洗时还没有出现茶的味道。
- 接下来,茶将被端上或倒入杯子中,客人必须等主人让他(她)喝茶,而主人必须等待所有客人都品尝过茶,然后他 (她) 才能喝茶
- 倒茶的时候不能倒满,因为这表明主人不欢迎或不接待客人。
- 被倒茶的人应该用两根手指敲击桌子两到三次以表示感谢。
- 然后如果足够了,那么杯子将被移到桌子的边缘。
这就是茶的出现发展成为一种在世界范围内非常普遍的饮料的历史和喝茶的伦理。
Penerjemah: Leonardo Alonso Kweek