Masjid Cheng Ho

Masjid Cheng Ho berasal dari kata Cheng Ho. Dalam bahasa Mandarin, Cheng Ho dinamakan berdasarkan Zheng He yaitu seorang warga Tiongkok yang menganut agama Islam (Muslim Tionghoa). Pada zaman kekaisaran Tiongkok, Zheng He merupakan orang pertama yang dipilih oleh kerajaan untuk berlayar ke luar Tiongkok. Setelah kembali dari pelayarannya, Zheng He mengatakan bahwa di luar Tiongkok masih terdapat banyak pulau. Tetapi kaisar Tiongkok tidak percaya, sehingga Ia kembali mengutus Zheng He untuk berlayar ke luar Tiongkok. Alhasil dengan kepintaran Zheng He, ia berhasil tiba di salah satu kota di Indonesia, yaitu Surabaya yang terdapat pada Pulau Jawa. Semenjak itu orang-orang perkapalan yang mengikuti Zheng He berlayar membuat keputusan untuk menetap di Surabaya karena ada yang sudah membangun keluarga dengan orang setempat. Salah satu warisan yang diturunkan Zheng He adalah ajaran Muslim Tionghoa yang memiliki keunikan dibandingkan agama Islam pada umumnya. Masjid Cheng Ho pun didirikan oleh masyarakat setempat sebagai momentum dari warisan Zheng He.

Arsitektur Masjid Cheng Ho

Masjid Cheng Ho pertama kali didirikan di Surabaya pada tanggal 28 Mei 2003 dengan panjang 21 meter dan lebar 11 meter, dan luas bangunan 3.070 meter persegi. Bangunan utama memiliki panjang 11 meter dan lebar 9 meter yang di atasnya memiliki 8 atap. Bangunan induk memiliki 3 undakan yang bentuknya bercirikan Hindu Jawa, 5 undakan pada serambi dan 6 undakan di dalam bangunan bercirikan Arab-Islam karena masing-masing merepresentasikan 5 rukun Islam dan 6 rukun Iman. Bentuk Masjid Cheng Ho sangat unik karena memiliki percampuran antara kelenteng dengan masjid. Desain unik pada masjid Cheng Ho mengikuti tradisi pengakuan dan penghormatan Nabi Muhammad kepada utusan kristen Yesus Kristus dan alkitab selama hidupnya, juga mengingatkan kepada masyarakat pentingnya hidup secara multikultural, antara Muslim dan non-Muslim untuk saling menghormati dan hidup berdampingan secara damai. Karena keunikan-keunikan inilah Masjid Cheng Ho menjadi tempat yang sering dikunjungi wisatawan yang berwisata ke Surabaya. 

Kegiatan Pada Masjid Cheng Ho

Kegiatan di Masjid Cheng Ho pada umumnya sama dengan masjid lain yaitu melakukan ibadah dengan membaca Al-Qur’an, sama juga seperti muslim pada umumnya yang melakukan shalat subuh dan belajar cara pengajian bagi para anak muda. Namun uniknya, umat Masjid Cheng Ho juga ikut merayakan hari raya Imlek. Pada umumnya hari raya imlek merupakan hari tahun baru bagi orang Tionghoa. Karena masjid Cheng Ho ini merupakan akulturasi antara agama Islam dengan budaya Tionghoa, mereka juga ikut merayakan hari raya Imlek. Mereka memiliki cara tersendiri dalam merayakan hari Imlek, yaitu dengan membacakan Khataman Al-Qur’an serta meramaikannya dengan kedatangan barongsai.

Masyarakat Indonesia juga telah mendirikan organisasi Islam-Tionghoa di Indonesia yang bernama Persatuan Islam Tionghoa Indonesia. Organisasi ini ikut serta dalam mengingatkan kita untuk bersatu dan juga menjunjung Bhinneka Tunggal Ika yang memiliki makna berbeda-beda tetapi satu jua. Akan tetapi organisasi tersebut akhirnya mengubah namanya menjadi Pembina Iman Tauhid Islam (PITI). Orang-orang yang tergabung dalam organisasi tersebut tidak pernah patah semangat untuk meluaskan ajaran yang diberikan oleh Zheng He dan berusaha untuk menembangkannya dengan cara membangun Masjid Cheng Ho di negara Tiongkok.

Referensi:
https://tirto.id/15-masjid-yang-mengabadikan-cheng-ho-di-indonesia-cpDS 

https://regional.kompas.com/read/2021/05/02/153041178/mengenal-masjid-cheng-ho-jember-wadah-muslim-tionghoa-belajar-agama?page=all

https://surabaya.liputan6.com/read/4171019/5-potret-keunikan-masjid-cheng-ho-surabaya-penuh-nilai-sejarah-dan-budaya

https://investor.id/lifestyle/mengintip-nilai-sejarah-dan-budaya-masjid-cheng-ho-surabaya

https://www.traveloka.com/en-id/explore/destination/masjid-muhammad-cheng-hoo-simbol-perdamaian-umat-beragama-di-surabaya/2111

https://www.google.com/search?q=zheng+he&rlz=1C1CHBF_enID893ID893&hl=en&sxsrf=ALeKk00j6ZBUMi1XKY8Oak3eVg5GNXcAXg:1628346535095&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwiC3K3Gj5_yAhXCSH0KHcpfCk8Q_AUoAXoECAEQAw&biw=1366&bih=625#imgrc=OgHNPHY9_Ql9CM

https://www.youtube.com/watch?v=8JGTc8W3DWQ

https://www.google.com/search?q=masjid+cheng+ho+di+indonesia&rlz=1C1CHBF_enID893ID893&sxsrf=ALeKk0398ZwvyljguBlEit0-RZOCfa7MMA:1628345222211&source=lnms&tbm=isch&sa=X&sqi=2&ved=2ahUKEwjHoanUip_yAhUnqJUCHbmuAS4Q_AUoAXoECAEQAw&biw=1366&bih=625

https://www.google.com/search?q=arsitektur+masjid+cheng+ho&tbm=isch&bih=625&biw=1366&rlz=1C1CHBF_enID893ID893&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjlueyfl5_yAhXNHXIKHZb2BG4QBXoECAEQMw#imgrc=ZWXCkCUM8ndxjM

https://www.google.com/search?q=umat+masjid+cheng+ho&rlz=1C1CHBF_enID893ID893&sxsrf=ALeKk03CNi9Bh3LEmFc_lRrl_MGTgGdsXA:1628347734530&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjq6qWClJ_yAhUl7XMBHWF7C4cQ_AUoAXoECAEQAw&biw=1366&bih=625#imgrc=443-EOQX_-UHbM

郑和清真寺

郑和清真寺来源于“郑和”一词。郑和是一位信奉伊斯兰教的中国人(穆斯林华人)。在中国封建王朝,郑和是第一个被王国选中出海的人。航海归来后,郑和说,在中国海外,还有许多岛屿。但是皇帝并不相信,于是又派郑和再次出海。凭借郑和的才智,他成功抵达了印度尼西亚的一个城市,即位于爪哇岛的泗水。此后,跟随郑和出海的船民们决定留在泗水,因为有些人已经与当地人组建了家庭。郑和传下来的遗产之一是中国穆斯林的教义,与一般的伊斯兰教不同。郑和清真寺是当地社区在郑和遗产的推动下建立的。

郑和清真寺的建筑设计

郑和清真寺建立于2003年5月28日在泗水,长21米,宽11米,建筑面积为3070平方米。主楼长11米,宽9米,上面有8个屋顶。主楼有3级以爪哇印度教风格的台阶,5级台阶在门厅和6级台阶在阿拉伯-伊斯兰风格的建筑内,因为每级都代表伊斯兰教的功和信。郑和清真寺的形状非常独特,因为它是寺庙和清真寺的结晶。郑和清真寺的独特设计遵循了先知穆罕默德在生前承认和尊敬对基督教使者耶稣基督和圣经的传统,也提醒人民关于多元文化生活的重要性,穆斯林和非穆斯林之间应该尊重彼此才能和平相处。由于这种独特性,郑和清真寺是前往泗水的游客经常光顾的地方。

郑和清真寺的活动

郑和清真寺的活动与其他清真寺相同,就是通过阅读古兰经来祈祷,就像穆斯林一般为年轻人做黎明祈祷和学习如何背诵古兰经一样。但独特的是,郑和清真寺的信徒也庆祝农历新年。一般来说,农历新年就是中国人的新年​​。因为郑和清真寺是伊斯兰教和中华文化的融合,所以他们也庆祝农历新年。他们有自己的庆祝方式,即阅读《古兰经》并通过舞狮使之热闹起来。

印尼人民还在印尼建立了一个华人伊斯兰教组织,叫做印尼华人伊斯兰教协会。该组织提醒我们要团结并维护具有不同但具有相同意义的存异求同。然而,该组织最终更名为伊斯兰唯一信仰促进协会 (PITI)。该组织的成员从未放弃传播郑和的教义,并试图通过在中国建造郑和清真寺来发扬光大。

Penerjemah: Jasmin Anderson

William Alex Chandra