Hanfu 汉服

Hanfu, nama lengkapnya adalah “Pakaian tradisional nasional Han”, juga dikenal sebagai pakaian mahkota Han, pakaian Han, dan pakaian Cina. “Budaya sebagai latar belakang dan pemikiran yang dominan, berpusat pada budaya etiket Tionghoa, dan terbentuk melalui evolusi alam, memiliki corak dan karakter bangsa Han yang unik. Hal ini jelas berbeda dengan sistem pakaian dan aksesoris tradisional suku bangsa lain. Perwujudan dari “Zhibang”, “Cina Yang Indah”, dan Kerajaan Sairis, membawa keahlian dan estetika kebangsaan Han yang luar biasa seperti mewarnai, menenun dan menyulam, dan mewarisi lebih dari 30 warisan budaya Tiongkok serta melindungi seni dan kerajinan Tiongkok

Mirip dengan istilah Han, arti kata “Han” dalam Hanfu juga mengalami proses perluasan dari Dinasti Han untuk merujuk ke seluruh bangsa. Sebagai contoh, rekaman paling awal dari “Hanfu” di “Makam No. 3 Mawangdui”: “Jian Si Si” empat kecantikan, dua di antaranya memakai pakaian Chu, dan dua di antaranya dengan pakaian Han. “Han Fu” mengacu pada etiket kostum Dinasti Han Sistem tersebut adalah sistem pakaian mahkota dalam “Zhou Li”, “Yi Li” dan “Buku Ritus”; catatan “Man Shu” yang ditulis pada Dinasti Tang: “Saya pertama kali mengadopsi pakaian Han, dan kemudian berpartisipasi dalam berbagai adat istiadat Rong. “Hanfu” dalam “Kepala, sisanya sama” mengacu pada sistem etiket orang Han.

Hanfu “dimulai dengan Kaisar Kuning dan disiapkan oleh Yao dan Shun” berasal dari Mianfu Kaisar Huang. Itu diselesaikan pada Dinasti Zhou, dan melalui Dinasti Han membentuk sistem pakaian mahkota lengkap berdasarkan Empat Buku dan Lima Klasik, yang menjadi bagian dari ajaran Shinto. Oleh karena itu, semua dinasti Tionghoa kemudian mengadopsi warisan pakaian Han sebagai acara nasional, sehingga terjadilah sejarah pelayanan publik. “Kaisar Kuning, Yao, dan Shun menggantung pakaian mereka untuk menguasai dunia, dan mendapatkan keuntungan dari alam semesta” berarti bentuk pakaian atas dan pakaian bawah ditentukan oleh surga dan suci. Hanfu juga mempengaruhi seluruh lingkaran budaya Han melalui sistem hukum Tionghoa.Beberapa suku bangsa di Asia, seperti Jepang, Korea, Vietnam, Mongolia, Bhutan, dll, semuanya pernah atau belajar dari ciri-ciri Hanfu. Dalam analisis Hanfu disebutkan bahwa kimono Jepang dan hanbok Korea adalah hasil pengaruh Hanfu, beberapa suku bangsa di Asia, seperti Vietnam, Mongolia, dan Bhutan, juga meminjam ciri-ciri Hanfu. Namun, saat ini, di bawah pengaruh angin Korea dan Jepang, banyak orang Han bahkan tidak tahu kostum nasional mereka sendiri, dan malah salah mengira kostum mereka sebagai kimono.

Posisi memalukan Hanfu saat ini mungkin bisa dijelaskan oleh orang-orang yang tidak mengetahui kebenaran dengan mengatakan bahwa Hanfu tidak cocok untuk masyarakat modern karena jubah dan lengannya yang lebar. Namun pada kenyataannya Hanfu tidak menghilang secara alamiah, sejarah yang lebih penting adalah alasan yang mendasar mengapa ia menghilang dari pandangan masyarakat modern. Setelah jatuhnya Dinasti Ming pada tahun 1644, selama perang antara Dinasti Qing dan Dinasti Nanming, untuk melemahkan identitas etnis orang Han dan mencapai tujuan menyatukan Tiongkok, para penguasa Dinasti Qing dengan gencar mempromosikan gaya rambut Manchu dan kostum Manchu, dan melarang orang mengenakan kostum Han.

Sejarah Ini disebut “rambut dicukur mudah dipakai”. Pada saat itu, keturunan Konfusius, Sheng Gong Wen, menulis kepada Dorgon, meminta pelestarian pakaian keluarga Konfusianisme, dengan mengatakan: “Upacara upacara orang suci pertama adalah pakaian mahkota, tetapi pakaian para menteri tidak berubah dalam tiga ribu tahun.” Itu ditolak oleh Dorgon. Potongan rambut nasional dan pakaian sederhana yang dipesan oleh penguasa Manchu menyebabkan kemarahan, ketidakpuasan dan perlawanan bersenjata di antara orang-orang Han. Selanjutnya, Dinasti Manchu melakukan penindasan brutal dan pembantaian dengan paksa, dan pakaian Han berangsur-angsur menghilang.

Pada tahun 1683, tentara Qing memasuki Taiwan dan menghancurkan sisa Zheng Chenggong, sejak itu Dinasti Han benar-benar musnah dalam kehidupan sehari-hari bangsa China. Waktu beralih ke zaman modern. Setelah Revolusi 1911 menggulingkan kekuasaan aristokrasi Manchu, pemikiran orang cenderung kebarat-baratan. Selama Gerakan Empat Mei dan Gerakan Kebudayaan, semua hal tradisional ditindas secara membabi buta, bahkan karakter Tionghoa pernah menderita. Diserang, semua orang berganti memakai jas, tapi Hanfu masih belum pulih. Bangunan sistem Hanfu runtuh. Saat ini, cheongsam, gaun panjang, dan mantel yang mudah diterima oleh semua orang dikembangkan dan ditingkatkan dari kostum Manchu. Di sini kita harus memperbaiki kesalahpahaman umum tentang Hanfu, yaitu Hanfu telah menghilang secara alami, atau bahkan percaya bahwa Orang Han tidak pernah memiliki kostum nasional mereka sendiri. Hanfu adalah kostum kebangsaan Han Kebangkitan Hanfu membawa kebangkitan kebangsaan Han Ini adalah misi kami untuk mempromosikan budaya Hanfu dan mewarisi budaya Tiongkok!

汉服,全称是“汉民族传统服饰”,又称汉衣冠、汉装、华服,是从黄帝即位到公元17世纪中叶(明末清初),在汉族的主要居住区,以“华夏-汉”文化为背景和主导思想,以华夏礼仪文化为中心,通过自然演化而形成的具有独特汉民族风貌性格,明显区别于其他民族的传统服装和配饰体系,是中国“衣冠上国”、“礼仪之邦”、“锦绣中华”、赛里斯国的体现,承载了汉族的染织绣等杰出工艺和美学,传承了30多项中国非物质文化遗产以及受保护的中国工艺美术。

与汉人一词类似,汉服中的“汉”字的词义外延亦存在着由汉朝扩大为整个民族指称的过程。如《马王堆三号墓遣册》关于“汉服”最早的记载:”简四四‘美人四人,其二人楚服,二人汉服”中的“汉服”是指汉朝的服饰礼仪制度,即《周礼》《仪礼》《礼记》里的冠服体系;而成书于唐朝的《蛮书》的记载:“初袭汉服,后稍参诸戎风俗,迄今但朝霞缠头,其余无异”中的“汉服”指的则是汉人的服饰礼仪制度。

汉服“始于黄帝,备于尧舜”,源自黄帝制冕服。定型于周朝,并通过汉朝依据四书五经形成完备的冠服体系,成为神道设教的一部分。因此后来各个华夏朝代均宗周法汉以继承汉衣冠为国家大事,于是有了二十四史中的舆服志。“黄帝、尧、舜垂衣裳而治天下,益取自乾坤”,是说上衣下裳的形制是取天意而定,是神圣的。汉服还通过华夏法系影响了整个汉文化圈,亚洲各国的部分民族如日本、朝鲜、越南、蒙古、不丹等等服饰均具有或借鉴汉服特征。在汉服的辨析中,我们提到日本的和服以及韩国的韩服,都是受汉服影响的结果,亚洲各国的一些民族如越南、蒙古、不丹等服饰也借鉴了汉服特征。然而时至今日,在韩风与和风的熏吹下,不少汉人竟连自己的民族服饰都不认识,反将自家服饰误认为是和服。

汉服今天的尴尬地位,不明真相的群众或许会用汉服宽袍大袖、不适合近现代社会来解释。然而事实上汉服不是自然消失的,一段更重要的历史是其消失在现代人视野的根本原因。1644年明朝灭亡后,清在与南明的战争中,清朝统治者为了达到削弱汉人的民族认同感,以达到统一中国的目的,而大力推行满族发型和满族服装,禁止人们穿戴汉族服饰,史称“剃发易服”。当时孔子的后裔衍圣公孔闻,上书多尔衮,请求保存孔府家服饰,说:“先圣为典礼之宗定礼之大莫过于冠服,惟臣家衣冠,三千年来未曾变易”遭到多尔衮拒绝。满清统治者下令的全国剃发易服,引起汉人的愤怒、不满及武装抵抗,随后满清王朝进行武力血腥镇压与屠杀,汉服逐渐消亡。

1683年,清军入台湾,灭郑成功余部,从此汉服从华夏民族的日常生活中彻底消亡。时间转到近代,辛亥革命推翻满清贵族的统治之后,人们的思想趋于西化,在五四运动和文化运动中,一切传统的事物都遭到盲目打压,那时就连汉字都曾饱受抨击,大家纷纷改穿西装,汉服仍然没有得到恢复。汉服制度的大厦土崩瓦解,今天易于被大家接受的旗袍、长衫、马褂都是有满族服饰发展改良而来,在这里要纠正大家对汉服的一个普遍的误解,即认为汉服是自然消失的,甚至认为汉民族从来就没有自己的民族服饰。汉服是汉民族的服饰,汉服的复兴承载着汉民族的复兴,弘扬汉服文化,传承华夏文化是我们的使命!

汉服,全称是“汉民族传统服饰”,又称汉衣冠、汉装、华服,是从黄帝即位到公元17世纪中叶(明末清初),在汉族的主要居住区,以“华夏-汉”文化为背景和主导思想,以华夏礼仪文化为中心,通过自然演化而形成的具有独特汉民族风貌性格,明显区别于其他民族的传统服装和配饰体系,是中国“衣冠上国”、“礼仪之邦”、“锦绣中华”、赛里斯国的体现,承载了汉族的染织绣等杰出工艺和美学,传承了30多项中国非物质文化遗产以及受保护的中国工艺美术。

与汉人一词类似,汉服中的“汉”字的词义外延亦存在着由汉朝扩大为整个民族指称的过程。如《马王堆三号墓遣册》关于“汉服”最早的记载:”简四四‘美人四人,其二人楚服,二人汉服”中的“汉服”是指汉朝的服饰礼仪制度,即《周礼》《仪礼》《礼记》里的冠服体系;而成书于唐朝的《蛮书》的记载:“初袭汉服,后稍参诸戎风俗,迄今但朝霞缠头,其余无异”中的“汉服”指的则是汉人的服饰礼仪制度。

汉服“始于黄帝,备于尧舜”,源自黄帝制冕服。定型于周朝,并通过汉朝依据四书五经形成完备的冠服体系,成为神道设教的一部分。因此后来各个华夏朝代均宗周法汉以继承汉衣冠为国家大事,于是有了二十四史中的舆服志。“黄帝、尧、舜垂衣裳而治天下,益取自乾坤”,是说上衣下裳的形制是取天意而定,是神圣的。汉服还通过华夏法系影响了整个汉文化圈,亚洲各国的部分民族如日本、朝鲜、越南、蒙古、不丹等等服饰均具有或借鉴汉服特征。在汉服的辨析中,我们提到日本的和服以及韩国的韩服,都是受汉服影响的结果,亚洲各国的一些民族如越南、蒙古、不丹等服饰也借鉴了汉服特征。然而时至今日,在韩风与和风的熏吹下,不少汉人竟连自己的民族服饰都不认识,反将自家服饰误认为是和服。

汉服今天的尴尬地位,不明真相的群众或许会用汉服宽袍大袖、不适合近现代社会来解释。然而事实上汉服不是自然消失的,一段更重要的历史是其消失在现代人视野的根本原因。1644年明朝灭亡后,清在与南明的战争中,清朝统治者为了达到削弱汉人的民族认同感,以达到统一中国的目的,而大力推行满族发型和满族服装,禁止人们穿戴汉族服饰,史称“剃发易服”。当时孔子的后裔衍圣公孔闻,上书多尔衮,请求保存孔府家服饰,说:“先圣为典礼之宗定礼之大莫过于冠服,惟臣家衣冠,三千年来未曾变易”遭到多尔衮拒绝。满清统治者下令的全国剃发易服,引起汉人的愤怒、不满及武装抵抗,随后满清王朝进行武力血腥镇压与屠杀,汉服逐渐消亡。

1683年,清军入台湾,灭郑成功余部,从此汉服从华夏民族的日常生活中彻底消亡。时间转到近代,辛亥革命推翻满清贵族的统治之后,人们的思想趋于西化,在五四运动和文化运动中,一切传统的事物都遭到盲目打压,那时就连汉字都曾饱受抨击,大家纷纷改穿西装,汉服仍然没有得到恢复。汉服制度的大厦土崩瓦解,今天易于被大家接受的旗袍、长衫、马褂都是有满族服饰发展改良而来,在这里要纠正大家对汉服的一个普遍的误解,即认为汉服是自然消失的,甚至认为汉民族从来就没有自己的民族服饰。汉服是汉民族的服饰,汉服的复兴承载着汉民族的复兴,弘扬汉服文化,传承华夏文化是我们的使命!

Nadia Patricia