Festival Hantu Zhong Yuan Jie

Sumber Gambar : http://www.chinatravelpage.com/chinas-ghost-festival-zhong-yuan-jie

 

Dalam tradisi Cina, Festival Zhong Yuan Jie (中元节) atau Festival Hantu Lapar atau Yu Lan Pen festival disebut juga sebagai, “Festival Pertengahan Tahun,” dirayakan pada tanggal 15 bulan 7 penanggalan imlek sehingga disebut juga qi yue pan 七月半,

Oleh karena 4 festival sangat mirip, maka Zhongyuan Festival ( 中元節) dan Upacara Ullambana ( 盂蘭盆節) versi agama Buddha Mahayana sering diadakan dalam waktu yang bersamaan dan untuk Buddha Teravada memakai istilah Pattidana (yang memiliki pengertian agak berbeda, karena waktunya tidak harus pas bulan ke 7 imlek), setelah itu biasa diadakan sembahyang khing hoo  ping.

Tanggal 15 bulan tujuh imlek di altar keluarga, maupun di tempat pemakaman leluhur, biasa malam hari nya di depan rumah juga disediakan sembahyangan. Tanggal 29 bulan tujuh imlek yaitu Khing Hoo Ping atau sembahyang bagi arwah umum atau arwah Sahabat, untuk sembahyang ini dibuatkan altar khusus, dihalaman kelenteng atau diruang khusus atau di rumah abu umum atau Tiong Ting.

Selama bulan tujuh juga biasanya banyak hantu yang berkeliaran di bumi datang untuk makan, sehingga baik untuk menghibur mereka. Umumnya, setiap rumah tangga di pinggir jalan pintu mengabadikan dalam “mangkuk Gomi, menggantung lentera di bawah atap, melihat ke depan untuk saudara-saudara yang baik makan dan pergi, tidak datang mengganggu.

Keluarga akan mempersiapkan rumah kertas juga berbagai barang dalam lipatan kertas yang berbentuk seperti berupa uang, emas batangan, pakaian, gigi palsu, alat kosmetik dan telepon genggam dibakar sebagai persembahan buat para arwah. untuk menyambut jiwa relasi yang dipercaya kembali dalam bulan hantu, yang jatuh pada bulan ketujuh kalender China. Tujuannya agar para hantu bisa hidup lebih nyaman di alam baka.

Pengikut aliran Tao percaya penjaga dunia lain akan mengizinkan jiwa-jiwa untuk kembali ke dunia satu bulan setiap tahun. Dan pada masa ini, penganut kepercayaan akan berdoa pada roh untuk keberuntungan dan kemakmuran. Pada bulan inilah, penganut Tao akan mempersiapkan sesajen dan membakar kemenyan untuk mereka.

          Ada tiga hari penting selama Bulan Hantu. Pada hari pertama bulan tujuh, biasanya nenek moyang dihormati dengan persembahan makanan, dupa, dan uang kertas yang dibakar sehingga roh dapat menggunakannya. Persembahan untuk roh yang tanpa keluarga harus dibuat, sehingga mereka tidak akan membahayakan kita. Persembahan ini biasanya dilakukan di altar darurat yang didirikan di trotoar di luar rumah.

Bulan hantu disebut juga sebagai waktu yang buruk untuk melakukan aktivitas juga yang paling berbahaya sepanjang tahun, karena banyak roh jahat yang keluar untuk menangkap jiwa. Sehingga selama bulan tujuh ini banyak orang yang menghindari seperti, bepergian, pindah rumah, memulai bisnis baru. Banyak orang menghindari berenang selama bulan hantu, karena banyak roh air yang dapat mencoba untuk menenggelamkan Anda.

Hari terakhir dari bulan tujuh adalah ketika Gerbang Neraka ditutup lagi. Para Imam Tao akan menginformasikan pada roh-roh yang gentayangan bahwa sudah tiba waktunya untuk kembali dan karena mereka kembali masuk ke neraka, maka mereka akan mengeluarkan suara raungan nyaring ratapan.

Terlepas dari semua mitologi religius di atas, hikmah dari perayaan ini sebenarnya adalah penghormatan kepada leluhur dan penjamuan fakir miskin. Ini ditandai dengan tradisi sembahyang rebutan, yang membagi-bagikan makanan sembahyangan kepada para fakir miskin setelah penghormatan selesai.