Transportasi Umum sebagai Sahabat Masyarakat

Jakarta dikenal sebagai kota dengan tingkat kemacetan tinggi yang tentunya berdampak pada waktu, biaya, hingga kualitas hidup masyarakatnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2023, total pelanggan Transjakarta menyentuh angka 284,92 juta pelanggan dan mengalami peningkatan pada tahun 2024 yang melonjak hingga ke angka 383,20 juta pelanggan. Kemudian sepanjang tahun 2024, tercatat oleh pihak MRT Jakarta sebanyak 40,82 juta pelanggan yang menggunakan layanan armada mereka dan ternyata angka tersebut mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang tercatat keberangkatannya sekitar 33 juta pelanggan. Kemudian untuk penumpang LRT Jabodebek mencapai rekor 21 juta pelanggan sepanjang tahun 2024. Sedangkan LRT Jakarta berada di angka 917.561 pelanggan per September 2024 yang tentunya semua ini menjadi bukti nyata rasa percaya masyarakat terhadap kehadiran moda transportasi yang terintegrasi dan berkelanjutan di Indonesia.

Transportasi Umum Langkah Nyata Untuk Kota Keberlanjutan

Di tengah hiruk pikuk Jakarta, mahasiswa menjadi salah satu kelompok yang berperan penting dalam mendorong perubahan ini. Dengan berjalannya aktivitas kuliah, organisasi, hingga kegiatan sehari-hari, transportasi umum hadir sebagai solusi praktis yang membantu mahasiswa untuk tetap produktif tanpa harus terhambat oleh kemacetan.

Maka dari itu, mahasiswa tidak hanya berpindah tempat, tetapi juga ikut berkontribusi dalam mewujudkan kota yang lebih ramah lingkungan dan efisien. Lantas, bagaimana cara mahasiswa memanfaatkan transportasi umum secara optimal? Apa saja aplikasi yang bisa membantu, serta rute mana yang dapat mendukung mobilitas mereka?

1. Transjakarta

Transjakarta merupakan moda transportasi berbasis Bus Rapid Transit (BRT) dan non-BRT yang sudah beroperasi sejak tahun 2004. Armada ini melayani trayek perjalanan tidak hanya di dalam kota Jakarta, tetapi juga hingga ke wilayah megapolitan Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), dan memiliki 69 halte yang tersebar di 14 koridor. Dengan jaringan trayek yang tersedia, kemudahan akses Transjakarta juga didukung oleh sistem pembayaran yang praktis, yakni melalui aplikasi TJ: Transjakarta, aplikasi Jaklingko, Kartu Uang Elektronik (KUE) maupun berbagai dompet digital. Penumpang hanya cukup melakukan tap in saat memasuki halte dan tap out saat mengakhiri perjalanan di halte tujuan, dengan tarif sebesar Rp2.000 di rentang waktu pukul 05.00 – 07.00 WIB dan Rp3.500 di rentang waktu pukul 07.01 – 04.59 WIB.

2. MRTJ

MRTJ (Mass Rapid Transit Jakarta) ialah salah satu moda transportasi cepat berbasis rel yang berada di daerah DKI Jakarta dan sudah beroperasi sejak 24 Maret 2019. Dengan trayek fase 1 yang melayani rute Bundaran HI – Lebak Bulus dan sebaliknya, dengan 13 stasiun pemberhentian, yaitu Bundaran HI – Dukuh Atas BNI – Setiabudi Astra – Bendungan Hilir – Istora Mandiri – Senayan – Asean – Blok M – Blok A – Haji Nawi – Cipete Raya – Fatmawati – Lebak bulus Grab dan sebaliknya. 

Tak hanya itu saja, beberapa stasiun MRT juga terintegrasi dengan moda transportasi lain, seperti Stasiun Bundaran HI yang terintegrasi dengan Transjakarta; Stasiun Dukuh Atas BNI yang terintegrasi dengan Transjakarta, Commuter Line, dan KA Bandara, serta halte lainnya yang terintegrasi dengan Transjakarta.

Kemudian, untuk metode pembayarannya, armada ini melayani penggunaan QR Code di aplikasi MRTJ, Kartu Uang Elektronik (KUE), dan e-wallet. Penumpang hanya cukup melakukan tap in saat memasuki stasiun dan tap out saat mengakhiri perjalanan di stasiun tujuan, dengan tarif yang beragam, yakni mulai dari Rp3.000 – Rp14.000 selama jam operasional pukul 05.00 – 23.30 WIB.

3. LRT 

LRT (Light Rail Transit) merupakan transportasi publik pertama di Indonesia yang menggunakan sistem articulated bogie, dimana memungkinkan kereta melaju dengan aman bahkan di kontur trek yang ekstrem sekalipun. 

  • LRT Jakarta

LRT Jakarta merupakan salah satu moda transportasi rendah karbon serta ramah lingkungan yang dirancang untuk menekan emisi karbon di Jakarta dan sudah beroperasi sejak 1 Desember 2019. Armada ini melayani trayek fase 1 yang menjangkau sepanjang daerah Jakarta Timur – Jakarta Utara berjumlah 6 stasiun, antara lain Stasiun Pegangsaan Dua, Stasiun Boulevard Utara, Stasiun Boulevard Selatan, Stasiun Pulomas, Stasiun Equestrian dan Stasiun Velodrome.

Selain itu, beberapa stasiun LRT Jakarta tersebut juga terintegrasi dengan layanan armada lain, seperti Transjakarta di Stasiun Velodrome dan Stasiun Pegangsaan Dua, serta Jaklingko di sepanjang rute perjalanan. Lalu, untuk metode pembayarannya, moda transportasi ini melayani Kartu Uang Elektronik (KUE) ataupun e-wallet, seperti aplikasi Jaklingko dan aplikasi LinkAja. Penumpang hanya perlu melakukan tap in saat memasuki stasiun dan tap out saat mengakhiri perjalanan di stasiun tujuan dengan tarif sebesar Rp5.000 selama jam operasional pukul 06.00 – 22.00 WIB.

LRT Jakarta merupakan salah satu moda transportasi rendah karbon serta ramah lingkungan yang dirancang untuk menekan emisi karbon di Jakarta dan sudah beroperasi sejak 1 Desember 2019. Armada ini melayani trayek fase 1 yang menjangkau sepanjang daerah Jakarta Timur–Jakarta Utara dengan 6 stasiun, yaitu Stasiun Pegangsaan Dua, Stasiun Boulevard Utara, Stasiun Boulevard Selatan, Stasiun Pulomas, Stasiun Equestrian, dan Stasiun Velodrome.

Selain itu, beberapa stasiun LRT Jakarta tersebut juga terintegrasi dengan layanan armada lain, seperti Transjakarta di Stasiun Velodrome dan Stasiun Pegangsaan Dua, serta JakLingko di sepanjang rute perjalanan. Untuk metode pembayarannya, moda transportasi ini melayani kartu uang elektronik (KUE) ataupun e-wallet, seperti aplikasi JakLingko dan aplikasi LinkAja. Penumpang hanya perlu melakukan tap in saat memasuki stasiun dan tap out saat mengakhiri perjalanan di stasiun tujuan, dengan tarif sebesar Rp5.000 selama jam operasional pukul 06.00 22.00 WIB.

  • LRT Jabodebek

LRT Jabodebek ialah salah satu upaya pemerintah untuk memberdayakan usaha dalam negeri yang sudah beroperasi sejak 18 Agustus 2023. Armada ini dioperasikan menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan tingkat otomasi operasional Grade of Automation (GoA) level 3 yang mampu menentukan posisi kereta secara tepat dengan komunikasi dua arah, untuk memastikan kereta berjarak aman dengan kereta lain. 

Moda transportasi ini memiliki total 18 stasiun yang melintas di dua lin, yakni Lin Cibubur dan Lin Bekasi yang juga beberapa stasiunnya terintegrasi dengan layanan transportasi umum lainnya. Misalnya, di Lin Bekasi terdapat beberapa stasiun yang terintegrasi dengan KRL Commuter Line, Transjakarta, MRT, Trans Patriot, Jaklingko, Angkot, Commuter Bandara dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Sedangkan di Lin Cibubur terdapat beberapa stasiun yang terintegrasi dengan KRL Commuter Line, Transjakarta, MRT, Trans Patriot, Jaklingko, Angkot, Commuter Bandara, Trans Depok, Trans Pakuan dan Shuttle Perumahan.

Kemudian untuk metode pembayarannya, armada ini melayani penggunaan mobile digital di aplikasi Access By KAI, aplikasi LinkAja, Kartu Multi Trip (KMT), dan Kartu Uang Elektronik (KUE). Penumpang hanya cukup melakukan tap in saat memasuki stasiun dan tap out saat mengakhiri perjalanan di stasiun tujuan dengan tarif minimal sebesar Rp5.000 dan tarif maksimal pada hari kerja (Senin – Jumat) saat off peak hour, serta pada hari Sabtu, Minggu, dan libur nasional sebesar Rp 10.000 di rentang waktu pukul 05.22 – 08.59 WIB, 09.00 – 15.59 WIB, 20.00 – 02.30 WIB, dan membayar maksimal sebesar Rp20.000 pada hari kerja (Senin – Jumat) peak hour, di rentang waktu pukul 06.00 – 08.59 WIB, 16.00 – 19.59 WIB.

Transportasi Umum Alternatif Anti Macet

Dengan demikian, transportasi umum seperti Transjakarta, MRT dan LRT telah menjadi solusi yang penting untuk mengatasi kemacetan di perjalanan. Selain memudahkan mobilitas, keberadaan berbagai armada ini juga mendorong masyarakat, terutama mahasiswa, untuk memilih cara bepergian yang lebih ramah lingkungan dan efisien. Sehingga transportasi umum tidak hanya berfungsi sebagai sarana perjalanan, tetapi juga bentuk langkah nyata dalam membangun kota yang lebih nyaman dan berkelanjutan.

SUMBER:

  • Pendahuluan: 
  1. https://data.goodstats.id/statistic/transjakarta-angkut-383-juta-penumpang-sepanjang-2024-yoV5K
  2. https://jakartamrt.co.id/id/info-terkini/sepanjang-2024-lebih-dari-408-juta-orang-gunakan-mrt-jakarta
  3. https://jakarta.bps.go.id/id/statistics-table/2/MTMyMCMy/jumlah-penumpang-light-rail-transit–lrt–jakarta.html
  4. https://money.kompas.com/read/2025/01/09/134010426/jumlah-pengguna-lrt-jabodebek-tembus-21-juta-sepanjang-2024?page=all
  • Isi:
  1. https://www-jakarta-go-id.translate.goog/transjakarta?_x_tr_sl=id&_x_tr_tl=en&_x_tr_hl=en&_x_tr_pto=sc
  2. https://smartcity.jakarta.go.id/id/blog/sejarah-mrt-jakarta-dari-1985-hingga-sekarang/
  3. https://jakartamrt.co.id/id/node/432
  4. https://www.jakarta.go.id/lrt
  5. https://smartcity.jakarta.go.id/id/blog/lima-fakta-menarik-lrt-jabodebek/
  6. https://news.detik.com/berita/d-7741047/rute-integrasi-lrt-jabodebek-dengan-krl-mrt-transj-dan-kereta-cepat
Dafinka Nareiswari M, Devano Carlo Putra Anta, Zahra Khairunnisa, Alma Saskia Putri Wijaya, dan Zhafirah Diandra Putri