Gelar Sharing and Discussion, TVONAIR 6.0 Ajak TV Kampus Manfaatkan Revolusi Media
Tangerang, 16 April 2021 – TVONAIR 6.0 menyelenggarakan Sharing and Discussion dengan mengusung tema “Utilizing Media 5.0 Revolution for a Positive Media Trend” pada Jumat, (16/4/21). Acara yang diselenggarakan
secara daring melalui aplikasi Zoom ini turut mengundang 21 TV Kampus se-Indonesia. Kali ini, Sharing and Discussion mengajak para media kampus untuk memanfaatkan tren yang ada pada revolusi media 5.0.
Sharing and Discussion merupakan acara diskusi yang melibatkan TV kampus se-Indonesia untuk saling bertukar pikiran terkait permasalahan dan kendala yang terdapat di medianya. Pada pelaksanaannya yang keenam, Sharing and Discussion TVONAIR 6.0 menghadirkan Content Manager Narasi TV Amanda Valani dan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Sasmito Madrim sebagai pembicara.
Pada pelaksanaannya, acara diawali dengan sambutan dari Pemimpin Umum UMN TV Generasi 6, Firstnadya Pramesthi dan beralih ke sesi berbagi pengalaman Sasmito Madrim saat awal berkecimpung di dunia jurnalistik hingga sekarang menjadi ketua AJI. Dalam pemaparannya, Sasmito menyinggung soal kebebasan pers yang sempat dikekang di era reformasi.
Sasmito mengungkapkan bahwa di era reformasi hingga sekarang, AJI selalu berfokus pada perjuangan
kebebasan pers, profesionalisme jurnalis, dan kesejahteraan jurnalis. Selain itu, AJI juga memiliki fokus pada bidang gender. Menurut Sasmito, kasus kekerasan fisik atau non fisik terhadap perempuan, laki-laki, maupun LGBT di industri media cukup sering terjadi.
Selain itu, jurnalis VOA Indonesia ini juga menyinggung soal independensi media. Menurutnya, pers mahasiswa melalui TV Kampus dapat menjadi media alternatif yang memberikan konten beragam di luar televisi industri. Bagi persoalan konten, di era revolusi media ini AJI mulai mengadakan beberapa pelatihan mengenai mobile journalism.
Sasmito menegaskan, saat ini konten dapat dibuat menggunakan handphone dan diolah menjadi semenarik mungkin. Konten yang dihasilkan pun tidak kalah baik dan hanya memerlukan biaya yang lebih murah. Maka dari itu, ia merasa bahwa tidak ada lagi halangan untuk membuat konten dan memanfaatkan revolusi media.
Mengenai bahasan bagaimana TV Kampus bisa membuat konten menjadi edukatif, Amanda Valani menyatakan bahwa penting untuk menguatkan konteks dari setiap peristiwa ataupun isu dalam setiap konten yang diproduksi. Sebab, konteks yang kuat akan menghadirkan perspektif yang lebih mendalam bagi audiens.
Selain itu, menurut mantan Video Content Manager Narasi TV ini juga menambahkan bahwa critical thinking dibutuhkan oleh audiens dalam mengonsumsi konten. Terutama di tengah revolusi digital yang mempermudah semua orang untuk memproduksi kontennya masing-masing.
Menurut Amanda, dalam menciptakan tren media yang positif di tengah disrupsi media digital, media kampus harus menentukan tujuannya terlebih dahulu. Setelah menentukan tujuannya, media dapat memilih target audiens yang akan mengonsumsi konten yang diproduksi, baik di dalam maupun di luar kampus. Lalu, media juga perlu menyesuaikan produksi konten dengan bujet dan kapasitas tim yang ada. Terakhir, media harus memilih platform yang sesuai dengan target audiens yang telah ditentukan.
Dalam hal ini, Sasmito juga menambahkan bahwa untuk menjadi media yang positif, bukan berarti hanya dapat memberitakan hal-hal positif dan mengabaikan peristiwa lainnya. Media harus mampu mencari solusi dari suatu persoalan yang terjadi di masyarakat dan menjadikannya sebagai pembelajaran.
Selain itu, Sasmito juga menekankan bahwa hadirnya era kolaborasi dapat mengatasi persoalan terkait keterbatasan sumber daya manusia dan anggaran yang dihadapi media.
Setelah pemaparan materi dari pembicara, Grace Natasha selaku moderator membuka sesi diskusi dengan mengajak peserta dari beberapa TV Kampus untuk berbincang dengan Amanda Valani. Salah satunya adalah berdiskusi terkait nilai kolaborasi yang diutamakan oleh Narasi TV.
Menanggapi hal tersebut, Amanda menyatakan bahwa media tidak dapat bergerak sendiri dalam menyeimbangkan konten digital untuk memerangi konten hoaks dan negatif yang bisa mencemari ekosistem digital saat ini.
Rangkaian acara TVONAIR 6.0 sebagai bentuk peringatan hari jadi UMN TV yang ke-6 telah selesai dilaksanakan. Sharing and Discussion menjadi acara penutup dari rangkaian kegiatan TVONAIR 6.0 yang telah dilaksanakan mulai Senin (5/4/21). Penutupan acara juga dimeriahkan dengan penampilan stand up
comedy oleh Iqbal Baiquni yang berhasil menghibur panitia dan peserta dari berbagai TV Kampus.
Evolve to Impact