“Bisa Menjaga Ucapan Itu Indah”

“Bisa Menjaga Ucapan Itu Indah”
Berliani Eka Saputri
2101700056

Sumber Gambar : Artikel Binus TV Club

Manusia memang tempat kesalahan. Maka sudah pasti, tidak ada seorang pun di dunia ini yang tak pernah berbuat salah dalam hidupnya. Pada dasarnya manusia hidup tidak ada yang sempurna. Akan tetapi orang-orang yang memiliki pemikiran bijaksana adalah orang-orang yang selalu mau berusaha ingin  belajar dari kesalahan apa yang telah di perbuatnya, mengakui kesalahan, menyesali dan berupaya untuk tidak  melakukan kesalahan yang sama. Namun, ada orang yang bersikap sebaliknya. Dia memang sadar sedang berbuat salah, tapi dia tidak mau mengakui bahwa dia sedang salah sedangkan dalam dirinya tidak punya “greget” untuk tidak melakukan kesalahan itu lagi. Lebih parahnya lagi, apa yang dia lakukan itu salah justru dia timpalkan kesalahan itu pada orang lain. Jadi, seolah-olah justru orang lain yang melakukan salah. Padahal sejatinya dialah yang melakukan kesalahan. Jika kesalahan yang di lakukan itu hanya merugikan diri sendiri mungkin tidak terlalu menjadi persoalan. Melainkan, jika kesalahan itu melibatkan orang lain. Ada pula sampai merugikan dan menyakiti perasaan orang lain.

Sekarang cobalah kita sejenak melihat pada diri kita sendiri. Kita belajar untuk bisa berfikir, mengolah pola mindset kita, intropeksi diri aja untuk beberapa menit. Ingatlah bagaimana selama ini lisan kita bertutur kata. Ingat apa saja yang telah dilakukan oleh tangan dan kaki kita ini sehingga sampai saat ini kita masih diberi kesempatan untuk hidup. Ingat juga niat-niat apa yang ada di dalam hati kita ini. Adakah semua itu bertuntut pada hal-hal yang merugikan orang lain? Adakah sikap dan tutur kita yang membuat orang lain sakit hati pada diri kita?

Cobalah untuk bisa belajar bersyukur, karena kita masih di berikan kesempatan bisa hidup sampai sekarang ini, mumpung nyawa masih di dalam raga kita. Artinya apa? Tuhan masih sayang sama kita, beruntung kita masih diberikan kesempatan supaya bisa mengubah perilaku yang negatif menjadi manusia yang positif dan lebih baik lagi. Memperbaiki diri caranya yaitu memperbaiki hubungan kita dengan Tuhan, keluarga, teman-teman kita, dan kepada semua orang. Sejatinya, dalam sejarah kehidupan kita ini kita sendiri lah yang mengukir. Apabila kamu menginginkan sejarah hidupmu terkesan seperti apa ketika kamu telah tiada nanti di pandangan orang-orang, apakah ingin di kenal sebagai orang yang baik-baik, atau justru malah sebaliknya? Semua itu kita sendirilah yang menentukan. adapun selebihnya sudah menjadi takdir Tuhan. Setidaknya dalam diri kita ada kemauan untuk berusaha memperbaiki diri. Ingatlah teman-teman bahwa ada pepatah mengatakan

“Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama

artinya seorang manusia terutama akan selalu diingat jasa-jasanya atau kesalahan-kesalahannya. Perbuatannya ini, baik maupun buruk akan tetap dikenal meskipun seseorang sudah tiada lagi.

Apakah kalian telah mengetahuinya? bahwa Tuhan sangat mendengar doa dari orang-orang yang tersakiti. Jadi, ingat-ingat selalu akan hal ini, sebelum kamu menyakiti dan mengganggu orang lain. Apakah kamu tidak merasa takut atau khawatir? apabila orang yang telah kamu sakiti kemudian dia mengadu kepada Tuhan bahwa betapa buruknya sikap kamu kepada dia? Kemudian di lanjutkan dengan keluarnya doa-doa buruk dari hati terdalamna? Mungkin dia tidak berdoa agar kamu celaka, namun rintihan kesakitannya itu yang diadukan ke Tuhan sangat cukup membuatmu mendapat balasan yang setimpal. Atau bahkan lebih. Apa yang telah kamu perbuat, kamu akan menuai apapun hasil dari perbuatanmu. Ketika kamu berbuat baik, maka kamu akan mendapatkan kebaikan yang berkali lipat. Begitu pula sebaliknya. Ketika kamu berbuat keburukan, maka kamu akan menerima keburukan yang jauh lebih besar. Jadi berhati-hatilah. Jika saat ini kamu membuat orang lain  sakit hati atas sikapmu, Suatu saat nanti kamu akan lebih disakiti dan dikecewakan lebih-lebih lagi dengan orang lain. Jadi, alangkah indahnya kita bisa menjaga lisan kita ketika ingin berucap.

Ingat-ingatlah  kepada siapa saja yang kamu pernah membuat orang lain sakit hati, kepada siapa saja kamu pernah membuat orang menangis, kepada siapa saja kamu membuat orang lain sedih. Lalu kemudian jangan lupa dan satu hal yang perlu di ingat-ingat, jangan gengsi ya buat minta maaf. Minta maaf tidak akan membuatmu menjadi sosok yang lemah, dan tidak pula membuatmu menjadi kalah. Justru dengan cara meminta maaf itulah yang akan membuatmu merasa lebih lega dan rileks, serta terbebas dari perasaan bersalah.

Jaga perkataan!
Jaga perbuatan!

Kalau kita ingin memperlakukan seseorang anggaplah perlakuanmu itu menimpa dalam dirimu juga.
Jadi tidak asal keluar semau kita.

Hidup hanya sekali, jadilah orang baik. Tidak usah repot-repot kemanakah kamu mau berbuat baik. Cukup jadi orang baik di sekitar lingkungan hidupanmu itu sudah lebih dari cukup kok.

Semoga artikel ini bisa menjadi pengingat bersama yah!

Sumber Penulisan/Daftar Pustaka : Artikel Binus Tv Club

Chinthya Robert