‘’ International Women’s Day ‘’
‘’ International Women’s Day ‘’
Adinda Nur Kartikasari
Sumber : http://bit.ly/Internasionawomansday.
International Women’s Day atau dalam bahasa Indonesianya Hari Perempuan Internasional adalah sebuah hari peringatan yang dirayakan pada tanggal 8 maret setiap tahunnya. Hari perempuan internasonal pertama kali dirayakan pada tanggal 28 februari 1909 di New York dan kemudian di selenggarakan oleh partai sosialis amerika serikat. Demonstrasi pada tanggal 8 Maret 1917 yang dilakukan oleh para perempuan di Petrograd memicu terjadinya Revolusi Rusia. Hari Perempuan Internasional secara resmi dijadikan sebagai hari libur nasional di Soviet Rusia pada tahun 1917, dan dirayakan secara luas di negara sosialis maupun komunis.
Pada tahun 1977, Hari Perempuan Internasional diresmikan sebagai perayaan tahunan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memperjuangkan hak perempuan dan mewujudkan perdamaian dunia. Sebuah cerita yang beredar di lingkaran internal para kolomnis Perancis, bahwa ada seorang perempuan dari buruh pabrik tekstil melakukan demonstrasi pada 8 Maret 1857 di New York. Demonstrasi tersebut dilakukan dengan tujuan untuk melawan penindasan dan gaji buruh yang rendah, tetapi demonstrasi tersebut dibubarkan secara paksa oleh pihak kepolisian. Pada tanggal 8 Maret 1907, Hari Perempuan Internasional diresmikan sebagai peringatan terhadap kasus yang terjadi 50 tahun yang lalu.
Temma Kaplan berpendapat, “peristiwa tersebut tidak pernah terjadi, tetapi banyak orang Eropa yang percaya bahwa tanggal 8 Maret 1907 merupakan awal dari terbentuknya Hari Perempuan Internasional.
Tak jarang di jaman sekarang, wanita dapat dengan mudah berkontribusi penuh dengan negaranya, dalam artian mereka dapat berprofesi sederajat dengan pria. Tapi tak menutup kemungkinan bahwa masih adanya perempuan yang di pandang rendah oleh kaum pria, bahkan maraknya pelecehan seksual yang masih merajalela sampai sekarang.
Dengan adanya Hari Perempuan Internasional menjadikan semua perempuan – perempuan di seluruh dunia untuk dapat menggerakkan semangatnya dengan memperjuangkan hak perempuannya tanpa adanya ketakutan dan dapat merubah persepsi akan perempuan bahwa perempuan tidaklah lemah, perempuan tidaklah terbelakang, perempuan dapat mewujudkan perdamaian dunia seperti halnya kaum pria, dan tidak lagi perempuan direndahkan dengan tidak pantasnya oleh kaum pria.
Sumber Penulisan/Daftar Pustaka : Artikel Binus Tv Club