BGDC Talkshow: Level Up Your Career
Pada Minggu, 9 November 2025, Binus Game Development Club sukses menggelar acara BGDC Talkshow, sebuah acara bincang santai yang berlangsung dari pukul 13.00 WIB sampai pukul 14.40 WIB. BGDC Talkshow sendiri merupakan wadah inspiratif bagi para Binusian untuk mengenal lebih dekat seluk-beluk dunia game development di Indonesia, mulai dari proses kreatif di balik layar hingga prospek karier di bidang tersebut. Selain itu acara ini akan menghadirkan obrolan bersama dua special guest yaitu Kak Jouza Muhammad Akbar Pahlawan dan Kak Melvin Setiawan Suherli. Acara yang berlangsung dilaksanakan melalui platform Zoom, diikuti oleh Binusian dari berbagai jurusan yang tertarik pada bidang game development. Melalui talkshow ini, Binusian diharapkan dapat memperoleh gambaran menyeluruh terkait dinamika di industri game development dari sisi teknis maupun non-teknis, serta memperoleh insight mengenai strategi pengembangan karier di bidang tersebut.

Meski industri game sudah berkembang pesat, masih banyak mahasiswa yang belum memahami secara mendalam tentang bagaimana memulai karier di bidang game development, mulai dari keterampilan yang dibutuhkan, peluang kerja ke depannya, serta langkah konkret yang dapat ditempuh sejak dini. Pada kesempatan kali ini, BGDC Talkshow mengusung judul “Level Up Your Career: Mengenal Prospek & Karier di Industri Game Development Indonesia”. Dengan judul tersebut, acara ini bertujuan memberikan wawasan baru seputar peluang, tantangan, serta pengalaman nyata dari para profesional yang telah lama berkecimpung di dunia game development nasional.
Sesi talkshow berlangsung dengan santai dan interaktif, menghadirkan obrolan informatif dari Kak Jouza dan Kak Melvin. Dari pembahasan mereka, terlihat bahwa industri game Indonesia tengah berkembang pesat, meski tingginya traffic pemain belum sepenuhnya sebanding dengan besarnya revenue. Dalam pembahasan itu, mereka menyoroti bahwa pasar lokal memiliki komunitas besar dan solid, tetapi masih menghadapi tantangan seperti tren yang cepat berubah, dominasi influencer, serta maraknya pembajakan. Keduanya juga menegaskan bahwa langkah awal bagi calon game developer adalah memiliki passion, pengalaman bermain yang kuat, serta portofolio yang terbangun dengan baik, disertai pemahaman yang jelas mengenai role yang ingin ditempuh. Dari sisi kebutuhan industri, game artist dan terutama game programmer dengan kemampuan teknis yang kuat menjadi posisi paling dicari. Selain itu, networking juga dianggap krusial, baik untuk membangun relasi, membuka peluang kolaborasi, maupun menunjukkan keseriusan melalui proyek yang dipresentasikan.

Acara kemudian berlanjut ke sesi QnA, di mana para Binusian dengan antusias mengajukan berbagai pertanyaan seputar dunia game development. Dari sesi ini terpilih tiga penanya terbaik. Pertama, ada Ferdinand Louis yang menanyakan bagaimana cara beradaptasi dengan perkembangan teknologi AI. Narasumber menjelaskan bahwa AI sebaiknya dipandang sebagai alat bantu yang dapat dipelajari dan dimanfaatkan, bukan sebagai ancaman, karena pada akhirnya manusia tetap memegang kendali atas penggunaannya. Pertanyaan kedua datang dari Vincentius Tristan yang bertanya mengenai cara menyusun Game Design Document (GDD) yang baik. Jawaban yang diberikan menekankan bahwa GDD harus dibuat sejelas mungkin dan dapat dipahami bahkan oleh mereka yang tidak memiliki pengalaman gaming, sehingga penting untuk merumuskan konsep inti secara matang dan menggunakan tools sederhana seperti Google Docs. Terakhir, Jocelyn Baratamijaya menanyakan peluang untuk bekerja sebagai game designer di luar negeri. Narasumber menjelaskan bahwa kemampuan bahasa dan jaringan profesional merupakan faktor utama yang perlu dibangun, serta menegaskan bahwa beberapa alumni Binus telah berhasil berkarier di luar negeri, termasuk di Singapura.

Sebelum acara resmi ditutup, pembawa acara menyampaikan beberapa kata penutup yang menekankan pentingnya terus mengikuti perkembangan industri serta memanfaatkan setiap kesempatan untuk belajar dan berkembang. Acara kemudian diakhiri dengan sesi dokumentasi bersama para panitia dan Binusian sebagai penutup yang hangat dari kegiatan inspiratif ini.