Dread Out 2, Gim Horor Indonesia yang Mendunia
(Source: https://store.steampowered.com/app/945710/DreadOut_2/)
Nama Dread Out sendiri sudah tidak asing didengar, Dread Out 2 ini merupakan sekuel dari gim Dread Out yang telah mendunia. Banyak orang yang telah menunggu-nunggu kehadiran gim ini. Dread Out 2 merupakan gim horor yang dikembangkan oleh perusahaan Digital Happiness yang rilis pada tanggal 22 Februari 2020. Digital Happiness sendiri merupakan perusahaan video games yang berlokasi di Bandung. Studio ini dikembangkan sekitar pertengahan tahun 2013 oleh Rachmad Imron beserta 3 temannya yaitu Vadi Vanadi, Sukmadi, dan Dwi Arif Irawan.
Pada awalnya, gim ini direncanakan rilis pada tanggal 20 Februari 2020, namun sayangnya, disebabkan ada bug yang tak terduga, Digital Happiness harus menunda rilis gim ini hingga dua hari sesudahnya. Dread Out 2 sendiri memiliki genre survival horror, adventure, dan juga tambahan action. Gim ini sendiri merupakan gim dengan konsep third-person dengan gameplay cukup mirip dari seri pertamanya. Dread Out 2 ini masih mengambil timeline yang sama dari seri pertamanya.
(Source: https://youtu.be/Mf-p3bSTL0w)
Dread Out 2 dimulai dengan prolog Linda yang sedang bersembunyi di loker yang berada di ruangan kelas di malam hari. Linda harus keluar dari loker tersebut karena mendengar suara perempuan yang berkali-kali meneriakkan namanya. Terlihat Linda sedang berada di kelasnya, disebabkan adanya foto teman-temannya yang telah meninggal dari seri pertamanya beserta tulisan kebencian untuk Linda dari temannya di papan tulis.
Sebagai pemain, kita harus mencari senjata Linda untuk melawan musuh yang masih sama dengan seri pertamanya, yaitu IrisPhone. Linda menemukan IrisPhone di tasnya yang dibakar di lapangan. Lalu ia menemukan kucing yang mengantarkannya ke Budi. Budi mengakui dia dan teman-temannya ingin memberi pelajaran ke Linda, tetapi banyak hal yang buruk terjadi. Secara garis besar prolog ini menceritakan tentang keadaan Linda yang dirundung oleh teman-temannya disebabkan oleh kejadian diseri satu yang mengakibatkan Ira, Shelly, Doni, Yayan, dan Bu Siska meninggal.
Untuk cerita dan plot dari gim ini, menurut saya, cerita gim ini terlalu ambigu. Jelas karena gim ini adalah seri kedua dari seri Dread Out, untuk memahami cerita secara sepenuhnya memang kita harus memainkan Dread Out seri satu sebelum seri ini. Namun, setelah saya telusuri dan melihat alur Dread Out seri sebelumnya, beberapa alur cerita ambigu atau tidak masuk akal. Hal tersebut membuat para pemain harus menebak alur cerita dari seri Dread Out ini sendiri. Seperti asal-usul salah satu hantu di gim ini, yaitu Dark Linda yang menurut saya masih misterius. Hal ini membuat penyampaian cerita dalam gim ini tidak dibuat secara baik.
Gim ini sendiri terdiri dari delapan act, yaitu Prolog (Guilt), Restitution, Initiation, Mirror, On the Hunt, Remnants, Destiny, dan Power. Setiap act memiliki cerita dan musuh yang berbeda-beda. Setiap hantu dan musuh baru yang berhasil dikalahkan akan masuk ke Ghostpedia. Ghostpedia merupakan ensiklopedia di mana pemain bisa melihat keterangan dari hantu-hantu dan musuh yang dijumpai pemain, seperti asal-usulnya, gambarnya, dan juga namanya. Menurut saya, fitur ini cukup keren disebabkan pemain dapat menambah pengetahuannya mengenai hantu-hantu dan musuh yang ditemui. Terlebih lagi, pada gim ini, banyak sekali hantu-hantu khas Indonesia. Dengan Ghostpedia, Digital Happiness dapat menyebarluaskan hantu-hantu yang melegenda di Indonesia kepada pemain di seluruh penjuru dunia. Tetapi, sayangnya, untuk menemukan beberapa hantu, kita harus mencari hantu tersebut di side quest sehingga ada kemungkinan kita tidak dapat melengkapi Ghostpedia sekalipun telah menamatkan gimnya.
(Source: https://youtu.be/Mf-p3bSTL0w)
Pada gim ini, hantu-hantu dan musuh yang ada dapat dibagi menjadi dua, yaitu, yang tidak berwujud atau tidak kasat mata dan yang berwujud fisik. Gim ini masih mengambil beberapa aspek di seri pertamanya seperti, IrisPhone yang dapat membasmi hantu dan musuh yang ada. Para pemain juga bisa melakukan charge-shoot yang menghasilkan damage yang lebih besar kepada musuh. Namun, untuk musuh yang berwujud fisik, para pemain harus melakukan serangan jarak dekat. Para pemain dapat mengambil kapak, pisau, dan senjata lain yang disediakan di dalam gim. Tidak hanya itu, selama pertarungan jarak dekat, Linda dibekali oleh stun menggunakan flash di handphone miliknya. Tidak hanya itu, para pemain juga dapat melemparkan barang untuk melawan musuh yang ada.
Fitur serangan jarak dekat itu menurut saya lumayan unik karena fitur tersebut tidak disediakan di seri pertamanya. Menurut saya, di seri pertamanya inspirasi pertarungan dari gim Dread Out lumayan terpaku pada gim Fatal Frame. Sekarang, gim ini juga mengambil konsep dan inspirasi pertarungan jarak dekat dari beberapa gim horor seperti Silent Hill. Sangat disayangkan, para pemain tidak bisa menggunakan IrisPhone dan senjata jarak dekat secara bersamaan. Mau tidak mau para pemain harus berpikir musuh macam apa yang akan dihadapi dan menurut saya hal tersebut cukup menarik karena para pemain harus bisa mengantisipasi sejak awal senjata apa yang dapat digunakan untuk melawan musuh.
Untuk hantu, monster, dan bosnya sendiri mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda setiap act, senjata untuk melawannya pun beragam. Kali ini, monster dan hantu yang ditampilkan tidak hanya lokal saja, ada beberapa juga hantu yang desainnya lebih umum. Contohnya, ahli bedah gila dengan gergaji mesin yang mengingatkan saya kepada gim Outlast. Bahkan, ada beberapa hantu lokal yang di modifikasi seperti pocong pacul yaitu pocong yang membawa senjata jarak dekat dan pocong yang mengendarai motor. Saya lumayan menyukai hal-hal tersebut karena cukup unik dan menambah variatif dari hantu dan musuh yang dihadapi Linda. Tetapi, menurut saya gim ini tidak begitu menakutkan diakibatkan oleh kurangnya aksi kejar-kejaran maupun jumpscare dibandingkan dengan seri yang pertama, seri ini sedikit mengalami kemunduran dibagian ketingkatan horornya.
Ada hal yang saya kurang sukai dari gameplay gim ini sendiri, yaitu health bar Linda yang tidak terlihat sehingga para pemain harus menerka-nerka health Linda setiap kali melawan musuh. Hal tersebut menyebabkan susahnya para pemain untuk memprediksi gerakan selanjutnya saat melawan musuh. Para pemain harus selalu menerka-nerka langkah Linda yang harus maju atau mundur dan menyulitkan pemain mengatur strategi. Kurangnya detail damage maupun health Linda saat melawan musuh membuat pemain merasa karakter Linda kurang konsisten. Terkadang Linda bisa menerima banyak serangan balasan dan tidak tewas tetapi terkadang saat melawan musuh Linda bisa tewas hanya dengan menerima beberapa serangan.
(Source: https://youtu.be/Mf-p3bSTL0w)
Menurut saya gim ini sudah memiliki suasana lingkungan yang baik. Namun, perlu saya akui bahwa denah dari map ini terkesan rumit dan terlalu besar. Kemungkinan para developer dari gim ini ingin menunjukkan suasana di Indonesia dengan baik serta ingin para pemain untuk melakukan eksplorasi dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Objektif dari gim ini juga sudah di taruh pada notes di IrisPhone. Tetapi, menurut saya, map dan denah dari gim ini kurang menggiring para pemain kepada objektif dari quest yang ada.
Untuk visualnya sendiri, bisa terlihat jelas bahwa seri ini mengalami peningkatan daripada seri sebelumnya. Walau visual gim ini masih tidak bisa dibandingkan dengan gim AAA, menurut saya visual gim ini sudah mencapai level yang bisa diapresiasi. Tidak hanya gerakkan Linda dan para NPC yang semakin realistis, desain bangunan dan tempat juga sangat menggambarkan lingkungan yang ada Indonesia. Pemain dapat berjalan-jalan di District Maung dan merasakan nuansa Bandung. Sekolah Linda yaitu SMAN Arwana 5 dan Rumah Sakit Cageur juga disajikan dengan detail yang dapat membuat para pemain dapat merasakan nuansa sekolah dan rumah sakit di Indonesia.
Tidak hanya detail bangunan, ada banyak juga detail lain yang membuat pemain merasakan latar suasana yang kental khas Indonesia. Misalnya, suasana kos di tempat tinggal Linda yang di mana ada ibu kos dan teman satu kos Linda yang dalam ceritanya sangat menggambarkan dinamika kos. Para guru dan siswa di SMAN Arwana 5 juga sangat menggambarkan kehidupan SMA Negeri di Indonesia. Saya juga suka bagaimana gim ini tidak hanya menceritakan semua hal yang baik di Indonesia, tetapi juga memunculkan permasalahan yang sering terjadi pada SMA di Indonesia seperti perundungan yang dialami Linda. Mungkin satu-satunya yang menurut saya kurang realistis adalah rok pendek yang dipakai anak-anak di SMA Linda disebabkan sudah banyaknya kebijakan pada sekolah SMA untuk memakai rok panjang.
Keputusan untuk membuat gim ini semi open world yang dapat dieksplorasi membuat para pemain semakin mengenal budaya dan suasana di Indonesia. Di dalam gim ini, para pemain dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain menggunakan ojek online yang sedang populer dan hal tersebut menurut saya juga menambah cita rasa Indonesia. Pemain juga bisa berinteraksi dengan NPC dan memainkan side quest yang ada yang menurut saya menambah keseruan untuk mengeksplorasi gim ini. Tidak hanya itu, saya juga sangat menyukai di mana pada gim ini terdapat lelucon dan humor untuk para pemain Indonesia, di mana banyak nama merk dan produk yang diplesetkan dan juga ibu kos Linda yang galak seperti cerminan ibu kos pada umumnya.
(Source: https://youtu.be/Mf-p3bSTL0w)
Untuk audionya sendiri, menurut saya sudah luar biasa bagus. Ada suara-suara kecil di background dan terkadang bahkan sunyi total yang membuat suasana semakin horor. Suara-suara dari monster dan hantu yang ada, juga menambah ketegangan saat melawan mereka. Ditambah backsound yang mencekam yang mampu membuat pemain merinding dan merasakan suasana yang menegangkan. Namun ada satu scene yang menurut saya cukup aneh disebabkan saat melawan hantu tuyul, backsound yang diputar adalah lagu rock dan metal yang menyebabkan adegan tersebut menjadi tidak menakutkan.
Penambahan voice-acting pada karakter-karakter yang ada sangat menambah suasana dari gim ini. Namun, menurut saya, hal yang sangat disayangkan adalah bahasa dari voice-acting para karakter yang ada ini masih campur aduk. Ada beberapa karakter yang berbahasa Indonesia, Inggris, bahkan Sunda. Tidak ada yang tahu jelas apa dari tujuan bahasa yang berbeda-beda ini dan menurut saya kadang tidak masuk akal. Contohnya Nini Tetty pengasuh Linda yang sudah tua bercakap dengan bahasa Inggris secara fasih sedangkan teman-teman Linda di kos dan di sekolah masih menggunakan bahasa Indonesia dan bahkan Sunda.
Walau dari segala kekurangannya, Dread Out 2 merupakan gim yang worth it untuk dimainkan. Visual dan audionya cukup mempesona ditambah alur cerita yang membuat kalian penasaran. Kalian bisa membeli gim ini dengan harga Rp108.999,00 di aplikasi Steam, selamat bermain!