Jangan Bersedih Karena itu Berakhir, Tersenyumlah Karena Itu Terjadi : When The Past Was Around – Game Review
Contains spoiler for When The Past Was Around
When The Past Was Around ini merupakan sebuah game point & click puzzle yang dikembangkan oleh Mojiken Studio dimana game ini menceritakan kisah seorang wanita bernama Eda yang harus melewati lagi semua kisah dan juga pengalaman pahit dimana ia kehilangan kekasihnya yang berwujud manusia dengan kepala burung hantu. Game ini menceritakan kisah Eda yang harus berjalan terus dan menerima keadaan yang sudah berlalu. Dalam game tersebut juga terdapat tiap benda yang tertutup kasat hitam menyerupai coretan pensil yang barang tersebut memberikan kenangan yang menakutkan dimana nantinya coretan – coretan tersebut akan hilang dan memunculkan wujud asli dari barang tersebut bila telah berhasil menyelesaikan teka-tekinya.
Bentuk puzzle nya sendiri bisa dibilang unik karena solusi untuk menyelesaikan levelnya kita perlu berjalan mundur dan maju dalam kenangan bagaimana Eda bertemu dengan kekasihnya sampai sang kekasih pergi meninggalkan Eda dan mendapatkan barang tertentu yang dibutuhkan untuk melewati rintangan dan teka – teki tertentu untuk terus maju melanjutkan ke tahap selanjutnya.
Selama memainkan game ini sendiri terkadang ada beberapa pertanyaan yang muncul diantaranya: mengapa sang kekasih tersebut berkepala burung hantu? mengapa kita harus mencari bulu burung hantu tersebut, mengapa sifat pintu dalam game ini seperti portal? apakah semua hal aneh tersebut merupakan sebuah simbol dari Brigitta Rena sang illustrator? Setelah mencari beberapa makna perumpamaan simbol, saya menemukan bahwa burung hantu itu banyak berkaitan dengan supernatural dan juga dunia nirwana yang bisa saya simpulkan bahwa sang kekasih dari Eda ini sebenarnya tidak benar-benar berwujud burung hantu, melainkan sebuah simbolisasi penghubung dunia atas antar kekasihnya dan juga Eda yang ingin memberitahu Eda untuk dapat menerima jika sang kekasih telah pergi meninggalkan Eda.
Pintu yang seperti portal sendiri juga dapat disimbolkan sebagai batas perantara antar kenangan tersebut yang dapat di lalu-lalang layaknya kenangan yang dapat diingat lagi. Sedangkan untuk mengenai bulu burung hantu tersebut, hal yang paling mirip yang saya bisa temukan ada pada Bangsa Maya Kuno dimana mereka memiliki kepercayaan bahwa kekuatan alam berpihak pada mereka yang mendapatkan lebih banyak bulu yang jika kita lihat dari gamenya bisa kita simpulkan bulu yang dikoleksi tersebut merupakan simbolisasi dari sang kekasih untuk membantu memberikan keteguhan terhadap Eda untuk dapat terus maju menjalani hidupnya.
Pembawaan musik dari game ini sendiri tidak kalah enaknya dengan gameplaynya. Untuk mulai gamenya, lagunya akan muncul namun dengan satu atau bahkan sedikit instrumen. Namun bila kita dapat membuka pintu dari level tersebut dan lanjut ke level selanjutnya, lagu tersebut akan bertambah instrumennya seiring memasuki level baru. Saya juga takjub dikarenakan walaupun lagu tersebut berulang-ulang, transisi lagu soundtrack dari satu level ke level lainnya benar benar mulus.
Perubahan lagunya juga berubah seiring dengan ceritanya, seperti saat sedang ada pada momen di cerita sedih sang Eda lagu soundtrack berubah menjadi pelan dan berbunyi kusut. Ada juga saat Eda yang mulai bertemu dengan kekasihnya lagunya mulai semakin meriah layaknya sebuah pesta di desa musim panas yang memang membawa kesan kebahagiaan, dan bagian favorit saya yang memberikan rasa bulu kuduk saya berdiri pada saat ending dimana lagunya perlahan pelan namun tetap indah yang seolah olah musiknya sendiri memberikan salam sampai jumpa kepada pendengar.
Secara keseluruhan game When The Past Was Around ini menurut saya game yang sangat direkomendasikan bagi kalian yang suka atau memang sedang mencari situasi yang tenang di waktu luang atau mungkin ingin mencari game yang memiliki genre visual novel seperti saya. Walaupun banyak umpamaan seperti “cerita yang bagus juga dapat disampaikan dengan durasi yang sedikit bila memang pesannya dapat disampaikan kepada pemain”, menurut saya sangat disayangkan karena untuk game ini ada dari durasi ceritanya yang disampaikan tidak terlalu panjang. Game ini sudah dirilis sejak September 2020 dan sudah dapat diakses di Steam, Nintendo Switch, PS4, dan juga Xbox One.