Indienesia Game Festival 2021
Pada tanggal 26 – 27 Februari 2021 lalu, BGDC berkolaborasi dengan H2L dalam mengadakan acara “Indienesia Game Festival”. Acara ini berupa virtual expo dimana hasil karya game – game yang dibuat oleh mahasiswa maupun indie game developer dipamerkan. Tidak hanya itu, dalam acara ini juga diadakan webinar – webinar yang dibawakan game developer profesional dari Indonesia yang pastinya dapat menambah wawasan.
Acara ini sepenuhnya dijalankan secara online melalui Microsoft Teams dimana booth virtual hadir dalam bentuk channel di program tersebut. Dalam virtual booth ini game developer dapat mempresentasikan game yang sedang dibuatnya serta pengunjung dapat melakukan game testing game yang sedang di showcase.
Event ini juga menghadirkan beberapa pembicara seperti Boy Dozan (“Rocky Rampage” developer) yang akan memberikan seminar yang diharapkan dapat membantu para indie developer dan juga para solo developer yang ingin mencoba men-develop game mereka sendiri. Dan BGDC juga menghadirkan Kris Antoni (CEO of Toge Productions, “Coffee Talk” developer) yang mengajarkan akan cara mendapatkan audience yang tepat untuk game yang kita develop.
Indienesia Game Festival dibuka pada tanggal 26 Februari pada pukul 09:00. Pengungjung mendapatkan waktu 1 jam untuk mengeksplor beberapa virtual booth sebelum webinar “How to Make a Game that Sells”yang dibawakan oleh Bernardus Boy Dozan dari Joyseed Gametribe dimulai, tepat pada pukul 10:00.
Dalam webinar ini, Bernardus Boy Dozan membawakan topik mengenai cara bagaimana kita dapat membuat sebuah game yang laku di kalangan masyarakat.
Webinar ini dibagi dalam beberapa bagian dimulai dari background topic, product market fit, bagaimana mereka melakukannya di Joyseed dan terakhir, standard industry.
Webinar ini sangat membantu sekali bagi developer – developer game yang ingin memulai menjual hasil karya gamenya karena kak Bernardus Boy Dozan memberikan tips – tips penting serta memberikan behind the scenes bagaimana perusahaannya, Joyseed Gametribe, berhasil menjual gamenya seperti contoh, Rocky Rampage, yang berhasil memenangkan penghargaan sebagai game terbaik 2020 di Google Play.
Setelah Webinar, pengunjung sekarang mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi beberapa virtual booths hingga jam 17:00 WIB. Di hari berikutnya, pada tanggal 27 Februari pada pukul 10:00, webinarkedua yaitu “How to Build an Audience for Your Game” yang dibawakan oleh Kris Antoni Hadiputra dari Toge Production, dimulai.
Dalam webinar ini, Kak Kris Antoni Hadiputra membawakan topik mengenai bagaimana sih kita dapat membangun audiens untuk game hasil karya kita?
Sebelum kita membangun audiens, menurut Kak Kris Antoni Hadiputra, kita harus melakukan beberapa hal seperti melakukan market research, prototyping & validation, dan Clear Direction & Plan.
Topik dari webinar ini memberikan para pengunjung pengetahuan lebih khususnya para developer game yang dapat membantu mereka untuk tidak hanya menjual gamenya melainkan juga membuat game tersebut memiliki ketertarikan tinggi agar dapat membangun audiens. Audiens berperan penting dalam mendevelop sebuah game karena audiens dapat memberikan game developer pendapat yang dapat mengimprovisasi game atau sebagai future note untuk game selanjutnya. Selain itu audience juga menjaga game untuk tetap relevan diantara komunitas gamer.
Selain dari webinar – webinar ini, tentu seperti yang disebut, terdapat beberapa virtual booths yang meramaikan acara. Dalam acara ini, secara total, terdapat sebanyak 11 virtual booths, diantaranya Rize Up Studio dengan game Thaumaturgy: Cast and Clash, Pendopo Studio dengan game Rendezvous, Xelo Games dengan game Escape from Naraka, dll.