Perspektif Musik dalam Psikologi
Sekarang ini, musik menjadi hal yang sangat penting bagi banyak orang. Mendengarkan musik merupakan kegiatan pengiring ketika seseorang sedang makan, mengerjakan tugas, atau dalam perjalanan. Kita biasa mendengarnya ketika berada di restoran, mall, dll.
Menurut psikolgis, musik berperan penting dalam proses dan perilaku sosial budaya manusia. Musik memiliki dampak pada emosi, pemikiran, dan perilaku kita. Musik dapat mempengaruhi suasana hati dan emosi tertentu seperti kebahagiaan, kesedihan, atau kemarahan. Selain itu, musik juga dapat meningkatkan kinerja, merangsang rasa ingin tahu, dan membantu imajinasi diri.
Musik dan 5 Big Personalities
Sebuah studi berusaha menghubungkan lima tipe kepribadian, yaitu sensation seeking, openness, psychoticism, extraversion, dan neuroticism, dengan pilihan jenis musik yang mengekspresikan nuansa lagu seperti riang, sedih, tenang, dan tegang. Hasil menunjukkan tipe kepribadian sensation seekingatau pencari perhatian, openness atau terbuka, dan psychoticism atau psikotisme tidak menyenangi musik yang tenang (calm). Kepribadian sensation seeking, openness, psychoticism, dan extraversion menyenangi musik yang memiliki nuansa tegang (tense).
Studi menunjukkan bahwa preferensi musik dapat memberikan petunjuk tentang kepribadian seseorang. Musik yang disukai oleh seseorang bisa terkait dengan bagaimana otaknya memproses informasi. Beberapa penelitian mengidentifikasi bahwa orang merespons dunia berdasarkan isyarat sosial (empati) atau berdasarkan konsepsi yang telah ditetapkan tentang bagaimana mereka harus merespons (sistematisasi). Hasilnya menunjukkan bahwa kepribadian dan preferensi musik berkaitan, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor individu lainnya.
Beberapa ciri kepribadian yang terkait dengan studi ini dengan gaya musik tertentu yaitu, orang yang menyukai musik pop cenderung ekstrovert, jujur, dan konvensional. Peminat rap/hip-hop memiliki harga diri yang tinggi dan umumnya lebih ramah. Pecinta musik country cenderung pekerja keras, konvensional, ramah, dan konservatif, serta stabil secara emosional. Penggemar musik rock/heavy metal biasanya lembut, kreatif, dan tertutup, dan cenderung memiliki harga diri yang rendah. Peminat musik indie seringkali introvert, intelektual, dan kreatif, namun kurang pekerja keras dan lembut, serta cenderung memiliki ciri kepribadian lain seperti kepasifan, kecemasan, dan harga diri yang rendah. Orang yang lebih menyukai musik dansa cenderung ramah, tegas, dan terbuka terhadap pengalaman, namun berperingkat lebih rendah dalam kelembutan. Pecinta musik klasik umumnya agak tertutup tetapi merasa nyaman dengan diri mereka sendiri, serta memiliki kreativitas dan harga diri yang sehat. Penggemar jazz, blues, dan soul umumnya ekstrovert dengan harga diri yang tinggi, cenderung sangat kreatif, cerdas, dan santai.
Namun, perlu diingat bahwa preferensi musik dan kepribadian adalah hal yang kompleks dan dapat berbeda antarindividu. Penelitian ini hanya memberikan gambaran umum tentang beberapa hubungan yang mungkin ada antara kepribadian dan preferensi musik, tetapi tidak mutlak berlaku untuk setiap orang.
Referensi:
Shaleha, R. R. A. (2019). Do Re Mi: Psikologi, Musik, dan Budaya. Buletin Psikologi, 27(1), 43. https://doi.org/10.22146/buletinpsikologi.37152
MSEd, K. C. (2022). Music preferences and your personality. Verywell Mind. https://www.verywellmind.com/music-and-personality-2795424
Iswandi, I. (2015). REFLEKSI PSIKOLOGI MUSIK DALAM PERILAKU MASYARAKAT SEHARI-HARI. Humanus: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Humaniora, 14(2), 152. https://doi.org/10.24036/jh.v14i2.5681
#salamBDM