Konflik Positif

Profil Artis

Michael Joseph Jackson merupakan seorang penyanyi, penulis lagu, koreografer dan produser rekaman asal Amerika yang terkenal dengan karya-karyanya seperti “Thriller”, “Billie Jean”, “Bad”, “Beat It”, dan masih banyak lagi. Melalui gaya bermusik dan penampilannya yang unik dan eksentrik, Michael Jackson berkontribusi besar dalam merevolusi industri musik dunia dan menjadi figur yang paling signifikan di abad ke-20. 

Prince Rogers Nelson adalah seorang multi-instrumentalis, penyanyi, penulis lagu, dan produser rekaman asal Amerika yang terkenal dengan karya-karyanya seperti, “Purple Rain”, “Let’s Go Crazy”, “Sign O’ The Times”, “When Doves Cry”, dan masih banyak lagi. Melalui gaya bermusiknya yang sensual dan penampilan flamboyannya, Prince menjadi salah satu musisi terbaik dan berpengaruh besar dalam sejarah musik dunia terutama di abad ke-20. 

Keduanya adalah musisi yang sangat berbakat dan populer pada masa nya. Tidak hanya populer, mereka berdua memiliki persona yang mirip sehingga keduanya tidak jarang disandingkan oleh para fans nya. Namun, sepanjang karir, mereka mempunyai relasi yang kurang baik. 

Konflik & Kompetisi

Michael dan Prince tidak suka dibanding-bandingkan dan kerap kali mereka menjelek-jelekan satu sama lain di depan media. 

Awal mula perselisihan Michael dan Prince adalah di momen konser James Brown di Los Angeles tahun 1983. Pada saat itu, James Brown memanggil kedua artis secara bergantian untuk tampil di atas panggung. Pertama Michael Jackson bernyanyi dan menari di atas panggung. Kemudian, disusul oleh Prince yang bermain gitar dengan setengah telanjang. Michael menilai bahwa Prince membuat malu dirinya sendiri saat itu. Mulai saat itu, hubungan mereka tidak berjalan dengan baik. 

Menariknya, beberapa kali mereka sempat hampir melakukan kolaborasi dengan perantaraan Quincy Jones (produser) dan Lionel Richie (penyanyi). Sayangnya, keduanya gagal melakukan kolaborasi mengingat karakter mereka yang sama-sama gila kontrol dan lebih mementingkan ego masing-masing ketika berkarya. 

Perspektif

Siapa sangka konflik Michael dan Prince menjadi perspektif positif bagi musisi muda asal Amerika, Bruno Mars. Baru-baru ini, dalam interview Apple Music yang berjudul, “R&B Now: An Evening With Silk Sonic”, ketika disinggung soal penampilannya dengan Beyonce di panggung Super Bowl 50 Halftime Show tahun 2016 silam, Bruno Mars mengatakan bahwa saat itu dirinya dan Beyoncé seperti sedang dalam persaingan. Bruno berpendapat bahwa justru dalam persaingan dapat muncul kehebatan. Bruno mengambil kisah perselisihan Michael dan Prince sebagai contoh dari persaingan dapat lahir kehebatan dan menurutnya, itu adalah pengalaman yang indah sebagai musisi. 

Referensi:

Christopher Marpaung