The Sound of Ismail Marzuki
Sumber: Pinterest
Ismail Marzuki, Musisi pewujud Integrasi Bangsa lewat karya-karya komposisinya. Beliau mewarnai sejarah Indonesia yang abu-abu ini menjadi lebih bernuansa karena harmoni yang disatukannya. Ismail Marzuki kecil lahir di Kwitang, kota Jakarta pada 1 Mei 1914 dan Wafat karena penyakit paru-parunya komplikasi di tahun 1958, tepatnya tanggal 25 Mei pukul 14.00 di hari Minggu.
Sumber: Pinterest
Sejak kecil Beliau sudah pandai bernyanyi dengan merdu sambil bermain gitar dan ukulele. Komposisi pertama Ismail Marzuki yaitu“Oh Sarinah” resmi di publikasikan pada tahun 1931 di saat umurnya menginjak 17 tahun. Sepanjang tahun 1932-1942 Ismail Marzuki sudah menerbitkan sebanyak 250 karya. Ismail Marzuki mulai tergabung dalam Komunitas Orkestra “Lief Java” dari tahun 1942 hingga 1945 sebagai sarana pengembangan kreatifitasnya dalam bermusik bagi Tanah air. Pernah bergabung dalam Orkes Radio, yaitu radio milik militeri Jepang, Radio Republik Indonesia (RRI), dan berhasil menciptakan lagu yang disiarkan pertama kali pada Pemilu 1955.
Bertemakan perjuangan idealisme serta nasionalisme yang di romantisasikan, semua karyanya memiliki emosi tersendiri saat didengarkan. Diantaranya “Rayuan Pulau Kelapa”, “Sabda Alam”, “Halo-halo Bandung”, “Juwita Malam”, “Indonesia Pusaka”, “Payung Fantasi”, “O Angin sampaikan Salamku”, “Gugur Bunga”, “Wanita”, “Rindu Lukisan”, dan masih banyak lagi. Karena peranan nasionalisme Beliau yang besar bagi Tanah Air, hingga saat ini pun karya-karya orisinilnya masih berkumandang merdu, baik untuk keperluan upacara peringatan, acara atau kegiatan nasionalisme, maupun untuk sekedar Reminisensi.
Sumber:
Sw, H. (2006). Ismail Marzuki: Komponis Lagu-lagu Perjuangan (Ismail Marzuki: The Composer of Patriotic Songs). Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 7(3).