Mengenal lebih dalam Gamelan Bali
Mengenal lebih dalam Gamelan Bali
Gamelan bali merupakan salah satu dari sekian banyak gamelan yang ada di Indonesia. Instrumen ini memiliki bunyi yang sangat khas yang terkesan meledak-ledak. Selain itu, menurut banyak sejarawan, instrumen ini sudah ada sejak tahun 896 masehi, dibawah era pemerintahan Raja Ugrasena di Bali. Hal ini menunjukkan bahwa Gamelan Bali memiliki sejarah yang panjang, yang menjadikan tipe instrumen ini sebagai salah satu instrumen tertua yang ada di Indonesia. Terlebih lagi, menurut sejarawan, Gamelan Bali diyakini sudah ada dari sebelum abad ke XV. Menurut sejarah, instrumen Gamelan Bali biasanya disebut masyarakat bali sebagai ‘Gambelan’ karena terdapatnya konflik yang muncul dalam kerajaan Gelgel di masa lampau. Konflik tersebut bermula dari seseorang yang bernama Gusti Ngurah Klating, dimana ia tidak dapat menerima sebuah kenyataan bahwa dirinya tidak dinobatkan sebagai raja, yang menyebabkan dirinya bertekad untuk mencari lontar milik wong gamang demi memenuhi permintaan Ayahnya. Akibat konflik ini, kerajaan pun terbelah dua dan Gusti Ngurah Klating pun diharuskan untuk membuat seperangkat gamelan dengan menggunakan gending-gending yang ia ambil dari lontar tersebut. Sejak itulah Gamelan mulai digunakan sebagai pelengkap untuk upacara Ngaben, hingga akhirnya Gamelan pun ditetapkan sebagai pengiring prosesi Ngaben atas petunjuk dari I Gusti Ngurah Klanting.
Akan tetapi, seiring berjalannya zaman, Gamelan Bali sudah sangat jarang digunakan. Instrumen ini digunakan ketika upacara adat saja. Perubahan ini menunjukkan terjadinya pergeseran dari seni yang dianggap sakral menjadi seni yang Balih-balihan atau sekuler. Hal ini memiliki perumusan dalam buku “The Anthropology Of Music” karya Alan P.Merriam.
Fungsi Gamelan Bali sendiri antara lain adalah, pengiring upacara keagamaan, Alat komunikasi, hiburan, dan pengungkapan sejarah. Gamelan bali sendiri sudah terkenal secara internasional seperti, Inggris, Amerika Serikat, Polandia, dan negara eropa lainnya.