Mengenal Lebih Dalam Sosok Erwin Gutawa
Kezia Mellia Chandra
2101658243
Activist of Public Relations UKM BDM Binus University Alam Sutera
Siapa yang tidak kenal dengan Erwin Gutawa? Namanya sudah tidak asing lagi dalam industri musik di Indonesia. Pria yang lahir di Jakarta pada tanggal 16 Mei 1962 ini adalah seorang produser, komponis, konduktor, penata musik, dan bassist. Anak dari pasangan Gutawa Sumapraja dan Sariati Kodiat ini sudah diperkenalkan dengan dunia musik oleh orang tuanya sejak ia masih duduk bangku SD. Erwin mengawali karirnya dengan membintangi beberapa film pada tahun 1970an, antara lain film Sebatang Kara, Jangan Kau Tangisi, Permata Bunda dan Fajar Menyingsing.
Mungkin banyak yang tak menyangka bahwa musisi terkenal di Indonesia yang satu ini adalah alumni dari Fakultas Teknik jurusan Arsitektur, Universitas Indonesia. Setelah menamatkan pendidikannya tersebut pada tahun 1986, Erwin sepenuhnya terjun berkarir dalam dunia musik. Erwin pernah bergabung dengan Karimata, sebuah band fusion Jazz pada tahun 1985-1993. Namanya cukup terkenal sebagai pemain bass dan pencipta lagu instrumentalia.
Karirnya dalam dunia musik mulai memuncak pada tahun 1993 saat ia mendirikan “Erwin Gutawa Orkestra”. Orkestra tersebut berhasil mendampingi konser-konser besar seperti Konser Ruth Sahanaya from Finlandia to Cafe (1992), Konser Harvey Malaiholo (1992), BASF Award (1993), Koes Plus Kembali (1996), Chrisye konser Badai Pasti Berlalu (2000), Konser Krisdayanti (2001), dan masih banyak lagi. Oleh karena bakat yang dimilikinya, Erwin Gutawa telah memperoleh banyak penghargaan, beberapa diantaranya adalah penata musik terbaik versi BASF (1989), penata musik terbaik Midnight Sun Song Festival Finlandia (1992), dan penata musik dan produser terbaik AMI untuk album Kala Cinta Menggoda (1997-1998).
Pengalaman bermusiknya yang luar biasa tidak membuat Erwin puas begitu saja. Tahun ini, ia mendirikan sebuah sekolah musik bernama “Erwin Gutawa Music School”. Lewat sekolah musik yang didirikannya, ia ingin membagikan ilmu bermusiknya kepada orang banyak. Ia berharap EG Music dapat menghasilkan musisi-musisi yang mampu bersaing di ajang musik nasional dan internasional.
Erwin menikah dengan Lufti Andriani. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai dua orang anak, yaitu Aluna Sagita (atau yang akrab dikenal sebagai Gita Gutawa) dan Aura Aria. Ibarat buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, bakat bermusik Gita Gutawa juga tidak dapat diragukan lagi. Suaranya yang merdu nan indah membuatnya sukses berkarir dalam dunia musik. Oleh karena itu, banyak orang berpendapat bahwa bakat yang dimiliki Gita itu berkat ayahnya, Erwin Gutawa.
Source :
Denovinsa, Febriana. (29 April 2015). Erwin Gutawa. Diperoleh 12 Maret 2018, dari https://febrianadenovinsa.wordpress.com/2015/04/29/erwin-gutawa/
Hutagaol, Sarah. (17 januari 2018). Erwin Gutawa Akhirnya Buka Sekolah Musik setelah 30 Tahun Jadi Musisi. Diperoleh 12 Maret 2018, dari https://celebrity.okezone.com/read/2018/01/17/205/1846374/erwin-gutawa-akhirnya-buka-sekolah-musik-setelah-30-tahun-jadi-musisi
Wijaya, Rony. Biografi Erwin Gutawa. Diperoleh 12 Maret 2018, dari http://bio.or.id/biografi-erwin-gutawa/