Penanganan Kram Saat Renang
Sering kita lihat ketika perenang mengalami kram, dia akan langsung berusaha ke tepi. Lalu akan terlihat gerakan yang tidak teratur dan laju renangnya pun lambat. Gerakan yang tidak teratur ini disebabkan oleh rasa sakit dan kepanikan perenang. Jika di kolam renang, langsung berusaha ke tepi sesaat terjadi kram mungkin menjadi solusi yang bagus, namun bila open water (danau, sungai, laut) jelas ini bukan solusi yang baik.
Penanganan kram di darat maupun di air sebenarnya memiliki prinsip yang sama yaitu lakukan peregangan. Langkah-langkah yang harus dilakukan saat terjadi kram adalah:
- Bersikap tenang dan jangan berusaha ke tepi.
- Tarik napas dalam dan tahan.
- Lakukan peregangan dan pemijatan pada otot yang kram.
- Jangan lakukan gerakan apa pun kecuali peregangan (walaupun badan kita tenggelam).
- Tarik napas lagi, kemudian lakukan peregangan lagi.
- Ulangi sampai nyerinya reda.
- Setelah reda barulah berenang ke tepi, usahakan tidak menggunakan otot yang tadi kram.
- Setelah di tepi lakukan kembali peregangan sampai otot terasa nyaman.
Ada dua posisi utama untuk peregangan di air(untuk otot-otot di ekstremitas bawah), yaitu:
- Posisi 1 : Tekuk lutut ke arah dada, dan tarik jari kaki dan telapak kaki ke arah punggung kaki. Posisi ini untuk mengatasi kram pada otot betis dan otot paha bagian belakang
- Posisi 2 : Tekuk paha ke belakang, tekuk lutut, tarik jari kaki dan punggung kaki ke arah telapak kaki. Posisi ini untuk mengatasi kram pada otot punggung kaki dan otot paha bagian depan
Latihlah teknik penanganan kram di air ini, karena pada saat terjadi kram yang kita butuhkan adalah gerakan spontan tanpa berpikir, sehingga dapat terhindar dari panik.
Intisari, P. (2021). Penanganan Kram Saat Renang – Semua Halaman – Intisari. Intisari. Retrieved 16 November 2021, from https://intisari.grid.id/read/0381521/penanganan-kram-saat-renang?page=all.